25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Isyarat Menyerah

PSMS vs Arema

Lubukpakam- PSMS kembali menuai hasil buruk. Minggu (8/7) kemarin di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, PSMS dipermalukan Arema 1-3 dalam lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2011/2012. Andrew Barisic dan Roman Chamelo menjadi mimpi buruk bagi PSMS dengan memborong gol Arema. Satu-satunya gol PSMS lahir lewat Rinaldo.

Hasil ini membuat PSMS semakin terpuruk dan gagal melampaui Persijap yang berselisih satu angka. Jurang degradasi pun semakin menganga dengan hunian di posisi 11 klasemen, satu strip di atas juru kunci.

Memburuknya kondisi klub membuat Pelatih PSMS, Fabio Lopez menganggap laga ini bukan pertarungan dua klub profesional. “Seharusnya klub ini bukan lagi bernama PSMS. Melainkan Fabio and Friends menghadapi Arema, klub profesional indonesia. Apa yang dapat kami perbuat dengan tidak latihan dua bulan. Untuk apa kami bertanding,” kata Fabio.

Isyarat menyerah juga sudah terlontar dari mulut Fabio. Menurutnya masih syukur skuadnya tetap mau bertanding. Dengan segala permasalahan finansial yang terjadi, dirinya tak melihat andil manajemen. “Tim ini sebenarnya sudah habis sejak dua bulan  lalu. Harusnya berterima kasih kepada kami yang masih mau bertanding dalam kondisi seperti ini, sementara manajemen sama sekali tidak melakukan apa-apa. Hanya saya yang memotivasi pemain,” katanya.

Bahkan ia menyebut ini kali terakhir ia memberikan pernyataan di konperensi pers. “Dan ini adalah konperensi pers terakhir saya. Saya tidak akan memberikan pernyataan lagi,” ujar pria berusia 39 tahun tersebut.

Sementara Pelatih Arema, Dejan Antonic mengaku senang dengan kemenangan di tengah jadwal padat. Dalam sembilan hari Arema harus menjalani empat laga baik di IPL maupun AFC Cup. “Kami bermain dengan serangan dari sayap seperti ciri khas kami selama ini. Memang bukan pertandingan terbaik, karena kami biasanya bisa lebih baik,” jelasnya.

Dejan turut prihatin atas kondisi lawan yang bermasalah dengan finansial. “Saya mohon maaf, mungkin karena PSMS ada masalah dengan gaji. Jadi permainan agak emosi. Juga bagaimana mereka bisa fokus dengan keadaan seperti itu. Saya berdoa untuk semua pemain sepak bola agar segera dapatkan gaji,” paparnya.

Namun Dejan menyayangkan cederanya empat pemainnya. Dua diantaranya Andrew Barisic dan Roman Chamelo. “Roman (Chamelo) sudah cedera sejak lawan Persema. Kami mau aman, dan hari ini dia cedera di bagian yang sama. Kalau Arema menang, tapi pemain saya cedera saya tidak senang. Sedangkan, Barisic (Andrew)  luka di kepala dan harus ke rumah sakit. Saya tidak senang sekarang empat pemain cedera,” katanya.

Pada laga tersebut, PSMS mengawali laga dengan ancaman dari Roman Chamelo. Namun peluang di menit 8 dan 15 ini masih mampu digagalkan Decky Ardian. Sementara PSMS yang mengandalkan Heri Swandana, Julio Al-Corse dan Andrea Abu Bakar kurang greget dalam menyerang. Tak ada gol yang tercipta di babak pertama.

Arema yang banyak menyia-nyiakan peluang di paruh kedua lebih efektif.  Arema memecah kebuntuan di menit 47. Tendangan TA Musafri diblok Vagner, namun bola liar jatuh di kaki Barisic yang tanpa kesulitan mencocor bola ke gawang.

Selanjutnya giliran Roman Chamelo yang menaklukkan Decky lewat tandukannya di menit 52. Dua menit berselang Barisic mencetak gol keduanya setelah memanfaatkan bola liar hasil blok tidak sempurna Decky.

PSMS coba bangkit. Rinaldo yang masuk di awal kedua mampu memperkecil ketertinggalan di menit 69. (mag-18)

PSMS vs Arema

Lubukpakam- PSMS kembali menuai hasil buruk. Minggu (8/7) kemarin di Stadion Baharoeddin Siregar Lubukpakam, PSMS dipermalukan Arema 1-3 dalam lanjutan Indonesian Premier League (IPL) 2011/2012. Andrew Barisic dan Roman Chamelo menjadi mimpi buruk bagi PSMS dengan memborong gol Arema. Satu-satunya gol PSMS lahir lewat Rinaldo.

Hasil ini membuat PSMS semakin terpuruk dan gagal melampaui Persijap yang berselisih satu angka. Jurang degradasi pun semakin menganga dengan hunian di posisi 11 klasemen, satu strip di atas juru kunci.

Memburuknya kondisi klub membuat Pelatih PSMS, Fabio Lopez menganggap laga ini bukan pertarungan dua klub profesional. “Seharusnya klub ini bukan lagi bernama PSMS. Melainkan Fabio and Friends menghadapi Arema, klub profesional indonesia. Apa yang dapat kami perbuat dengan tidak latihan dua bulan. Untuk apa kami bertanding,” kata Fabio.

Isyarat menyerah juga sudah terlontar dari mulut Fabio. Menurutnya masih syukur skuadnya tetap mau bertanding. Dengan segala permasalahan finansial yang terjadi, dirinya tak melihat andil manajemen. “Tim ini sebenarnya sudah habis sejak dua bulan  lalu. Harusnya berterima kasih kepada kami yang masih mau bertanding dalam kondisi seperti ini, sementara manajemen sama sekali tidak melakukan apa-apa. Hanya saya yang memotivasi pemain,” katanya.

Bahkan ia menyebut ini kali terakhir ia memberikan pernyataan di konperensi pers. “Dan ini adalah konperensi pers terakhir saya. Saya tidak akan memberikan pernyataan lagi,” ujar pria berusia 39 tahun tersebut.

Sementara Pelatih Arema, Dejan Antonic mengaku senang dengan kemenangan di tengah jadwal padat. Dalam sembilan hari Arema harus menjalani empat laga baik di IPL maupun AFC Cup. “Kami bermain dengan serangan dari sayap seperti ciri khas kami selama ini. Memang bukan pertandingan terbaik, karena kami biasanya bisa lebih baik,” jelasnya.

Dejan turut prihatin atas kondisi lawan yang bermasalah dengan finansial. “Saya mohon maaf, mungkin karena PSMS ada masalah dengan gaji. Jadi permainan agak emosi. Juga bagaimana mereka bisa fokus dengan keadaan seperti itu. Saya berdoa untuk semua pemain sepak bola agar segera dapatkan gaji,” paparnya.

Namun Dejan menyayangkan cederanya empat pemainnya. Dua diantaranya Andrew Barisic dan Roman Chamelo. “Roman (Chamelo) sudah cedera sejak lawan Persema. Kami mau aman, dan hari ini dia cedera di bagian yang sama. Kalau Arema menang, tapi pemain saya cedera saya tidak senang. Sedangkan, Barisic (Andrew)  luka di kepala dan harus ke rumah sakit. Saya tidak senang sekarang empat pemain cedera,” katanya.

Pada laga tersebut, PSMS mengawali laga dengan ancaman dari Roman Chamelo. Namun peluang di menit 8 dan 15 ini masih mampu digagalkan Decky Ardian. Sementara PSMS yang mengandalkan Heri Swandana, Julio Al-Corse dan Andrea Abu Bakar kurang greget dalam menyerang. Tak ada gol yang tercipta di babak pertama.

Arema yang banyak menyia-nyiakan peluang di paruh kedua lebih efektif.  Arema memecah kebuntuan di menit 47. Tendangan TA Musafri diblok Vagner, namun bola liar jatuh di kaki Barisic yang tanpa kesulitan mencocor bola ke gawang.

Selanjutnya giliran Roman Chamelo yang menaklukkan Decky lewat tandukannya di menit 52. Dua menit berselang Barisic mencetak gol keduanya setelah memanfaatkan bola liar hasil blok tidak sempurna Decky.

PSMS coba bangkit. Rinaldo yang masuk di awal kedua mampu memperkecil ketertinggalan di menit 69. (mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/