MEDAN- PSMS akan melakoni laga kandang ketiganya dalam lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia 2012/2013 kontra Persih Tembilahan, Sabtu (9/3) sore ini di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam. Kesempatan ini akan dimanfaatkan untuk menebus kekalahan di laga kandang sebelumnya kontra PS Bangka. Kemenangan jadi harga mati.
Titik balik kebangkitan PSMS memang sudah tampak sejak melawat ke Sigli. Hasil imbang 2-2 yang diraih dengan comeback pasca tertinggal dua gol. Semangat itu yang diharapkan kembali hadir pada laga sore ini. Segala persiapan telah digeber dalam dua pekan terakhir ini.
Asisten Pelatih Suharto AD mengatakan pembenahan telah dilakukan untuk sektor pertahanan dan organisasi penyerangan. Hasil buruk saat melawat Bangka mudah-mudahan tak lagi terjadi.
“Kita ingin hasil manis terulang lagi seperti lawan Bengkulu. Apalagi kita ingin mengembalikan kepercayaan masyarakat. Titik balik dari lawan Sigli. semoga hasil away itu bisa memotivasi lagi untuk pertandingan besok,” ujar pelatih plontos itu.
Dari evaluasi di tiga laga dengan masing-masing koleksi satu kemenangan, satu hasil imbang dan satu kekalahan, tim pelatih sudah melakukan langkah pembenahan. Statistik yang menunjukkan PSMS sebagai tim paling produktif namun juga tim yang paling banyak kebobolan di grup I menjadi perhatian.
“Jadi kita sudah mengevaluasi hasil tiga pertandingan. Selain banyak memasukkan gol juga banyak kemasukan. Karena itu di sektor pertahanan dan finishing touch kita geber. Kita sudah tekankan bermain compact defence ketika lawan punya bola. Ketika transisi kita coba manfaatkan peluang-peluang yang ada. Dari hari ke hari sudah banyak peningkatan,” bebernya.
Kali ini PSMS dipastikan akan bermain tanpa Edgar yang terkena kartu merah saat laga kontra PSAP. Begitu juga di lini depan kemungkinan akan dipercayakan kepada duet Rinaldo dan Affandi Lubis. Sementara Alberto Sosa diragukan tampil karena baru muncul satu hari sebelum laga.
Lalu bagaimana soal kekuatan Persih? Suharto mengakui masih buta kekuatan dengan materi Harimau Rawa, julukan Persih.
“Tim lawan belum bisa kita prediksi. Katanya mereka pemain muda. Mereka pasti punya motivasi tinggi menghadapi PSMS. Kita harus terus waspada,” kata Suharto.
Meskipun secara head to head sosok pelatih Persih, Syamsul Bahri bukan sosok asing bagi Suharto. Dua musim lalu keduanya beradu taktik saat PSMS berduel dengan Persitara. Ketika itu kedua tim saling mengalahkan di kandang dan tandang. Namun dengan materi pemain berbeda hal itu tidak bisa diprediksi.
“Memang saya dua musim lalu pernah menghadapi Syamsul Bahri. Tapi kondisinya berbeda tergantung materi pemainnya. Jadi tidak bisa diprediksi,” ujar pelatih berusia 47 tahun itu.
Di kubu lawan, Harimau Rawa mengusung optimisme tinggi. Tak segan di markas lawan, Syamsul Bahri siap memimpin pasukannya meraih angka penuh. Dengan kekuatan 17 orang pemain yang didominasi pemain muda tanpa pemain asing, Persih optimis.
“Tim ini tidak diperkuat pemain asing. Karena faktor finansial mungkin. Tapi kami mayoritas usia muda yang merupakan jebolan Porda dan PON. Target kami tiga poin walaupun kami tahu PSMS punya tim yang bagus. Saya tahu waktu bawa tim Persitara dua tahun lalu,” bebernya.
“Bukan bermaksud merendahkan. Tapi PS Bangka bisa menang di sini. Jadi kami rasa juga bisa,” tutupnya. (don)