29.3 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Aksi Solidaritas Masalah Gaji ala Persema di Teladan

ADA pemandangan menarik saat duel PSMS kontra Persema di Stadion Teladan, Sabtu (9/6) kemarin dalam lanjutan IPL 2011/2012. Di tengah lapangan pasca kick off, Persema tak lantas memainkan bola. Perhatian terpusat ke Kapten Persema, Bima Sakti yang ibarat melakukan aksi teatrikal dengan menggambarkan gerakan orang sedang membagikan duit.

Para pemain lainnya berlutut dan satu persatu didatangi Bima yang seakan memberikan duit kepada rekan-rekannya. Mereka menyambut tangan Bima Sakti lalu mencium tangan Bima satu persatu. Tak ayal aksi ini disambut aplaus penonton yang menyadari bahwa itu bentuk sentilan kepada para petinggi sepak bola tanah air yang belum juga menuntaskan gaji para pemain.

Bima Sakti usai laga menjelaskan aksi solidaritas ini dinamainya “Deritamu, Deritaku”. Tentu saja menyoal persoalan gaji yang kini menjadi permasalah krusial bagi pemain dan tengah ditangani Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). “Ini aksi solidaritas dari kami yang telah disepakati usai pertemuan dengan APPI. Bukan hanya Persema, kami tahu klub lain termasuk PSMS juga belum gajian tiga bulan. Sama seperti kami. Bahkan Bontang FC lima bulan. Kami berharap aksi ini juga dilakukan di laga Mitra Kukar vs PSPS di ISL,” katanya.

Sebelumnya APPI menegaskan deadline pemberian gaji pada tanggal 7 Juni. Namun itikad baik dari pengelola liga baik ISL maupun IPL membuat ia dan rekan-rekannya sepakat untuk tidak melakukan mogok dan menunggu realisasi gaji karena melihat adanya itikad baik dari pengelola liga.  “Ada itikad baik yang kami lihat dari PT Liga Indonesia sebagai pengelola ISL dan LPIS sebagai pengelola IPL. Sudah mulai ada realisasi dari janji dengan ada beberapa tim yang sudah gajian. Dari PT LPIS sendiri melalui Pak Widja (Widjajanto-red) meminta tenggat waktu seminggu untuk penyelesaian masalah ini. Kami menanti realisasi itu,” terangnya.

Aksi ini harusnya juga dapat dilakukan para pemain PSMS yang selama ini bungkam perihal gajinya yang belum terbayar genap tiga bulan pada 15 Juni ini. Namun tanda-tanda kegerahan sudah mulai terlihat dari lontaran kalima Fabio Lopez saat temu pers kemarin yang mulai berani menyinggung faktor non teknis.

Wakil dari Konsorsium yang bertanggung jawab untuk PSMS IPL, Arif Bargot yang ditemui di Stadion Teladan kemarin mengakui dirinya berjanji perihal gaji ini akan segera diselesaikan. Namun Arif tak berani menetapkan jadwal defenitifnya. “Secepatnya akan kita selesaikan. Tidak bisa ditentukan tanggalnya. Tapi memang ada kendala di konsorsium bahwa duitnya dipakai pihak lain dan belum dikembalikan. Kami tidak ingin mencederai komitmen dan permasalahan ini pasti segera diselesaikan,” jelasnya.

Kondisi finansial bahkan merembet ke masalah-masalah kecil seperti jersey. Terlihat kejanggalan di jersey Vagner Luis yang berbeda nomor di depan dan belakang. Nomor punggung Vagner 33 namun di depannya bernomor 16. Arif mengatakan soal hal ini pihaknya justru heran karena PSMS punya empat pasang jersey untuk home dan away. Menanggapi ini Manajer PSMS, Dolly Siregar mengatakan ini ada sedikit kesalahan teknis.  (mag-18)

ADA pemandangan menarik saat duel PSMS kontra Persema di Stadion Teladan, Sabtu (9/6) kemarin dalam lanjutan IPL 2011/2012. Di tengah lapangan pasca kick off, Persema tak lantas memainkan bola. Perhatian terpusat ke Kapten Persema, Bima Sakti yang ibarat melakukan aksi teatrikal dengan menggambarkan gerakan orang sedang membagikan duit.

Para pemain lainnya berlutut dan satu persatu didatangi Bima yang seakan memberikan duit kepada rekan-rekannya. Mereka menyambut tangan Bima Sakti lalu mencium tangan Bima satu persatu. Tak ayal aksi ini disambut aplaus penonton yang menyadari bahwa itu bentuk sentilan kepada para petinggi sepak bola tanah air yang belum juga menuntaskan gaji para pemain.

Bima Sakti usai laga menjelaskan aksi solidaritas ini dinamainya “Deritamu, Deritaku”. Tentu saja menyoal persoalan gaji yang kini menjadi permasalah krusial bagi pemain dan tengah ditangani Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI). “Ini aksi solidaritas dari kami yang telah disepakati usai pertemuan dengan APPI. Bukan hanya Persema, kami tahu klub lain termasuk PSMS juga belum gajian tiga bulan. Sama seperti kami. Bahkan Bontang FC lima bulan. Kami berharap aksi ini juga dilakukan di laga Mitra Kukar vs PSPS di ISL,” katanya.

Sebelumnya APPI menegaskan deadline pemberian gaji pada tanggal 7 Juni. Namun itikad baik dari pengelola liga baik ISL maupun IPL membuat ia dan rekan-rekannya sepakat untuk tidak melakukan mogok dan menunggu realisasi gaji karena melihat adanya itikad baik dari pengelola liga.  “Ada itikad baik yang kami lihat dari PT Liga Indonesia sebagai pengelola ISL dan LPIS sebagai pengelola IPL. Sudah mulai ada realisasi dari janji dengan ada beberapa tim yang sudah gajian. Dari PT LPIS sendiri melalui Pak Widja (Widjajanto-red) meminta tenggat waktu seminggu untuk penyelesaian masalah ini. Kami menanti realisasi itu,” terangnya.

Aksi ini harusnya juga dapat dilakukan para pemain PSMS yang selama ini bungkam perihal gajinya yang belum terbayar genap tiga bulan pada 15 Juni ini. Namun tanda-tanda kegerahan sudah mulai terlihat dari lontaran kalima Fabio Lopez saat temu pers kemarin yang mulai berani menyinggung faktor non teknis.

Wakil dari Konsorsium yang bertanggung jawab untuk PSMS IPL, Arif Bargot yang ditemui di Stadion Teladan kemarin mengakui dirinya berjanji perihal gaji ini akan segera diselesaikan. Namun Arif tak berani menetapkan jadwal defenitifnya. “Secepatnya akan kita selesaikan. Tidak bisa ditentukan tanggalnya. Tapi memang ada kendala di konsorsium bahwa duitnya dipakai pihak lain dan belum dikembalikan. Kami tidak ingin mencederai komitmen dan permasalahan ini pasti segera diselesaikan,” jelasnya.

Kondisi finansial bahkan merembet ke masalah-masalah kecil seperti jersey. Terlihat kejanggalan di jersey Vagner Luis yang berbeda nomor di depan dan belakang. Nomor punggung Vagner 33 namun di depannya bernomor 16. Arif mengatakan soal hal ini pihaknya justru heran karena PSMS punya empat pasang jersey untuk home dan away. Menanggapi ini Manajer PSMS, Dolly Siregar mengatakan ini ada sedikit kesalahan teknis.  (mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/