26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Sahari Gultom Terkait Kiper Utama PSMS, Semua Berpeluang

LATIH: Pelatih Kiper PSMS Medan Sahari Gultom, saat melatih para kiper skuad Ayam Kinantan di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, baru-baru ini.
LATIH: Pelatih Kiper PSMS Medan Sahari Gultom, saat melatih para kiper skuad Ayam Kinantan di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.Co – Usai resmi kembali merekrut Abdul Rohim, PSMS Medan dipastikan memiliki 3 kiper untuk menjadi benteng terakhir di bawah mistar gawang Ayam Kinantan, mengarungi Liga 2 2020.

Sebelumnya PSMS sudah mengontrak 2 kiper, yakni Herlian Arif Laksono dan kiper muda Timnas U-19 Indonesia, Muhammad Adi Satryo.

Dengan 3 penggawa di bawah mistar gawang, Pelatih Kiper PSMS, Sahari Gultom mengaku, ketiganya punya peluang jadi kiper utama.

“Ketiga kiper yang sudah dikontrak, memiliki peluang yang sama untuk jadi kiper utama. Siapapun yang nantinya dipilih untuk memperkuat tim, mereka akan siap dan bisa menerima kepercayaan dari saya,” ungkap Sahari, Kamis (6/2).

Pria yang juga menjadi bagian Timnas U-19 Indonesia ini, berpesan kepada ketiga kipernya, untuk dapat memberikan kemampuan terbaik mereka, jika ingin tetap mendapat tempat di tim inti Ayam Kinantan.

“Intinya (jadi kiper utama) mereka harus bisa memberikan yang terbaik selama latihan. Sebab ketiganya memiliki peluang,” jelas Sahari lagi.

“Rohim banyak pengalaman bersama PSMS sebelumnya. Herlian juga bagus di Liga 2. Adi Satryo merupakan kiper muda, aset PSMS dan Indonesia, serta memiliki kemampuan untuk bersaing menjadi kiper utama PSMS,” bebernya.

Ketika disinggung rencana memakai 4 kiper, karena Adi Satryo berpeluang besar lebih banyak memperkuat Timnas U-19 Indonesia, Sahari mangaku, punya rencana tersebut. Namun, dia menyerahkan hal itu sepenuhnya ke manajemen.

“Tak masalah, tapi tergantung manajemen. Peluang untuk 4 kiper, pasti ada,” ujarnya.

Sementara itu, PSMS baru saja kembali menambah amunisi baru, dengan mendatangkan Rahmad Hidayat. Dia resmi menjadi bagian dari Ayam Kinantan pada Senin (3/2) lalu. Dia direkrut bersamaan dengan Abdul Rohim.

Eks pemain Persija Jakarta di Liga 1 musim lalu ini, mengaku, alasan bergabung kembali ke PSMS, karena faktor keluarga. Sebab sang pemain merupakan asli putra daerah Sumatera Utara.

“Pilihan aku dari awal memang mau main di Medan. Karena aku sudah janji sama istri dan anak. Keluarga jadi satu alasannya,” kata Rahmad, Kamis (6/2).

Dengan bergabung kembali ke skuad besutan Philip Hansen itu, pemain 28 tahun itu, menepis rumor dia ‘mata duitan’. Rahmat menyebutkan, nilai kontrak bersama PSMS lebih rendah dibandingkan dengan klub-klub lain yang meminatinya.

“Bukan (alasan soal uang). Tapi jujur, nilainya lebih rendah dibandingkan tim-tim lain yang mau (merekrut Rahmat). Jadi alasanku gabung ke PSMS, karena sudah niat main di Medan,” tegasnya.

Lebih lanjut, pemain berposisi gelandang serang itu, mengaku, terharu dia diinginkan kembali oleh para pecinta PSMS, untuk memperkuat skuad Ayam Kinantan.

“Ya tentunya aku ucapkan terima kasih, karena masih percaya sama aku. Namun menurutku, itu juga beban buatku. Artinya, harus ekstra kerja keras, dan jadi motivasi bagiku,” pungkas Rahmat.

Diketahui, selain pernah berseragam PSMS, Persija Jakarta, dan Bhayangkara FC, Rahmad juga sempat membela sejumlah klub Tanah Air lainnya, seperti Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan cukup lama bersama klub asal Kota Medan lainnya, Pro Duta. (isc/saz)

LATIH: Pelatih Kiper PSMS Medan Sahari Gultom, saat melatih para kiper skuad Ayam Kinantan di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, baru-baru ini.
LATIH: Pelatih Kiper PSMS Medan Sahari Gultom, saat melatih para kiper skuad Ayam Kinantan di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.Co – Usai resmi kembali merekrut Abdul Rohim, PSMS Medan dipastikan memiliki 3 kiper untuk menjadi benteng terakhir di bawah mistar gawang Ayam Kinantan, mengarungi Liga 2 2020.

Sebelumnya PSMS sudah mengontrak 2 kiper, yakni Herlian Arif Laksono dan kiper muda Timnas U-19 Indonesia, Muhammad Adi Satryo.

Dengan 3 penggawa di bawah mistar gawang, Pelatih Kiper PSMS, Sahari Gultom mengaku, ketiganya punya peluang jadi kiper utama.

“Ketiga kiper yang sudah dikontrak, memiliki peluang yang sama untuk jadi kiper utama. Siapapun yang nantinya dipilih untuk memperkuat tim, mereka akan siap dan bisa menerima kepercayaan dari saya,” ungkap Sahari, Kamis (6/2).

Pria yang juga menjadi bagian Timnas U-19 Indonesia ini, berpesan kepada ketiga kipernya, untuk dapat memberikan kemampuan terbaik mereka, jika ingin tetap mendapat tempat di tim inti Ayam Kinantan.

“Intinya (jadi kiper utama) mereka harus bisa memberikan yang terbaik selama latihan. Sebab ketiganya memiliki peluang,” jelas Sahari lagi.

“Rohim banyak pengalaman bersama PSMS sebelumnya. Herlian juga bagus di Liga 2. Adi Satryo merupakan kiper muda, aset PSMS dan Indonesia, serta memiliki kemampuan untuk bersaing menjadi kiper utama PSMS,” bebernya.

Ketika disinggung rencana memakai 4 kiper, karena Adi Satryo berpeluang besar lebih banyak memperkuat Timnas U-19 Indonesia, Sahari mangaku, punya rencana tersebut. Namun, dia menyerahkan hal itu sepenuhnya ke manajemen.

“Tak masalah, tapi tergantung manajemen. Peluang untuk 4 kiper, pasti ada,” ujarnya.

Sementara itu, PSMS baru saja kembali menambah amunisi baru, dengan mendatangkan Rahmad Hidayat. Dia resmi menjadi bagian dari Ayam Kinantan pada Senin (3/2) lalu. Dia direkrut bersamaan dengan Abdul Rohim.

Eks pemain Persija Jakarta di Liga 1 musim lalu ini, mengaku, alasan bergabung kembali ke PSMS, karena faktor keluarga. Sebab sang pemain merupakan asli putra daerah Sumatera Utara.

“Pilihan aku dari awal memang mau main di Medan. Karena aku sudah janji sama istri dan anak. Keluarga jadi satu alasannya,” kata Rahmad, Kamis (6/2).

Dengan bergabung kembali ke skuad besutan Philip Hansen itu, pemain 28 tahun itu, menepis rumor dia ‘mata duitan’. Rahmat menyebutkan, nilai kontrak bersama PSMS lebih rendah dibandingkan dengan klub-klub lain yang meminatinya.

“Bukan (alasan soal uang). Tapi jujur, nilainya lebih rendah dibandingkan tim-tim lain yang mau (merekrut Rahmat). Jadi alasanku gabung ke PSMS, karena sudah niat main di Medan,” tegasnya.

Lebih lanjut, pemain berposisi gelandang serang itu, mengaku, terharu dia diinginkan kembali oleh para pecinta PSMS, untuk memperkuat skuad Ayam Kinantan.

“Ya tentunya aku ucapkan terima kasih, karena masih percaya sama aku. Namun menurutku, itu juga beban buatku. Artinya, harus ekstra kerja keras, dan jadi motivasi bagiku,” pungkas Rahmat.

Diketahui, selain pernah berseragam PSMS, Persija Jakarta, dan Bhayangkara FC, Rahmad juga sempat membela sejumlah klub Tanah Air lainnya, seperti Sriwijaya FC, Persib Bandung, dan cukup lama bersama klub asal Kota Medan lainnya, Pro Duta. (isc/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/