MEDAN-Masih berbekas euforia kemenangan atas Persih Tembilahan pada laga awal PSMS di putaran kedua Divisi Utama PT Liga Indonesia (LI), Sabtu (11/5) lalu. Momen manis itu ingin coba diulangi kala tim besutan Suharto AD dihadang sang pemuncak klasemen Grup I, Persisko Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) di Stadion Karya Bakti Kuala Tungkal, Jambi, Kamis (16/5) sore ini. Meski bukan misi ringan, namun optimisme tinggi diusung Ade Chandra Kirana dkk.
Peluang terbuka jika melihat kondisi Persisko Tanjabbar saat ini. Masalah finansial yang berdampak pada tersendatnya gaji pemain sejak Januari menggambarkan kondisi yang nyaris sama dengan PSMS. Kondisi itu yang sebelumnya juga cukup membantu PSMS saat menumbangkan Persih.
Namun Persisko bukan Persih. Dengan rekor kandang yang masih mulus tanpa terkalahkan, itu menjadi sinyal berbahaya bagi PSMS. Apalagi pasca tak lagi diperkuat dua legiun asingnya, Camara Mohammed dan Lucki Diokpara, Persisko mendapat tambahan amunisi baru.
Adalah Edgar Rolon Dacak, pemain yang di putaran pertama lalu memperkuat PSMS kini berbaju Persisko. Selain juga Cristian Alejandro yang dikabarkan kembali ke tim.
Apapun itu, PSMS menolak tunduk dari ‘Laskar Paduka’, julukan Persisko.
“Harus optimis untuk meraih kemenangan. Peluang ada, apalagi mereka juga banyak perubahan. Kabarnya Cristian Alejandro playmaker mereka telah kembali memperkuat tim. Juga Edgar kini bersama mereka. Tapi bukan berarti mereka nggak ada kelemahan. Kami masih solid,” tutur Pelatih Kepala Suharto AD yang telah kembali mendampingi tim.
Namun, di tengah rasa optimis yang membubung tinggi, rasa khawatir juga menyeruak. Apalagi kalau bukan faktor non teknis yang belum juga tuntas. Janji gaji yang dilontarkan manajemen pasca laga kontra Persih belum juga terealisasi.
“Kalau pun yang harus diperbaiki adalah hati anak-anak (pemain, red). Kami tidak mau nantinya itu menganggu konsentrasi pemain. Harusnya pengurus juga perhatikan bagaimana kondisi tim ini,” jelas pelatih berlisensi B Nasional itu.
Sayang, Suharto bakal tak leluasa menyiapkan komposisi tim. Lini tengah yang riskan tanpa dua pilar kunci Affan Lubis dan Alamsyah kini kembali terancam timpang. Pemain yang diplot sebagai pengganti Tri Hardiansyah turut didera cedera kaki kanan saat bentrok dengan Persih. Satu-satunya pilihan tersisa untuk mengisi jangkar adalah Aidun Sastra Utami.
“Tri positif tidak bisa main. Kalau Aidun memang siap, besok ia yang akan mengisi posisi Tri. Acong (Ade Chandra, red) akan menjadi penyeimbang posisi vital di tengah. Sementara posisi sayap kanan mungkin akan dipercayakan kepada Irfan,” ujar pelatih berkepala plontos itu.
Sementara itu urusan menggedor tidak hanya dibebankan kepada Tambun Naibaho. Masih ada Safrial Irfandi dan Riko Simanjuntak yang meski tak berposisi sebagai striker murni namun haus gol. Keduanya sama-sama mengoleksi dua gol. (don)