25 C
Medan
Tuesday, November 26, 2024
spot_img

Bianchi Undur Diri

MEDAN- Roberto Bianchi, pelatih asing pilihan konsorsium yang ditolak mentah-mentah oleh PSMS, mengaku gerah terhadap statement tersebut.

Namun, pria berkewarganegaraan Brasil itu memilih untuk tarik diri dari kursi kepelatihan. Padahal mantan pelatih tim Liga Primer Indonesia (LPI) Batavia Union FC tersebut sudah berada di Medan Sejak Senin (17/10) lalu. Pria yang akrab disapa Beto ini menetap di Mes Asam Kumbang.

Bianchi yang dihubungi via telepon selular mengaku kesal terhadap pihak PSMS yang menolak kahadirannya.
“Saya sudah berada di Medan sejak Senin (17/10) lalu. Niat saya mau melihat seleksi PSMS. Tapi ternyata ada beberapa orang PSMS yang tidak menginginkan saya melatih PSMS,” terangnya.

Ia mengaku, tidak ada motivasi untuk mengakomodir kepentingan siapa pun saat melatih PSMS. Keinginannya ke PSMS semata- mata untuk membangkitkan kembali klub sepakbola kebanggaan masyarakat Kota Medan ini ke tingkat yang lebih baik.

“Saya datang tanpa ada kepentingan pribadi. Target saya ingin membawa PSMS menjadi lebih baik dan klub yang kuat. Tapi, kenyataannya lain. Mereka (PSMS, Red) tidak menginginkan saya. Jadi saya pilih mundur,” katanya lagi.
Sebagai pelatih yang pernah mengarsiteki Batavia Union, kiprah Bianchi bisa dikatakan cukup baik, dengan membawa klub itu berada di posisi empat besar klasemen akhir LPI. Dengan 30 poin dan rincian delapan kali menang, tujuh kali imbang dan tiga kali kalah. Posisi tersebut cukup baik lantaran dari 18 kali pertandingan, kesemuanya digelar di luar kandang karena tidak memiliki stadion kandang.

Namun, Bianchi mengaku, walau kecil, peluangnya kembali ke PSMS tetap terbuka. “Peluang apakah saya mau di PSMS, itu tergantung komunikasi antara konsorsium dan PSMS. Tapi secara pribadi, peluang itu kecil karena orang PSMS terang-terangan tidak menginginkan saya,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Pelaksana Teknis PSMS Idris, penolakannya terhadap pelatih asing rekomendasi konsorisum karena dianggap tidak akan memiliki semangat fanatisme PSMS. Menurutnya, PSMS harus diarsiteki pelatih lokal.(saz)

MEDAN- Roberto Bianchi, pelatih asing pilihan konsorsium yang ditolak mentah-mentah oleh PSMS, mengaku gerah terhadap statement tersebut.

Namun, pria berkewarganegaraan Brasil itu memilih untuk tarik diri dari kursi kepelatihan. Padahal mantan pelatih tim Liga Primer Indonesia (LPI) Batavia Union FC tersebut sudah berada di Medan Sejak Senin (17/10) lalu. Pria yang akrab disapa Beto ini menetap di Mes Asam Kumbang.

Bianchi yang dihubungi via telepon selular mengaku kesal terhadap pihak PSMS yang menolak kahadirannya.
“Saya sudah berada di Medan sejak Senin (17/10) lalu. Niat saya mau melihat seleksi PSMS. Tapi ternyata ada beberapa orang PSMS yang tidak menginginkan saya melatih PSMS,” terangnya.

Ia mengaku, tidak ada motivasi untuk mengakomodir kepentingan siapa pun saat melatih PSMS. Keinginannya ke PSMS semata- mata untuk membangkitkan kembali klub sepakbola kebanggaan masyarakat Kota Medan ini ke tingkat yang lebih baik.

“Saya datang tanpa ada kepentingan pribadi. Target saya ingin membawa PSMS menjadi lebih baik dan klub yang kuat. Tapi, kenyataannya lain. Mereka (PSMS, Red) tidak menginginkan saya. Jadi saya pilih mundur,” katanya lagi.
Sebagai pelatih yang pernah mengarsiteki Batavia Union, kiprah Bianchi bisa dikatakan cukup baik, dengan membawa klub itu berada di posisi empat besar klasemen akhir LPI. Dengan 30 poin dan rincian delapan kali menang, tujuh kali imbang dan tiga kali kalah. Posisi tersebut cukup baik lantaran dari 18 kali pertandingan, kesemuanya digelar di luar kandang karena tidak memiliki stadion kandang.

Namun, Bianchi mengaku, walau kecil, peluangnya kembali ke PSMS tetap terbuka. “Peluang apakah saya mau di PSMS, itu tergantung komunikasi antara konsorsium dan PSMS. Tapi secara pribadi, peluang itu kecil karena orang PSMS terang-terangan tidak menginginkan saya,” tuturnya.
Sementara itu, menurut Pelaksana Teknis PSMS Idris, penolakannya terhadap pelatih asing rekomendasi konsorisum karena dianggap tidak akan memiliki semangat fanatisme PSMS. Menurutnya, PSMS harus diarsiteki pelatih lokal.(saz)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/