25 C
Medan
Saturday, November 23, 2024
spot_img

PSMS IPL Kehilangan Fans Fanatik

MEDAN- Kehadiran penonton di Stadion Teladan tak dipungkiri menjadi pemicu skuad PSMS tampil lebih baik. Namun sayang, kemenangan perdana musim ini saat menekuk Persiraja Banda Aceh 1-0 kontras dengan minimnya suporter yang hadir.

Memang berbeda dari dua pertan dingan di Stadion Teladan sebelumnya, cukup ramai suporter memadati tribun terbuka, namun kondisi itu berbeda pada 7 Januari lalu. Walau cukup banyak suporter yang menduduki tribun tertutup, berbeda dengan heningnya suasana di tribun terbuka yang biasanya dipenuhi suporter muda yang menyanyikan yel-yel mendukung PSMS. Hampir tidak ada suporter PSMS Medan Fans Club (PFC) yang hadir, hanya puluhan anggota Kampak FC.

Kondisi itu tak ayal mengundang perhatian pelatih PSMS Fabio Lopez. Dia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Baginya, satu-satunya kerugian PSMS di laga kontra Persiraja Banda Aceh adalah minimnya dukungan klub suporter PFC. “Di tempat duduk tribun terbuka saya melihat hanya sedikit suporter yang hadir. Satu-satunya yang membuat kami lemah adalah kehilangan suporter PSMS yang fantatik,” ujar pelatih berkebangsaan Italia itu, Selasa (10/1).
Dia mengaku tak mengetahui apa yang menyebabkan kondisi itu terjadi. “Dari informasi yang saya dapat, sebelumnya cukup banyak fans  yang datang. Tapi saya lihat hari Sabtu (7/1) lalu nyatanya sedikit sekali. Mudah-mudahan itu tidak lagi terjadi di pertandingan berikutnya,” harapnya.

Ketua PFC Rahmat Nur Lubis membenarkan kondisi itu. Dia mengatakan, PFC tidak turun dalam jumlah banyak saat itu lantaran harga tiket yang dikeluarkan panpel (penitia pelaksana pertandingan) cukup mahal, sehingga membuat anggota PFC mengurungkan niat untuk menonton pertandingan.

Harga tiket kelompok suporter yang semula 10 ribu rupiah mengalami kenaikan lima ribu rupiah. “Kami diberitahukan kenaikan harga tiket juga satu hari sebelum pertandingan. Otomatis banyak anggota yang terkejut dengan kondisi itu dan memilih untuk tidak menonton,” kata Rahmat.

Pertimbangan untuk menonton pertandingan PSMS di Stadion Teladan menurut Rahmat, selain belum meraih hasil maksimal di tiga pertandingan sebelumnya, serta perbedaan harga mencolok antara dua pertandingan sebelumnya dengan saat menghadapi tim besutan Heri Kiswanto menurut Rahmat seharusnya bisa diantisipasi manajemen.
Menjawab hal tersebut, Chief Executive Officer (CEO) PSMS Freddy Hutabarat mengaku, pihaknya akan mengevaluasi harga tiket pertandingan terutama untuk kalangan suporter. “Kami akan evaluasi lagi. Kami akui, harga tiketnya ketinggian itu. Kami akan rembukkan untuk penurunan harga tiket kembali,” ujarnya. “Pajak tiket 10 ribu, jadi kalau kami turunkan tidak mungkin karena akan defisit,” sambungnya lagi.(saz)

MEDAN- Kehadiran penonton di Stadion Teladan tak dipungkiri menjadi pemicu skuad PSMS tampil lebih baik. Namun sayang, kemenangan perdana musim ini saat menekuk Persiraja Banda Aceh 1-0 kontras dengan minimnya suporter yang hadir.

Memang berbeda dari dua pertan dingan di Stadion Teladan sebelumnya, cukup ramai suporter memadati tribun terbuka, namun kondisi itu berbeda pada 7 Januari lalu. Walau cukup banyak suporter yang menduduki tribun tertutup, berbeda dengan heningnya suasana di tribun terbuka yang biasanya dipenuhi suporter muda yang menyanyikan yel-yel mendukung PSMS. Hampir tidak ada suporter PSMS Medan Fans Club (PFC) yang hadir, hanya puluhan anggota Kampak FC.

Kondisi itu tak ayal mengundang perhatian pelatih PSMS Fabio Lopez. Dia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut. Baginya, satu-satunya kerugian PSMS di laga kontra Persiraja Banda Aceh adalah minimnya dukungan klub suporter PFC. “Di tempat duduk tribun terbuka saya melihat hanya sedikit suporter yang hadir. Satu-satunya yang membuat kami lemah adalah kehilangan suporter PSMS yang fantatik,” ujar pelatih berkebangsaan Italia itu, Selasa (10/1).
Dia mengaku tak mengetahui apa yang menyebabkan kondisi itu terjadi. “Dari informasi yang saya dapat, sebelumnya cukup banyak fans  yang datang. Tapi saya lihat hari Sabtu (7/1) lalu nyatanya sedikit sekali. Mudah-mudahan itu tidak lagi terjadi di pertandingan berikutnya,” harapnya.

Ketua PFC Rahmat Nur Lubis membenarkan kondisi itu. Dia mengatakan, PFC tidak turun dalam jumlah banyak saat itu lantaran harga tiket yang dikeluarkan panpel (penitia pelaksana pertandingan) cukup mahal, sehingga membuat anggota PFC mengurungkan niat untuk menonton pertandingan.

Harga tiket kelompok suporter yang semula 10 ribu rupiah mengalami kenaikan lima ribu rupiah. “Kami diberitahukan kenaikan harga tiket juga satu hari sebelum pertandingan. Otomatis banyak anggota yang terkejut dengan kondisi itu dan memilih untuk tidak menonton,” kata Rahmat.

Pertimbangan untuk menonton pertandingan PSMS di Stadion Teladan menurut Rahmat, selain belum meraih hasil maksimal di tiga pertandingan sebelumnya, serta perbedaan harga mencolok antara dua pertandingan sebelumnya dengan saat menghadapi tim besutan Heri Kiswanto menurut Rahmat seharusnya bisa diantisipasi manajemen.
Menjawab hal tersebut, Chief Executive Officer (CEO) PSMS Freddy Hutabarat mengaku, pihaknya akan mengevaluasi harga tiket pertandingan terutama untuk kalangan suporter. “Kami akan evaluasi lagi. Kami akui, harga tiketnya ketinggian itu. Kami akan rembukkan untuk penurunan harga tiket kembali,” ujarnya. “Pajak tiket 10 ribu, jadi kalau kami turunkan tidak mungkin karena akan defisit,” sambungnya lagi.(saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/