Persisam vs PSMS
MEDAN- Memori buruk terdegradasi ke kasta kedua tentu bukan ingatan yang bisa dengan mudah dilupakan. Empat tahun lalu, tepatnya ISL 2008/2009, PSMS harus menelan pil pahit itu setelah kalah pada laga playoff dari Persebaya. Deja vu itu sangat berpotensi jika PSMS gagal menang di Stadion Segiri Samarinda dalam laga terakhir di ISL 2011/2012, Rabu (11/7) sore ini.
Publik Medan saat ini memang harap-harap cemas dengan kondisi PSMS. Dengan hunian di posisi 14 klasemen dengan koleksi 36 angka, PSMS berada di batas terakhir zona aman. Namun PSMS akan terpeleset ke zona playoff bahkan lebih buruk langsung turun kasta, jika dua penguntit Persiram Raja Ampat dan Gresik United juga mencatat kemenangan di laga terakhir pada hari yang sama. Keduanya berselisih satu angka dari PSMS dan berpeluang mengkudeta. Artinya kemenangan menjadi satu-satunya opsi untuk tetap bertahan di ISL.
Deja vu lain adalah sejarah kelam di Segiri Samarinda. Stadion yang menjadi venue laga terakhir delapan besar musim lalu juga mempunyai kenangan buruk bagi PSMS. Ketika itu PSMS yang juga dibesut Suharto tersisih setelah gagal mengalahkan Persiba Bantul (3-3).
Karena itu Caretaker Pelatih PSMS, Suharto mengatakan ia akan mengerahkan semaksimal mungkin kekuatan yang ada untuk menyelamatkan PSMS tak lagi turun kasta. “Ini kesempatan terakhir untuk lolos dari degradasi. Tidak ada kesempatan lain. Tidak usah berharap hasil yang diraih tim lain. Kami hanya memikirkan kemenangan,” ujarnya saat dihubungi kemarin.
PSMS sudah memetik pelajaran dari kegagalan di Tenggarong. Menyerah 1-3 dari Mitra Kukar, PSMS mulai membenahi kelemahan-kelemahan sebelumnya. Sayangnya, kali ini Zulkarnain tak dapat diturunkan.
Padahal akselerasi dan tusukan Zulkarnain dibutuhkan untuk menerobos pertahanan lawan. Saat duel pertama di Medan di putaran pertama lalu, Zulkarnaen adalah pencetak gol.
Namun Suharto tak mau ambil pusing dengan kehilangan satu pemain. Ia punya opsi lewat Zainal Anwar. Tugas melayani duet striker Nico Malau dan Osas Saha dipercayakan kepada Shin Hyun Joon dan Nastja Ceh.
Untuk lini pertahanan, sektor krusial yang kerap menjadi titik lemah akan kembali kuat dengan kehadiran Novi Handriawan. Sebelumnya posisinya digantikan Ledi Utomo karena dinilai tidak fit.
Kali ini motivasi untuk menang tampaknya akan lebih keras digenjot Suharto. Kondisi finansial yang berdampak pada belum mengucurnya gaji selama lima bulan sejenak akan coba ditepikan. “Yang sekarang harus dilakukan adalah membangkitkan kembali motivasi anak-anak. Mereka tidak ingin kok PSMS degradasi,” lanjut pelatih berkepala plontos itu.
Sebenarnya Persisam bisa dibilang tak punya target apa-apa. Kemenangan atas PSAP sigli 3-1, akhir pekan lalu membuat posisi Elang Borneo aman dari degradasi dengan koleksi 40 angka. “Ya itu hal bagus buat kami. Mereka tidak punya tekanan seperti kami, karena mereka sudah berada dalam zona aman,” ujar Kapten PSMS, Sasa Zecevic.(mag-18)uat Pierre Njanka yang pulang kampung dan Jerry Boima Karpeh yang terkena akumulasi. So, jangan terpeleset PSMS ! (mag-18)