Waktu yang semakin sempit bagi PSMS dalam menentukan Chief Executive Officer (CEO), yang notabene merupakan unsur utama dalam manajemen PSMS, membuat sejumlah pihak di PSMS mulai kelimpungan. Keluarga besar mantan pemain PSMS tak sungkan menunjuk satu nama untuk kandidat CEO, yakni Iswanda Nanda Ramli.
Iswanda Nanda Ramli dinilai merupakan figur yang pantas untuk menjadi orang nomor satu di manajemen PSMS. Pernyataan itu tidak hanya datang dari keluarga besar mantan pemain PSMS, tapi juga dari mantan pelatih PSMS Parlin Siagian dan dua klub anggota PSMS PS Putera Buana dan PS Perisai. Dan pernyataan ini disampaikan di sekretariat mantan pemain PSMS Jalan Candi Borobudur Medan, Rabu (9/11).
Ketua keluarga besar mantan pemain PSMS Ismail Ruslan menerangkan, Ketum PSMS Rahudman Harahap harus memiliki paradigma baru dalam menyusun komposisi manajemen klub. “Jangan salah tunjuk CEO, hal ini dimaksudkan agar tidak merusak kesepakatan dengan konsorsium. Dan supaya PSMS tak jalan di tempat lagi,” katanya.
Dan menurutnya, sosok Iswanda Nanda Ramli cocok untuk menempati posisi CEO. “Percepatan penentuan CEO mutlak adanya. Kami mendukung Nanda sebagai CEO,” ungkap Ismail.
Pernyataan ini dilontarkan karena pelaksana teknis yang selama ini mengurusi PSMS kerap mengeluarkan pernyataan kontroversial di media. “Kami tak ingin di antara mereka ada yang jadi CEO,” tegas Ismail lagi.
Sementara itu, Parlin Siagian mengungkapkan pernyataan yang lebih keras. Ia dengan tegas mengatakan Ketum PSMS untuk tidak memberi tempat bagi oknum-oknum pengurus PSMS sebelumnya di posisi CEO, agar eksistensi dan kesinambungan klub dapat berjalan sebagaimana harapan publik. “Zaman saya pengurus mengurusi sepak bola pakai nurani, tidak ada kemelut seperti ini. Era profesionalisme, pengurusan orientasinya uang dan cenderung mencari keuntungan pribadi,” katanya. (saz)