25 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Sempat Ditawari Rp300 Juta

PSMS sempat ditawari bantuan dana untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama 2010/2011 lalu oleh Nurdin Halid senilai Rp300 juta. Bantuan itu ditawarkan ketika kompetisi memasuki putaran kedua.

Ada indikasi bantuan itu awalnya untuk merekrut dukungan bagi masing-masing klub agar mendukung Nurdin tetap duduk di PSSI. Namun janji itu tak sempat diterima PSMS, karena kondisi PSSI lebih dulu kacau dan Nurdin pun memutuskan mundur.

“Memang PSMS sempat ditawari bantuan dari orang Nurdin. Saat itu kita ditawari Rp300 juta untuk putaran kedua. Tapi itu hanya janji dan tak pernah kita terima karena akhirnya Nurdin pun mundur,” terang mantan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa kemarin.

Dengan demikian, PSMS pun hanya mengandalkan kucuran dana dari APBD Kota Medan untuk mengarungi kompetisi. Namun ada juga pemasukan dari sponsor yang jumlahnya dirahasiakan pengurus.

Kondisi serupa juga dialami Persires Rengat, yang berada satu grup dengan PSMS di wilayah I Divisi Utama. Persires bahkan ditawari Rp600 juta. Tapi Persires ditawari bantuan oleh PT Liga Indonesia.

Tim yang bermarkas di stadion Narasinga, Rengat, Pekanbaru tersebut mengungkapkan, jika PT LI pernah menjanjikan bantuan dana sebesar Rp600 juta bagi tim yang tampil di Divisi Utama musim kompetisi 2010/2011.
“Sampai kompetisi berakhir, janji tersebut tidak kunjung terealisasi,” terang Ketua Umum sekaligus manager Persires, Zulfahmi Adrian. Karena janji yang tidak mampu dipenuhi oleh PT LI tersebut, Persires pun mengaku sangat kecewa. (ful/jpnn)

PSMS sempat ditawari bantuan dana untuk mengarungi kompetisi Divisi Utama 2010/2011 lalu oleh Nurdin Halid senilai Rp300 juta. Bantuan itu ditawarkan ketika kompetisi memasuki putaran kedua.

Ada indikasi bantuan itu awalnya untuk merekrut dukungan bagi masing-masing klub agar mendukung Nurdin tetap duduk di PSSI. Namun janji itu tak sempat diterima PSMS, karena kondisi PSSI lebih dulu kacau dan Nurdin pun memutuskan mundur.

“Memang PSMS sempat ditawari bantuan dari orang Nurdin. Saat itu kita ditawari Rp300 juta untuk putaran kedua. Tapi itu hanya janji dan tak pernah kita terima karena akhirnya Nurdin pun mundur,” terang mantan Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa kemarin.

Dengan demikian, PSMS pun hanya mengandalkan kucuran dana dari APBD Kota Medan untuk mengarungi kompetisi. Namun ada juga pemasukan dari sponsor yang jumlahnya dirahasiakan pengurus.

Kondisi serupa juga dialami Persires Rengat, yang berada satu grup dengan PSMS di wilayah I Divisi Utama. Persires bahkan ditawari Rp600 juta. Tapi Persires ditawari bantuan oleh PT Liga Indonesia.

Tim yang bermarkas di stadion Narasinga, Rengat, Pekanbaru tersebut mengungkapkan, jika PT LI pernah menjanjikan bantuan dana sebesar Rp600 juta bagi tim yang tampil di Divisi Utama musim kompetisi 2010/2011.
“Sampai kompetisi berakhir, janji tersebut tidak kunjung terealisasi,” terang Ketua Umum sekaligus manager Persires, Zulfahmi Adrian. Karena janji yang tidak mampu dipenuhi oleh PT LI tersebut, Persires pun mengaku sangat kecewa. (ful/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/