32 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Indra Sakti Dapat Rp100 Juta

9-PSMS PT LI (1)MEDAN-Titik terang yang didapatkan soal cairnya bantuan dana dari PT Liga Indonesia (LI) tak lantas membuat skuad PSMS PT LI lega. Pasalnya kucuran dana total Rp200 juta tak seluruhnya untuk pemain. PT LI hanya menyerahkan Rp100 juta dan sisanya akan dialirkan ke pengurus klub lewat Ketua Umum Indra Sakti Harahap.
Hal itu diputuskan setelah hasil pertemuan PT LI dengan Indra, Minggu (7/7) lalu. Padahal awalnya PT LI bakal mengalihkan seluruh sisa subdisi kepada pemain. Namun hal itu tak disetujui pengurus lewat Indra.
Sontak hal ini menimbulkan kekecewaan besar dari pemain yang sebelumnya berharap banyak pada dana tersebut menyusul ketidakmampuan pengurus membayar tunggakan gaji mereka berbulan-bulan.
Kiper PSMS LI Irwin Ramadhana, mengatakan, kecewa jika benar PT LI memberi keputusan demikian. “Ya, kami sudah dengar tapi itu masih lisan. Kalau benar demikian, kami sangat kecewa sekali. Karena saat bertemu Pak Joko Driyono (CEO PT LI) di Jakarta, sebelumnya kami sudah minta tolong agar seluruh subsidi untuk pemain dan pelatih. Tapi kenapa sekarang malah setengahnya untuk Indra Sakti? Kami tidak mengerti kenapa bisa begini? Seharusnya ia yang bayar gaji, kok malah dapat sisa subsidi,” tutur Irwin.
Selain itu, Irwin mengatakan, jika pun diberikan sepenuhnya tetap tak cukup untuk melunasi seluruh tunggakan. “Kalau Rp200 juta diberikan, Indra Sakti masih harus bayar banyak lagi. Tapi kenapa malah hanya separuh?” tanya Irwin.
Dari hal itu, juga tidak dijelaskan secara rinci kapan pembayaran akan dilakukan PT LI. CEO PT LI yang juga Sekjen PSSI Joko Driyono, hanya mengatakan, dana akan diberikan setelah surat persetujuan ditandatangani manajemen PSMS.
Sementara Sekretaris Tim Fityan Hamdi, yang juga sudah mendengar kabar tersebut tak kalah kecewa. Menurutnya jumlah tunggakan yang harus dibayar Indra untuk putaran pertama dan kedua mencapai lebih dari Rp600 juta. “Jauh sekali sebenarnya subdisi itu untuk melunasi tunggakan. Karena untuk putaran pertama sudah Rp400-500 jutaan. Putaran kedua itu Rp265 juta untuk pemain pelatih dan official. Kenapa Rp100 juta saja yang disetujui PT LI. Itu untuk pemain. Apa pelatih dan official tidak bergaji?” tegasnya.
Sebelumnya, Fityan juga sudah mengirimkan detail fakta soal berapa total tunggakan lewat fax. Namun Fityan heran jika PT LI hanya merincikan tunggakan sebesar Rp190 juta. “Jumlahnya tidak segitu. Saya tahu betul rinciannya, karena saya yang mengurusnya sejak awal. Tapi, PT LI hanya mendengar keterangan sepihak dari Indra. Harusnya PT LI juga dengar keterangan dari kami. Saya jadi bertanya ada apa sebenarnya PT LI dengan Indra,” katanya lagi.
Sebelumnya ada perbedaan antara Indra dengan skuad. Indra merasa ada rasionalisasi kontrak sehingga ia mengklaim hanya berutang sebulan gaji kepada pemain. Sementara menurut Fityan rasionalisasi itu tak pernah sampai ke pemain ataupun manajemen. “Kalau memang rasionalisasi itu digembar-gemborkan Indra, kenapa tidak pernah disampaikan ke kami? Misalnya Rp10 juta dipotong jadi Rp5 juta. Jadi jelas. Ini kan tidak pernah ada. Jadi alasan Indra saja itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Joko kepada media di Jakarta menyebutkan, jika itu berdasar persetujuan Indra agar dana subsidi dibagi rata untuk klub dan pemain. “Mereka (pe-ngurus PSMS) menghendaki agar dana subisidi dibagi rata. Jadi Rp100 juta untuk membayar gaji pemain, sisanya untuk klub,” tutur Joko di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (8/7) lalu. (don)

9-PSMS PT LI (1)MEDAN-Titik terang yang didapatkan soal cairnya bantuan dana dari PT Liga Indonesia (LI) tak lantas membuat skuad PSMS PT LI lega. Pasalnya kucuran dana total Rp200 juta tak seluruhnya untuk pemain. PT LI hanya menyerahkan Rp100 juta dan sisanya akan dialirkan ke pengurus klub lewat Ketua Umum Indra Sakti Harahap.
Hal itu diputuskan setelah hasil pertemuan PT LI dengan Indra, Minggu (7/7) lalu. Padahal awalnya PT LI bakal mengalihkan seluruh sisa subdisi kepada pemain. Namun hal itu tak disetujui pengurus lewat Indra.
Sontak hal ini menimbulkan kekecewaan besar dari pemain yang sebelumnya berharap banyak pada dana tersebut menyusul ketidakmampuan pengurus membayar tunggakan gaji mereka berbulan-bulan.
Kiper PSMS LI Irwin Ramadhana, mengatakan, kecewa jika benar PT LI memberi keputusan demikian. “Ya, kami sudah dengar tapi itu masih lisan. Kalau benar demikian, kami sangat kecewa sekali. Karena saat bertemu Pak Joko Driyono (CEO PT LI) di Jakarta, sebelumnya kami sudah minta tolong agar seluruh subsidi untuk pemain dan pelatih. Tapi kenapa sekarang malah setengahnya untuk Indra Sakti? Kami tidak mengerti kenapa bisa begini? Seharusnya ia yang bayar gaji, kok malah dapat sisa subsidi,” tutur Irwin.
Selain itu, Irwin mengatakan, jika pun diberikan sepenuhnya tetap tak cukup untuk melunasi seluruh tunggakan. “Kalau Rp200 juta diberikan, Indra Sakti masih harus bayar banyak lagi. Tapi kenapa malah hanya separuh?” tanya Irwin.
Dari hal itu, juga tidak dijelaskan secara rinci kapan pembayaran akan dilakukan PT LI. CEO PT LI yang juga Sekjen PSSI Joko Driyono, hanya mengatakan, dana akan diberikan setelah surat persetujuan ditandatangani manajemen PSMS.
Sementara Sekretaris Tim Fityan Hamdi, yang juga sudah mendengar kabar tersebut tak kalah kecewa. Menurutnya jumlah tunggakan yang harus dibayar Indra untuk putaran pertama dan kedua mencapai lebih dari Rp600 juta. “Jauh sekali sebenarnya subdisi itu untuk melunasi tunggakan. Karena untuk putaran pertama sudah Rp400-500 jutaan. Putaran kedua itu Rp265 juta untuk pemain pelatih dan official. Kenapa Rp100 juta saja yang disetujui PT LI. Itu untuk pemain. Apa pelatih dan official tidak bergaji?” tegasnya.
Sebelumnya, Fityan juga sudah mengirimkan detail fakta soal berapa total tunggakan lewat fax. Namun Fityan heran jika PT LI hanya merincikan tunggakan sebesar Rp190 juta. “Jumlahnya tidak segitu. Saya tahu betul rinciannya, karena saya yang mengurusnya sejak awal. Tapi, PT LI hanya mendengar keterangan sepihak dari Indra. Harusnya PT LI juga dengar keterangan dari kami. Saya jadi bertanya ada apa sebenarnya PT LI dengan Indra,” katanya lagi.
Sebelumnya ada perbedaan antara Indra dengan skuad. Indra merasa ada rasionalisasi kontrak sehingga ia mengklaim hanya berutang sebulan gaji kepada pemain. Sementara menurut Fityan rasionalisasi itu tak pernah sampai ke pemain ataupun manajemen. “Kalau memang rasionalisasi itu digembar-gemborkan Indra, kenapa tidak pernah disampaikan ke kami? Misalnya Rp10 juta dipotong jadi Rp5 juta. Jadi jelas. Ini kan tidak pernah ada. Jadi alasan Indra saja itu,” ungkapnya.
Sebelumnya, Joko kepada media di Jakarta menyebutkan, jika itu berdasar persetujuan Indra agar dana subsidi dibagi rata untuk klub dan pemain. “Mereka (pe-ngurus PSMS) menghendaki agar dana subisidi dibagi rata. Jadi Rp100 juta untuk membayar gaji pemain, sisanya untuk klub,” tutur Joko di kantor PSSI, Senayan, Jakarta, Senin (8/7) lalu. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/