31 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Hampir Pasti Degradasi

WO, PSMS Dikurangi Tiga Poin

MEDAN- Nasib buruk belum beranjak dari PSMS Indonesian Premier League (IPL). Ketidakmampuan manajemen mengurus tiket terbang ke Surabaya, Rabu (11/7) kemarin membuat posisi PSMS kian terjepit.

Sesuai manual liga LPIS, tim yang tidak hadir saat pertandingan dihitung kalah walk out (0-3). Di Surabaya kemarin, kick off telah dimulai dan langsung dilanjutkan peluit panjang dari wasit Daryanto asal Jakarta tanda bubaran setelah memberi waktu 15 menit untuk menunggu kehadiran PSMS IPL. Selain itu, sanksi dari ketidakhadiran di lapangan saat pertandingan adalah pengurangan nilai. Nah, di sini posisi PSMS terancam. Peluang untuk lolos dari degradasi hampir pasti sirna.

Bahkan, di situs resmi LPIS ligaprima.co.id telah mengupdate perubahan klasemen. Bontang FC yang meraih kemenangan atas Arema menggeser posisi PSMS ke juru kunci dengan koleksi 13 angka. Sementara koleksi angka PSMS yang sebelumnya 13 kini telah berubah menjadi 10 angka. Artinya, sudah dihitung pengurangan tiga poin.

Namun, soal sanksi pengurangan nilai, masih tergantung hasil sidang komisi disiplin. Bontang FC, Persema, dan Persijap Jepara sudah lebih dulu mendapat sanksi pengurangan nilai.

Kepala kompetisi LPIS, Hendriyana saat coba dihubungi tidak mengangkat telpon selularnya. Namun, lewat pesan singkat (SMS) kepada wartawan ia menyebutkan keputusan WO sudah pasti sesuai regulasi. “WO sesuai regulasi ya. Sanksi lain tunggu keputusan Komdis,” ujarnya via SMS.
Saat dikonfirmasi, CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat masih berharap ada dispensasi berupa penjadwalan ulang. “Kami sudah surati semalam. Secara resmi sebelum pertandingan. Belum ada keputusan. Sesuai manual liga, memang WO dan dikurangi tiga poin. Tapi kami masih berharap pihak LPIS mau mengerti. Bukan kami tidak mau berangkat. Lagipula kami sudah ikut technical meeting dengan mengutus Asisten Pelatih M Khaidir,” katanya, Kamis (12/7).

Freddy menilik kondisi saat jadwal sebelumnya saat Persebaya tidak dapat menggelar pertandingan tanpa izin. Ketika itu PSMS sudah bertolak dari Medan ke Surabaya. Namun laga tidak dapat digelar karena tidak adanya izin kepolisian. “Persebaya bisa kok minta dispensasi ketika itu. Dan kami mau memaklumi dengan penjadwalan ulang. Mengapa sekarang tidak bisa?” katanya.
Bahkan Freddy sedikit emosi saat ditanya soal keputusan terburuk berupa WO dan pengurangan nilai yang akan memastikan posisi PSMS turun kasta. “Kalau begitu terserahlah. Bubarkan saja. Bukan begitu. Ada miss komunikasi antara pemegang tiket,” pungkasnya.
Kini, PSMS menyisakan satu laga kandang kontra Persibo Bojonegoro, Selasa (17/7).(mag-18)

WO, PSMS Dikurangi Tiga Poin

MEDAN- Nasib buruk belum beranjak dari PSMS Indonesian Premier League (IPL). Ketidakmampuan manajemen mengurus tiket terbang ke Surabaya, Rabu (11/7) kemarin membuat posisi PSMS kian terjepit.

Sesuai manual liga LPIS, tim yang tidak hadir saat pertandingan dihitung kalah walk out (0-3). Di Surabaya kemarin, kick off telah dimulai dan langsung dilanjutkan peluit panjang dari wasit Daryanto asal Jakarta tanda bubaran setelah memberi waktu 15 menit untuk menunggu kehadiran PSMS IPL. Selain itu, sanksi dari ketidakhadiran di lapangan saat pertandingan adalah pengurangan nilai. Nah, di sini posisi PSMS terancam. Peluang untuk lolos dari degradasi hampir pasti sirna.

Bahkan, di situs resmi LPIS ligaprima.co.id telah mengupdate perubahan klasemen. Bontang FC yang meraih kemenangan atas Arema menggeser posisi PSMS ke juru kunci dengan koleksi 13 angka. Sementara koleksi angka PSMS yang sebelumnya 13 kini telah berubah menjadi 10 angka. Artinya, sudah dihitung pengurangan tiga poin.

Namun, soal sanksi pengurangan nilai, masih tergantung hasil sidang komisi disiplin. Bontang FC, Persema, dan Persijap Jepara sudah lebih dulu mendapat sanksi pengurangan nilai.

Kepala kompetisi LPIS, Hendriyana saat coba dihubungi tidak mengangkat telpon selularnya. Namun, lewat pesan singkat (SMS) kepada wartawan ia menyebutkan keputusan WO sudah pasti sesuai regulasi. “WO sesuai regulasi ya. Sanksi lain tunggu keputusan Komdis,” ujarnya via SMS.
Saat dikonfirmasi, CEO PSMS IPL, Freddy Hutabarat masih berharap ada dispensasi berupa penjadwalan ulang. “Kami sudah surati semalam. Secara resmi sebelum pertandingan. Belum ada keputusan. Sesuai manual liga, memang WO dan dikurangi tiga poin. Tapi kami masih berharap pihak LPIS mau mengerti. Bukan kami tidak mau berangkat. Lagipula kami sudah ikut technical meeting dengan mengutus Asisten Pelatih M Khaidir,” katanya, Kamis (12/7).

Freddy menilik kondisi saat jadwal sebelumnya saat Persebaya tidak dapat menggelar pertandingan tanpa izin. Ketika itu PSMS sudah bertolak dari Medan ke Surabaya. Namun laga tidak dapat digelar karena tidak adanya izin kepolisian. “Persebaya bisa kok minta dispensasi ketika itu. Dan kami mau memaklumi dengan penjadwalan ulang. Mengapa sekarang tidak bisa?” katanya.
Bahkan Freddy sedikit emosi saat ditanya soal keputusan terburuk berupa WO dan pengurangan nilai yang akan memastikan posisi PSMS turun kasta. “Kalau begitu terserahlah. Bubarkan saja. Bukan begitu. Ada miss komunikasi antara pemegang tiket,” pungkasnya.
Kini, PSMS menyisakan satu laga kandang kontra Persibo Bojonegoro, Selasa (17/7).(mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/