26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Lawan Tim Papan Bawah Blitar Bandung United, PSMS Hanya Imbang 1-1

BERSIAP: Pelatih PSMS Medan Jafri Sastra bersiap menurunkan Natanael Siringo-ringo pada laga lawan PSCS Cilacap di Stadion Teladan Medan, baru-baru ini.
Triadi wibowo/sumut pos

Menghadapi tim papan bawah Blitar Bandung United, pada pekan ke-17 Liga 2 2019 Wilayah Barat di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (17/9), PSMS Medan hanya bisa bermain imbang dengan skor 1-1. Gol PSMS dicetak Fendi Sahputra, sedangkan Blitar diciptakan Wildan.

Atas hasil ini, PSMS naik satu peringkat ke posisi 4 pada klasemen sementara, dengan koleksi 28 poin. Sementara Blitar masih tertahan di posisi 11 dengan 11 poin, setingkat di atas PSGC Ciamis dengan 10 poin. Namun, PSGC masih menyisakan satu pertandingan.

Begitu juga dengan PSMS, yang berada setingkat di atas Persita Tangerang, dengan poin sama. Menyusul Perserang Serang di posisi 6 dengan poin 27. Namun, Persita dan Perserang masih menyisakan satu laga. Yang artinya, masih sangat memungkinkan kembali menyalip posisi Ayam Kinantan.

Sejatinya di babak pertama, PSMS mampu menahan imbang Blitar dengan skor 0-0. Mereka pun meladeni gaya bermain tuan rumah. Bahkan Ayam Kinantan mampu menguasai jalannya pertandingan. Beberapa peluang sempat diciptakan, namun belum bisa dikonversi menjadi gol.

Di babak kedua, PSMS akhirnya memecah kebuntuan pada menit 62, hasil dari sepakan keras Rendi Sahputra. Memanfaatkan blunder di depan gawang, Rendi yang menerima bola rebound, langsung melesakkan tendangan yang tak mampu diantisipasi kiper Blitar. Skor berubah 1-0.

Keunggulan PSMS tak bertahan lama. Blitar berhasil menyamakan kedudukan di menit 73, setelah bek PSMS Afiful, handsball di dalam kotak penalti. Memanfaatkan hadiah penalti dari wasit, Wildan yang menjadi eksekutor, sukses menyelesaikan tugasnya dengan baik. Skor 1-1.

Di sisa waktu, tak ada lagi gol yang tercipta. Skor imbang bertahan hingga laga usai.

Sebelumnya, Pelatih PSMS, Jafri Sastra menilai, persaingan untuk merebut tiket ke Liga 1 masih cukup berat. Semua tim, termasuk PSMS, masih saling berebut poin demi bertahan di posisi 4 besar klasemen, dan lolos ke babak 8 besar.

Menurut Jafri, jumlah selisih poin masing-masing tim di papan atas klasemen tak terpaut jauh. Hanya Sriwijaya FC yang sudah sulit dikejar, karena telah mengoleksi 34 poin, dari 17 laga. “Saya lihat persaingan tim-tim Wilayah Barat ini dimulai dari peringkat 8 ke atas.

Jarak poinnya tak terlalu jauh. Artinya, jika satu tim menang bisa loncat ke atas. Kalau kalah langsung turun jauh ke bawah. Saya rasa yang aman hanya Sriwijaya FC, karena poin mereka terpaut jauh,” jelasnya.

Dia berpendapat, persaingan di Liga 1 dengan Liga 2 jauh berbeda. Menurut Jafri, yang membedakan satu di antaranya pemain asing. Jika di Liga 1 boleh memakai pemain asing maksimal 4 orang, di Liga 2 justru tak boleh. Selain itu, jadwal pertandingan di Liga 2 yang cukup padat.

Dalam sepekan bisa berlaga 2 kali. Seperti 2 laga tandang yang dijalani PSMS. Selasa (17/9) menghadapi Blitar, kemudian Minggu (22/9) lawan Persita Tangerang. “Saya juga baru jalani satu laga di Liga 2. Jadi belum begitu terlalu paham. Tapi yang paling terlihat beda, ada di komposisi pemain asing dan jadwal pertandingan,” pungkasnya. (bbs/saz)

BERSIAP: Pelatih PSMS Medan Jafri Sastra bersiap menurunkan Natanael Siringo-ringo pada laga lawan PSCS Cilacap di Stadion Teladan Medan, baru-baru ini.
Triadi wibowo/sumut pos

Menghadapi tim papan bawah Blitar Bandung United, pada pekan ke-17 Liga 2 2019 Wilayah Barat di Stadion Siliwangi, Bandung, Selasa (17/9), PSMS Medan hanya bisa bermain imbang dengan skor 1-1. Gol PSMS dicetak Fendi Sahputra, sedangkan Blitar diciptakan Wildan.

Atas hasil ini, PSMS naik satu peringkat ke posisi 4 pada klasemen sementara, dengan koleksi 28 poin. Sementara Blitar masih tertahan di posisi 11 dengan 11 poin, setingkat di atas PSGC Ciamis dengan 10 poin. Namun, PSGC masih menyisakan satu pertandingan.

Begitu juga dengan PSMS, yang berada setingkat di atas Persita Tangerang, dengan poin sama. Menyusul Perserang Serang di posisi 6 dengan poin 27. Namun, Persita dan Perserang masih menyisakan satu laga. Yang artinya, masih sangat memungkinkan kembali menyalip posisi Ayam Kinantan.

Sejatinya di babak pertama, PSMS mampu menahan imbang Blitar dengan skor 0-0. Mereka pun meladeni gaya bermain tuan rumah. Bahkan Ayam Kinantan mampu menguasai jalannya pertandingan. Beberapa peluang sempat diciptakan, namun belum bisa dikonversi menjadi gol.

Di babak kedua, PSMS akhirnya memecah kebuntuan pada menit 62, hasil dari sepakan keras Rendi Sahputra. Memanfaatkan blunder di depan gawang, Rendi yang menerima bola rebound, langsung melesakkan tendangan yang tak mampu diantisipasi kiper Blitar. Skor berubah 1-0.

Keunggulan PSMS tak bertahan lama. Blitar berhasil menyamakan kedudukan di menit 73, setelah bek PSMS Afiful, handsball di dalam kotak penalti. Memanfaatkan hadiah penalti dari wasit, Wildan yang menjadi eksekutor, sukses menyelesaikan tugasnya dengan baik. Skor 1-1.

Di sisa waktu, tak ada lagi gol yang tercipta. Skor imbang bertahan hingga laga usai.

Sebelumnya, Pelatih PSMS, Jafri Sastra menilai, persaingan untuk merebut tiket ke Liga 1 masih cukup berat. Semua tim, termasuk PSMS, masih saling berebut poin demi bertahan di posisi 4 besar klasemen, dan lolos ke babak 8 besar.

Menurut Jafri, jumlah selisih poin masing-masing tim di papan atas klasemen tak terpaut jauh. Hanya Sriwijaya FC yang sudah sulit dikejar, karena telah mengoleksi 34 poin, dari 17 laga. “Saya lihat persaingan tim-tim Wilayah Barat ini dimulai dari peringkat 8 ke atas.

Jarak poinnya tak terlalu jauh. Artinya, jika satu tim menang bisa loncat ke atas. Kalau kalah langsung turun jauh ke bawah. Saya rasa yang aman hanya Sriwijaya FC, karena poin mereka terpaut jauh,” jelasnya.

Dia berpendapat, persaingan di Liga 1 dengan Liga 2 jauh berbeda. Menurut Jafri, yang membedakan satu di antaranya pemain asing. Jika di Liga 1 boleh memakai pemain asing maksimal 4 orang, di Liga 2 justru tak boleh. Selain itu, jadwal pertandingan di Liga 2 yang cukup padat.

Dalam sepekan bisa berlaga 2 kali. Seperti 2 laga tandang yang dijalani PSMS. Selasa (17/9) menghadapi Blitar, kemudian Minggu (22/9) lawan Persita Tangerang. “Saya juga baru jalani satu laga di Liga 2. Jadi belum begitu terlalu paham. Tapi yang paling terlihat beda, ada di komposisi pemain asing dan jadwal pertandingan,” pungkasnya. (bbs/saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/