25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Pemain Merasa Terjebak

MEDAN-Kondisi finansial PSMS PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang kian tidak jelas membuat pemain semakin gusar dengan masa depannya. Karena itu ancaman hengkang pun kembali menyeruak. Namun terbentur masa transfer yang telah tutup.

Karena itu pemain pun kini serba salah. Kemungkinan untuk angkat koper bisa dibilang sudah terlambat. Mengingat hanya klub Indonesian Premier League (IPL) yang masih dalam masa jeda putaran pertama. Karena itu tak sedikit yang merasa terjebak.

Jecky Pasarella sebelumnya telah menolak banyak tawaran. Termasuk PSS Sleman yang belakangan gencar mengejarnya. “Sudah banyak kemarin. Tapi aku tolak semua karena mengharapkan sisa gaji yang belum terbayar. Yang tertinggal sekarang hanya penyelesalan,” ungkap Jecky.
Mantan pemain PSM Makassar ini, mengatakan, dengan kondisi ini dirinya tinggal mengharapkan kejelasan dari pengurus dan manajemen.
Sementara, Kapten PSMS LPIS Saktiawan Sinaga, mengatakan, saat ini pemain hanya berharap dari petinggi klub. “Kalau soal kelanjutan tim, pemain tidak punya kapasitas menentukan. Tanyakan kepada pengurus. Kalau pengurusnya menyerah, tanya ke manajer,” tuturnya.
Sakti melihat, ‘bendera putih’ yang diangkat pengurus untuk mengurus tim merupakan tindakan tak bertanggung jawab. “Pengurus itu tugasnya apa? Mencarikan sponsor untuk pendanaan PSMS kan? Jangan hanya sekadar numpang nama, tapi nggak mau nyumbang uang buat pengurus. Kenapa hanya berharap manajer?” timpal ayah dua anak ini.

Mantan pemain Persik dan Mitra Kukar tersebut, juga mengatakan, jika pemain mau hengkang merupakan hak masing-masing. “Kalau mau pergi ya pergi saja. Langsung buat surat keluar kepada manajer atau Benny Sihotang,” kata Saktiawan lagi.

Sementara, Pelatih Kepala PSMS LPIS Edy Sahputra, mengaku, tidak bisa menahan pemain yang bakal hengkang apalagi jika itu terkait dengan kebutuhan hidup dan masa depannya. “Kalau soal itu saya tidak bisa menahan, karena yang bisa memberikan kepastian itu hanya pengurus dan manajemen klub. Saya hanya bisa menyarankan dan memberikan masukan saja. Tapi saya rasa mereka pasti berpikir 10 kali untuk hengkang, karena mereka sudah pernah bersama selama delapan bulan sejak pembentukan tim. Lagian tidak semua bisa pindah dengan mudah ke tim lain. Karena klub yang membeli juga akan memilih, apalagi hanya ada kemungkinan pindah ke klub-klub IPL yang semuanya juga tidak bernasib baik secara finansial,” tandasnya. (don)

MEDAN-Kondisi finansial PSMS PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) yang kian tidak jelas membuat pemain semakin gusar dengan masa depannya. Karena itu ancaman hengkang pun kembali menyeruak. Namun terbentur masa transfer yang telah tutup.

Karena itu pemain pun kini serba salah. Kemungkinan untuk angkat koper bisa dibilang sudah terlambat. Mengingat hanya klub Indonesian Premier League (IPL) yang masih dalam masa jeda putaran pertama. Karena itu tak sedikit yang merasa terjebak.

Jecky Pasarella sebelumnya telah menolak banyak tawaran. Termasuk PSS Sleman yang belakangan gencar mengejarnya. “Sudah banyak kemarin. Tapi aku tolak semua karena mengharapkan sisa gaji yang belum terbayar. Yang tertinggal sekarang hanya penyelesalan,” ungkap Jecky.
Mantan pemain PSM Makassar ini, mengatakan, dengan kondisi ini dirinya tinggal mengharapkan kejelasan dari pengurus dan manajemen.
Sementara, Kapten PSMS LPIS Saktiawan Sinaga, mengatakan, saat ini pemain hanya berharap dari petinggi klub. “Kalau soal kelanjutan tim, pemain tidak punya kapasitas menentukan. Tanyakan kepada pengurus. Kalau pengurusnya menyerah, tanya ke manajer,” tuturnya.
Sakti melihat, ‘bendera putih’ yang diangkat pengurus untuk mengurus tim merupakan tindakan tak bertanggung jawab. “Pengurus itu tugasnya apa? Mencarikan sponsor untuk pendanaan PSMS kan? Jangan hanya sekadar numpang nama, tapi nggak mau nyumbang uang buat pengurus. Kenapa hanya berharap manajer?” timpal ayah dua anak ini.

Mantan pemain Persik dan Mitra Kukar tersebut, juga mengatakan, jika pemain mau hengkang merupakan hak masing-masing. “Kalau mau pergi ya pergi saja. Langsung buat surat keluar kepada manajer atau Benny Sihotang,” kata Saktiawan lagi.

Sementara, Pelatih Kepala PSMS LPIS Edy Sahputra, mengaku, tidak bisa menahan pemain yang bakal hengkang apalagi jika itu terkait dengan kebutuhan hidup dan masa depannya. “Kalau soal itu saya tidak bisa menahan, karena yang bisa memberikan kepastian itu hanya pengurus dan manajemen klub. Saya hanya bisa menyarankan dan memberikan masukan saja. Tapi saya rasa mereka pasti berpikir 10 kali untuk hengkang, karena mereka sudah pernah bersama selama delapan bulan sejak pembentukan tim. Lagian tidak semua bisa pindah dengan mudah ke tim lain. Karena klub yang membeli juga akan memilih, apalagi hanya ada kemungkinan pindah ke klub-klub IPL yang semuanya juga tidak bernasib baik secara finansial,” tandasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/