25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Berebut Kostum hingga Nomor Penghormatan

Nomor Punggung Skuad PSMS PT Liga Indonesia 2012/2013

Bagi pesepak bola, nomor punggung tak hanya sekadar pembeda di lapangan. Tak sedikit yang menganggap nomor punggung sebagai identitas. Karena itu sejumlah pemain kerap identik dengan satu nomor tertentu walaupun bermain di klub-klub berbeda. Tak terkecuali skuad PSMS PT Liga Indonesia.

Ada 26 pemain yang didaftarkan, dan semua punya nomor favorit masing-masing. Seperti Affan Lubis yang identik dengan nomor punggung 8. Sejak awal berkarir, gelandang berusia 36 tahun ini selalu menggunakan nomor tersebut. “Dari awal memang pakai nomor 8. Tidak ada makna apa-apa. Hanya saja setiap musim sudah biasa pakai nomor itu saja. Mungkin sudah identik,” tuturnya Affan.

Lain lagi Tri Yudha Handoko dengan nomor punggung 24. Pemain berusia 28 tahun itu setia dengan nomor tersebut sejak membela PSDS di musim 2009/2010. Semenjak itu Yudha pun selalu menggunakannya. Namun musim lalu di PSMS IPL, Yudha harus rela menggunakan nomor 4 karena jersey tim mentok di angka 18.

Uniknya, Yudha tak mendapatkan nomor itu dengan mulus musim ini. Ia harus bersaing dengan seniornya Dede Ariandi yang juga kerap menggunakan nomor sama. Keduanya mendatangi Sekretaris Tim Fityan Hamdi, untuk saling berebut saat pendaftaran nomor.

Beruntung bagi Yudha, Dede mengalah dan akhirnya memilih angka 38. “Bagi saya nomor 24 itu adalah nomor tengah antara tanggal lahir saya 23 dan istri saya 25. Selain itu saya juga mengidolakan Legimin Raharjo yang juga identik dengan 24. Sekarang lebih pede saja kalau pakai nomor itu,” ujar tamatan Fisip USU ini.

Pemain lainnya yang terlibat perebutan nomor yakni Dodi Rahwana dengan Andre Oki Sitepu. Mereka berebut nomor 11. Andre yang lebih junior pun mengalah dan akhirnya menggunakan nomor 90.

Selain itu Hardiantono juga harus mengalah tak menggunakan nomor 5 yang dipakainya saat memperkuat Sumut di PON 2012 lalu. Nomor itu digunakan Novianto. Akhirnya Tono menggunakan nomor yang sedikit nyentrik, 69. Pemain lain yang ogah berganti nomor yakni Alamsyah Nasution dengan nomor 22. Juga Herman Batak dengan nomor 58.

Pelatih Kepala Suimin Diharja memang membebaskan pemainnya untuk memilih nomor favoritnya masing-masing. Menurutnya itu turut memengaruhi semangat pemain saat berlaga di lapangan. “Abang tidak mengatur nomor punggung. Karena itu tuah bagi mereka sendiri. Abang juga tidak mau mereka tidak nyaman jika nomornya abang yang kasih,” jelasnya.

Musim ini beberapa pemain memilih nomor dengan digit besar. Selain Hardiantono dan Dede, Rinaldo dengan nomor 99, dan Nico Susanto nomor 77. Namun Suimin meminta pemainnya tidak menggunakan nomor 12 dan 13. Alasannya nomor 12 diperuntukkan untuk suporter sebagai pemain ke 12 yang mewarnai perjalanan suatu klub. Sementara 13 untuk wartawan. “Ini bentuk penghormatan kami untuk suporter dan wartawan yang tidak bisa dilepaskan perannya dalam sebuah tim. Jadi musim ini tidak ada pemain yang menggunakan nomor 12 dan 13,” tandasnya. (*)

Nomor Punggung Skuad PSMS PT Liga Indonesia 2012/2013

Bagi pesepak bola, nomor punggung tak hanya sekadar pembeda di lapangan. Tak sedikit yang menganggap nomor punggung sebagai identitas. Karena itu sejumlah pemain kerap identik dengan satu nomor tertentu walaupun bermain di klub-klub berbeda. Tak terkecuali skuad PSMS PT Liga Indonesia.

Ada 26 pemain yang didaftarkan, dan semua punya nomor favorit masing-masing. Seperti Affan Lubis yang identik dengan nomor punggung 8. Sejak awal berkarir, gelandang berusia 36 tahun ini selalu menggunakan nomor tersebut. “Dari awal memang pakai nomor 8. Tidak ada makna apa-apa. Hanya saja setiap musim sudah biasa pakai nomor itu saja. Mungkin sudah identik,” tuturnya Affan.

Lain lagi Tri Yudha Handoko dengan nomor punggung 24. Pemain berusia 28 tahun itu setia dengan nomor tersebut sejak membela PSDS di musim 2009/2010. Semenjak itu Yudha pun selalu menggunakannya. Namun musim lalu di PSMS IPL, Yudha harus rela menggunakan nomor 4 karena jersey tim mentok di angka 18.

Uniknya, Yudha tak mendapatkan nomor itu dengan mulus musim ini. Ia harus bersaing dengan seniornya Dede Ariandi yang juga kerap menggunakan nomor sama. Keduanya mendatangi Sekretaris Tim Fityan Hamdi, untuk saling berebut saat pendaftaran nomor.

Beruntung bagi Yudha, Dede mengalah dan akhirnya memilih angka 38. “Bagi saya nomor 24 itu adalah nomor tengah antara tanggal lahir saya 23 dan istri saya 25. Selain itu saya juga mengidolakan Legimin Raharjo yang juga identik dengan 24. Sekarang lebih pede saja kalau pakai nomor itu,” ujar tamatan Fisip USU ini.

Pemain lainnya yang terlibat perebutan nomor yakni Dodi Rahwana dengan Andre Oki Sitepu. Mereka berebut nomor 11. Andre yang lebih junior pun mengalah dan akhirnya menggunakan nomor 90.

Selain itu Hardiantono juga harus mengalah tak menggunakan nomor 5 yang dipakainya saat memperkuat Sumut di PON 2012 lalu. Nomor itu digunakan Novianto. Akhirnya Tono menggunakan nomor yang sedikit nyentrik, 69. Pemain lain yang ogah berganti nomor yakni Alamsyah Nasution dengan nomor 22. Juga Herman Batak dengan nomor 58.

Pelatih Kepala Suimin Diharja memang membebaskan pemainnya untuk memilih nomor favoritnya masing-masing. Menurutnya itu turut memengaruhi semangat pemain saat berlaga di lapangan. “Abang tidak mengatur nomor punggung. Karena itu tuah bagi mereka sendiri. Abang juga tidak mau mereka tidak nyaman jika nomornya abang yang kasih,” jelasnya.

Musim ini beberapa pemain memilih nomor dengan digit besar. Selain Hardiantono dan Dede, Rinaldo dengan nomor 99, dan Nico Susanto nomor 77. Namun Suimin meminta pemainnya tidak menggunakan nomor 12 dan 13. Alasannya nomor 12 diperuntukkan untuk suporter sebagai pemain ke 12 yang mewarnai perjalanan suatu klub. Sementara 13 untuk wartawan. “Ini bentuk penghormatan kami untuk suporter dan wartawan yang tidak bisa dilepaskan perannya dalam sebuah tim. Jadi musim ini tidak ada pemain yang menggunakan nomor 12 dan 13,” tandasnya. (*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/