MEDAN- Setelah PSMS ditangani pelatih Suharto AD pasca hengkangnya Raja Isa, memang belum menunjukkan statistik prestasi yang cukup memuaskan. Praktis, Suharto baru menukangi PSMS dua kali dengan hasil masing-masing satu kali menang dan kalah.
Dari hasil ini Suharto juga mengaku hal tersebut belum bisa menjadi kebanggaan. Dalam perjalanan hingga paruh musim, sampai ada pelatih kepala yang menangani PSMS secara penuh, Suharto bermaksud menargetkan skuad berjuluk Ayam Kinantan ini menang dalam setiap partai kandang di Stadion Teladan.
“Targetnya menang 100 persen di kandang dan curi poin minimal satu tiap partai tandang. Hasil melawan PSAP Sigli memang sangat disayangkan, kita belum beruntung di sana,” ungkapnya, Selasa (14/2).
Konsistensi skuad untuk tetap bertanding maksimal merupakan satu hal yang perlu dipupuk pada diri masing-masing pemain. “Karena itu kita juga akan mendoktrin pemain agar tetap bisa meraih poin penuh di kandang. Tentunya dengan menyiapkan skuad yang padu di setiap lini mejadi awal kesuksesan,” ujar pelatih berkepala plontos ini.
Untuk menjaganya, menurut Suharto, ia akan menerapkan prinsip ‘Tak ada lawan yang tak berat.’ “Prinsip ini bertujuan membentuk mental pemain agar selau siap dalam menghadapi pertandingan. Meski melawan tim yang posisinya jauh di bawah kita, bukan berarti kita harus menyepelekan. Ini yang harus kita hindarkan dari pemikiran pemain,” tuturnya.
“Dengan prinsip ini pula, diharapkan pemain terus memperlihatkan performa maksimalnya. Karena bertanding untuk melawan tim berat dibutuhkan keseriusan dan konsentrasi serta fokus hingga 90 menit berakhir,” tegasnya.
Pada Selasa (14/2) sore, skuad sudah dilatih untuk mempersiapkan laga kontra Persiram Raja Ampat yang bakal dihelat di Stadion Teladan 16 Februari mendatang. “Pemain sudah kita latih taktikal teknik. Kita juga sudah evaluasi kekurangan kita saat melawan PSAP, yakni lini belakang yang rapuh serta finishing touch yang kurang maksimal. Kita harap hal itu tak terjadi lagi saat meladeni Persiram,” tandas Suharto.(saz)