26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gagas Penyatuan PSMS

MEDAN-Penyatuan kompetisi pada 2014 direspon cepat oleh PSMS. Dualisme di tubuh klub berlambang daun tembakau ini akan segera diakhiri dalam waktu dekat. Karena itu peran Wali Kota Medan dan KONI Medan diharapkan untuk memfasilitasi peleburan PSMS versi PT Liga Indonesia maupun PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Sebelumnya PSMS versi LPIS merencanakan pertemuan dengan Wali Kota Medan dan KONI Medan untuk membicarakan konsep penyatuan. Ketua Umum PSMS LPIS, Benny Sihotang mengatakan secepatnya hal itu akan dilakukan. “Kalau bisa sore ini juga boleh, besok juga siap. Artinya kita mau ini bisa cepat diselesaikan,” katanya.

Menurut Benny pembicaraan sudah dilakukan dengan pihak Indra Sakti Harahap di Jakarta saat sama-sama mewakili PSMS di KLB PSSI 17 Maret lalu. Mereka sepakat menunjuk KONI Medan sebagai fasilitator. Benny menunjuk Wakil Manajer, Julius Raja sebagai wakilnya untuk membicarakan ini dengan pihak KONI Medan.

“Jadi waktu di Jakarta dan bersama Indra kita meminta King untuk mengurus karena kita anggap netral, agar dia mau membicarakan hal ini dengan KONI, lalu bersama-sama menyampaikan ke wali kota,” katanya.

Untuk melancarkan proses tersebut, Wakil Manajer tim, Julius Raja akan meminta surat resmi dari PSSI yang ditujukan kepada Wali Kota Medan untuk segera mengakhiri dualisme.

“Saya sudah menghubungi PSSI, pak Johar sekarang masih di Kuala Lumpur, dia meminta saat menghubungi sekjen untuk meminta surat resmi agar wali kota akan memanggil kedua ketua umum. Tembusannya kepada Indra Sakti dan Benny Sihotang,” katanya.

Gayung bersambut, respon positif ditunjukkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengatakan siap untuk diagendakan pertemuan. “Itu hal yang bagus, saya dukung rencana tersebut. Saya sediakan waktu untuk bertemu,” ujarnya singkat saat ditemui di sela kegiatan MTQ di Lapangan Cadika, kemarin.

Senada tanggapan positif juga hadir dari KONI Medan. Ketua KONI Medan, Zulhifzi Lubis meski belum mendapat kabar soal pihaknya yang akan memfasilitas pertemuan itu. Dirinya menunggu arahan dari Wali Kota Medan.

“Kalau saat ini, saya belum dapat kabar kalau mereka mau difasilitasi KONI, saya hanya menunggu petunjuk dari Wali Kota,” katanya. Opung menyadari dualisme ini membuat kedua tim kesulitan mencari pendanaan karena tak lagi menyusu pada APBD.

“Ya keduanya pernah bertemua saya, dan bilang kalau kesulitan dalam masalah pendanaan, makanya tidak mudah untuk mengurus bola ini. “Keuntungannya adalah sponsor tidak terpecah, dan kita dukung hal itu,” ujarnya.

Sayang, respon untuk bersatu sejauh ini hanya terlihat hadir dari PSMS LPIS. Tanggapan ketua umum PSMS PT LI, Indra Sakti Harahap belum diketahui meskipun sebelumnya sempat mengatakan akan mendukung penyatuan. Saat dihubungi telepon selular tidak aktif. (don)

MEDAN-Penyatuan kompetisi pada 2014 direspon cepat oleh PSMS. Dualisme di tubuh klub berlambang daun tembakau ini akan segera diakhiri dalam waktu dekat. Karena itu peran Wali Kota Medan dan KONI Medan diharapkan untuk memfasilitasi peleburan PSMS versi PT Liga Indonesia maupun PSMS versi PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).

Sebelumnya PSMS versi LPIS merencanakan pertemuan dengan Wali Kota Medan dan KONI Medan untuk membicarakan konsep penyatuan. Ketua Umum PSMS LPIS, Benny Sihotang mengatakan secepatnya hal itu akan dilakukan. “Kalau bisa sore ini juga boleh, besok juga siap. Artinya kita mau ini bisa cepat diselesaikan,” katanya.

Menurut Benny pembicaraan sudah dilakukan dengan pihak Indra Sakti Harahap di Jakarta saat sama-sama mewakili PSMS di KLB PSSI 17 Maret lalu. Mereka sepakat menunjuk KONI Medan sebagai fasilitator. Benny menunjuk Wakil Manajer, Julius Raja sebagai wakilnya untuk membicarakan ini dengan pihak KONI Medan.

“Jadi waktu di Jakarta dan bersama Indra kita meminta King untuk mengurus karena kita anggap netral, agar dia mau membicarakan hal ini dengan KONI, lalu bersama-sama menyampaikan ke wali kota,” katanya.

Untuk melancarkan proses tersebut, Wakil Manajer tim, Julius Raja akan meminta surat resmi dari PSSI yang ditujukan kepada Wali Kota Medan untuk segera mengakhiri dualisme.

“Saya sudah menghubungi PSSI, pak Johar sekarang masih di Kuala Lumpur, dia meminta saat menghubungi sekjen untuk meminta surat resmi agar wali kota akan memanggil kedua ketua umum. Tembusannya kepada Indra Sakti dan Benny Sihotang,” katanya.

Gayung bersambut, respon positif ditunjukkan Wali Kota Medan, Rahudman Harahap mengatakan siap untuk diagendakan pertemuan. “Itu hal yang bagus, saya dukung rencana tersebut. Saya sediakan waktu untuk bertemu,” ujarnya singkat saat ditemui di sela kegiatan MTQ di Lapangan Cadika, kemarin.

Senada tanggapan positif juga hadir dari KONI Medan. Ketua KONI Medan, Zulhifzi Lubis meski belum mendapat kabar soal pihaknya yang akan memfasilitas pertemuan itu. Dirinya menunggu arahan dari Wali Kota Medan.

“Kalau saat ini, saya belum dapat kabar kalau mereka mau difasilitasi KONI, saya hanya menunggu petunjuk dari Wali Kota,” katanya. Opung menyadari dualisme ini membuat kedua tim kesulitan mencari pendanaan karena tak lagi menyusu pada APBD.

“Ya keduanya pernah bertemua saya, dan bilang kalau kesulitan dalam masalah pendanaan, makanya tidak mudah untuk mengurus bola ini. “Keuntungannya adalah sponsor tidak terpecah, dan kita dukung hal itu,” ujarnya.

Sayang, respon untuk bersatu sejauh ini hanya terlihat hadir dari PSMS LPIS. Tanggapan ketua umum PSMS PT LI, Indra Sakti Harahap belum diketahui meskipun sebelumnya sempat mengatakan akan mendukung penyatuan. Saat dihubungi telepon selular tidak aktif. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/