MEDAN- Seleksi pemain PSMS tahap kedua resmi berakhir Jumat (19/10). Namun, meski tahap ketiga berupa tes medis dan kesehatan baru akan digelar pekan depan tim seleksi sudah mulai membuka jalan negosiasi. Negosiasi dimulai kemarin sore antar pengurus dengan pemain di Hotel JW Mariot.
Hal itu diakui Ketua Umum PSMS, Indra Sakti Harahap saat memantau jalannya seleksi terakhir tahap kedua kemarin pagi. Tim seleksi sudah memberi lampu hijau kepada pengurus untuk mulai membicarakan harga dengan pemain.
“Kami pengurus sudah boleh membuka negosiasi dengan pemain. Jadi nanti siang jam 2 (kemarin, Red) sudah mulai ada pembicaraan. Jadi minggu depan sudah bicara draft kontrak,” ujar Indra.
Pembicaraan nantinya tentu mengarah soal tawar menawar harga. Soal nama-nama yang akan diprioritaskan negosiasi di awal, Indra mengaku merupakan rekomendasi dari tim pelatih. Namun memang tim pelatih tidak akan terlibat dalam proses negosiasi ini. “Pelatih yang menentukan. Artinya mereka tentu sudah punya gambaran nama-nama yang sudah layak dinegosiasikan. Lagipula untuk tes medis dan fisik saya pikir tidak akan terlalu berpengaruh. Memang negosiasi hanya akan dilakukan antar pemain dan pengurus,” katanya.
Lantas, apakah nantinya pengurus akan membeberkan nilai kontrak pemain secara transparan? Indra beberapa kali menjanjikan keuangan yang transparan kepada publik. Namun sensitifitas yang masih mengultur di kompetisi tanah air kerap membuat itu menjadi tabu. Padahal sepakbola Eropa melegalkan itu.
“Saya sih sepakat saja jika memang mau dibeberkan nanti nilai kontraknya. Tapi apakah yang lain mau? Pengurus lain mau? Apalagi pemain? Yang nggak enak nanti mereka. Kalau kita sih siap saja,” terang pentolan Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia Medan ini.
Proses negosiasi nanti lanjut Indra tidak hanya membicarakan soal harga, namun juga bagaimana pengurus ingin mengetahui karakter pemain dari beberapa pertanyaan yang diajukan. “Dari pertanyaan-pertanyaan itu jadi kita akan tahu karakter pemain itu seperti apa. Bahkan pertanyaan yang mengarah ke keluarga. Termasuk istrinya berapa. Dari situ kita akan tahu,” ungkapnya.
Sementara Pelatih PSMS, Suimin Diharja menyebut proses negosiasi ini dilakukan lebih awal untuk mengantisipasi kegagalan negosiasi yang riskan terjadi. “Hari ini mulai negosiasi. Lebih awal karena kami mengantisipasi jika nantinya ada kegagalan negosiasi. Jadi kami bisa tahu lebih awal sebelum pengumuman pemain Sabtu besok. Tapi memang yang menjadi prioritas adalah pemain yang berpotensi pergi,” ungkapnya kemarin.
Perihal jumlah, menurut Suimin belum bisa dipastikan. “Bisa 11 pemain tapi bisa juga hanya dua untuk hari pertama negosiasi ini. Jadi ini hanya mulai negosiasi karena tahap ini akan dijalani terus selama sepekan ke depan,” katanya.
Bagaimana dengan penilaian di tahap ketiga yakni kondisi medis dan fisik? Suimin tetap pada pendirian awal. Proses negosiasi tidak serta merta membuat pemain resmi berbaju PSMS. “Walaupun sudah nego dan sepakat harga bukan berarti ia sudah berkostum PSMS. Tetap akan dinilai kondisi medis dan fisiknya. Jika bermasalah ya out,” katanya.
Suimin juga memastikan tim pelatih tidak akan ikut terlibat dalam proses negosiasi. “Itu privacy pemain dengan pengurus. Kami tim pelatih memang tidak mau terlibat,” pungkasnya.(don)