31 C
Medan
Tuesday, July 2, 2024

Berharap Kompetisi Dilanjutkan

DIHENTIKAN: Pemain PSMS Syaiful Ramadhan saat melawan Tiga Naga pada laga perdana Liga 2 musim 2020. Saat ini Liga 2 dihentikan sementara. 
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DIHENTIKAN: Pemain PSMS Syaiful Ramadhan saat melawan Tiga Naga pada laga perdana Liga 2 musim 2020. Saat ini Liga 2 dihentikan sementara. TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kini belum diketahui kapan kompetisi sepak bola di Indonesia akan diputar kembali. Namun PSMS Medan berharap agar kompetisi tetap dilanjutkan mulai Juli 2020 mendatang.

Ya, saat ini PSSI menghentikan semua kompetisi di Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 48/SKEP/III/2020, PSSI menunda Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei mendatang. Kompetisi akan kembali digelar setelah 1 Juli 2020.

“Berdasarkan surat PSSI, kompetisi memang akan kembali digelar mulai 1 Juli mendatang. Kita lihat bagaimana situasinya,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Selasa (7/4).

Julius Raja mengakui, lamanya kompetisi ditunda membuat munculnya beberapa usulan agar kompetisi musim ini dihentikan saja. Kemudian dilanjutkan musim depan mulai Januari 2021. “Sudah ada usulan agar kompetisi dihentikan saja. Tapi, kita dari PSMS menolak kompetisi dihentikan. Kita ingin kompetisi dilanjutkan,” tegas Julius Raja.

Pria yang akrab dipanggil King ini mengakui, jika kompetisi dihentikan maka akan memberikan dampak besar. Para pemain sepak bola pasti akan menjerit karena penghasilan mereka tidak ada.

“Bukan hanya pemain. Ada wasit, perangkat pertandingan juga kehilangan pemasukan. Ini yang harus diperhatikan. Untuk itu, kami berharap agar kompetisi tetap dilanjutkan. Mari kita berdoa agar wabah corona ini cepat berakhir,” ajaknya.

King mengakui, saat ini saja banyak insan sepak bola mulai kehilangan pendapatan. Untuk pemain masih lumayan, karena masih mendapatkan gaji sebesar 25 persen pada bulan April, Mei dan Juni. Nalum kondisi berbeda dialami wasit dan perangkat pertandingan.

“Pemain masih lumayan. Bagaimana dengan wasit dan perangkat pertandingan yang selama ini menggantungkan hidupnya dari sepak bola. Kemarin saja, sudah ada beberapa wasit yang mengeluh. Ini masih beberapa hari. Bagaimana jika kompetisi benar-benar dihentikan?” tandasnya.

Meski begitu, PSMS akan tetap menjalankan instruksi dan arahan dari PSSI. Artinya, jika kompetisi bakal kembali digelar, PSMS siap. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu juga akan siap jika memang kompetisi benar-benar dihentikan.

“Kita lihat bagaimana situasinya ke depan. Kalau wabah ini berhenti, maka kompetisi harus tetap dilanjutkan. Tapi kondisinya semakin memburuk, kita juga harus siap,” paparnya.

Harapan agar kompetisi tetap dilanjutkan juga datang dari pemain muda PSMS Yudha Risky Irawan. Dia mengakui para pemain akan kesulitan jika kompetisi dihentikan. “Waduh enggak kebayang lah kalau kompetisi sampai dihentikan. Tentunya berimbas kepada pemain. Gaji juga pasti enggak jalan itu,” tegasnya. (dek)

DIHENTIKAN: Pemain PSMS Syaiful Ramadhan saat melawan Tiga Naga pada laga perdana Liga 2 musim 2020. Saat ini Liga 2 dihentikan sementara. 
TRIADI WIBOWO/SUMUT POS
DIHENTIKAN: Pemain PSMS Syaiful Ramadhan saat melawan Tiga Naga pada laga perdana Liga 2 musim 2020. Saat ini Liga 2 dihentikan sementara. TRIADI WIBOWO/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kini belum diketahui kapan kompetisi sepak bola di Indonesia akan diputar kembali. Namun PSMS Medan berharap agar kompetisi tetap dilanjutkan mulai Juli 2020 mendatang.

Ya, saat ini PSSI menghentikan semua kompetisi di Indonesia. Berdasarkan Surat Keputusan Nomor 48/SKEP/III/2020, PSSI menunda Liga 1 dan Liga 2 hingga 29 Mei mendatang. Kompetisi akan kembali digelar setelah 1 Juli 2020.

“Berdasarkan surat PSSI, kompetisi memang akan kembali digelar mulai 1 Juli mendatang. Kita lihat bagaimana situasinya,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Selasa (7/4).

Julius Raja mengakui, lamanya kompetisi ditunda membuat munculnya beberapa usulan agar kompetisi musim ini dihentikan saja. Kemudian dilanjutkan musim depan mulai Januari 2021. “Sudah ada usulan agar kompetisi dihentikan saja. Tapi, kita dari PSMS menolak kompetisi dihentikan. Kita ingin kompetisi dilanjutkan,” tegas Julius Raja.

Pria yang akrab dipanggil King ini mengakui, jika kompetisi dihentikan maka akan memberikan dampak besar. Para pemain sepak bola pasti akan menjerit karena penghasilan mereka tidak ada.

“Bukan hanya pemain. Ada wasit, perangkat pertandingan juga kehilangan pemasukan. Ini yang harus diperhatikan. Untuk itu, kami berharap agar kompetisi tetap dilanjutkan. Mari kita berdoa agar wabah corona ini cepat berakhir,” ajaknya.

King mengakui, saat ini saja banyak insan sepak bola mulai kehilangan pendapatan. Untuk pemain masih lumayan, karena masih mendapatkan gaji sebesar 25 persen pada bulan April, Mei dan Juni. Nalum kondisi berbeda dialami wasit dan perangkat pertandingan.

“Pemain masih lumayan. Bagaimana dengan wasit dan perangkat pertandingan yang selama ini menggantungkan hidupnya dari sepak bola. Kemarin saja, sudah ada beberapa wasit yang mengeluh. Ini masih beberapa hari. Bagaimana jika kompetisi benar-benar dihentikan?” tandasnya.

Meski begitu, PSMS akan tetap menjalankan instruksi dan arahan dari PSSI. Artinya, jika kompetisi bakal kembali digelar, PSMS siap. Tim berjuluk Ayam Kinantan itu juga akan siap jika memang kompetisi benar-benar dihentikan.

“Kita lihat bagaimana situasinya ke depan. Kalau wabah ini berhenti, maka kompetisi harus tetap dilanjutkan. Tapi kondisinya semakin memburuk, kita juga harus siap,” paparnya.

Harapan agar kompetisi tetap dilanjutkan juga datang dari pemain muda PSMS Yudha Risky Irawan. Dia mengakui para pemain akan kesulitan jika kompetisi dihentikan. “Waduh enggak kebayang lah kalau kompetisi sampai dihentikan. Tentunya berimbas kepada pemain. Gaji juga pasti enggak jalan itu,” tegasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/