26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Zul, Mesin Lini Tengah

Sejak cedera pertengahan musim lalu bersama PSMS, Zulkarnaen kembali dalam kondisi terbaiknya. Rasa sakit di tendon kaki kananya tak lagi terasa karena sudah naik meja operasi jelang akhir musim lalu. Kini Zul-sapaan akrabnya hanya butuh waktu lebih untuk membuktikan kelasnya.

Memulai musim sebagai pemain yang bertahan, Zul mendapatkan tempat utama di bawah komando pelatih asal Malaysia, Raja Isa. Pemain yang mulanya main di lini depan agak ditarik ke sayap. Dan di posisi itu Zul tampak tak gamang. Mantan pemain Persiraja itu bahkan bisa dianggap berhasil memainkan peran sebagai penggerak lini tengah PSMS.

Pola 4-2-3-1 yang dipatenkan Raja Isa sejauh ini dilakoni cukup baik oleh Markus Horison dkk. Di lini depan Osas Saha tunggal, namun ditopang oleh tiga pemain bertipikal menyerang. Mereka adalah Luis Pena, Inkyun Oh dan Zulkarnaen.
Memiliki kondisi fisik prima membuat Zul tak masalah dimainkan sebagai sayap. Diharapkan tusukan demi tusukan dari sayap mampu memberikan peluang mencipta gol.

Dua kali diturunkan jadi starter melawan Mitra Kukar dan Persisam Samarinda, Zulkarnaen total bermain 180 menit. Bahkan ketika melawan Persisam, Zul bikin satu-satunya gol di menit 45, meskipun akhirnya dia ditarik keluar menit 91.
Apa komentarnya atas gol itu? “Tentu saya senang bisa membantu tim meraih kemenangan. Bagi saya yang terpenting itu permainan tim, tapi kalau ada kesempatan saya akan berusaha buat gol. Gol itu saya persembahkan kepada fans dan keluarga saya,” kata Zul yang dihubungi wartawan koran ini kemarin malam.

Soal posisi barunya, Zul mengaku tak masalah. Menurutnya itu bagian dari strategi yang harus dimainkan dengan bagus. “Kami saling membantu. Jadi saya dan Inkyun juga Luis Pena bertugas memberikan peluang maksimal di lini depan yang diisi Saha. Begitu juga sebaliknya. Intinya kami berusaha membuat gol,” pungkasnya. (ful)

Sejak cedera pertengahan musim lalu bersama PSMS, Zulkarnaen kembali dalam kondisi terbaiknya. Rasa sakit di tendon kaki kananya tak lagi terasa karena sudah naik meja operasi jelang akhir musim lalu. Kini Zul-sapaan akrabnya hanya butuh waktu lebih untuk membuktikan kelasnya.

Memulai musim sebagai pemain yang bertahan, Zul mendapatkan tempat utama di bawah komando pelatih asal Malaysia, Raja Isa. Pemain yang mulanya main di lini depan agak ditarik ke sayap. Dan di posisi itu Zul tampak tak gamang. Mantan pemain Persiraja itu bahkan bisa dianggap berhasil memainkan peran sebagai penggerak lini tengah PSMS.

Pola 4-2-3-1 yang dipatenkan Raja Isa sejauh ini dilakoni cukup baik oleh Markus Horison dkk. Di lini depan Osas Saha tunggal, namun ditopang oleh tiga pemain bertipikal menyerang. Mereka adalah Luis Pena, Inkyun Oh dan Zulkarnaen.
Memiliki kondisi fisik prima membuat Zul tak masalah dimainkan sebagai sayap. Diharapkan tusukan demi tusukan dari sayap mampu memberikan peluang mencipta gol.

Dua kali diturunkan jadi starter melawan Mitra Kukar dan Persisam Samarinda, Zulkarnaen total bermain 180 menit. Bahkan ketika melawan Persisam, Zul bikin satu-satunya gol di menit 45, meskipun akhirnya dia ditarik keluar menit 91.
Apa komentarnya atas gol itu? “Tentu saya senang bisa membantu tim meraih kemenangan. Bagi saya yang terpenting itu permainan tim, tapi kalau ada kesempatan saya akan berusaha buat gol. Gol itu saya persembahkan kepada fans dan keluarga saya,” kata Zul yang dihubungi wartawan koran ini kemarin malam.

Soal posisi barunya, Zul mengaku tak masalah. Menurutnya itu bagian dari strategi yang harus dimainkan dengan bagus. “Kami saling membantu. Jadi saya dan Inkyun juga Luis Pena bertugas memberikan peluang maksimal di lini depan yang diisi Saha. Begitu juga sebaliknya. Intinya kami berusaha membuat gol,” pungkasnya. (ful)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/