SETELAH mendepak beberapa pemain potensial PSMS, manajemen kini mendepak Ketua Panitia pelaksana Syafril Jambak. Berdalih penyegaran, manajemen melalui surat tertanggal 20 April menunjuk Hendra DS sebagai Plt Ketua Panpel PSMS.
CEO PSMS Idris secara resmi mendepak Syafril melalui selembar surat tertanggal 20 April 2012 dengan nomor 323/B/PSMS/IV/2012 dengan menyantumkan perihal pemberhentian dan pengangkatan Ketua Panpel.
Dalam surat tersebut di poin pertama, disebutkan sesuai hasil rapat pengurus PSMS, pada 20 April 2012 pukul 10.00 WIB di Stadion Kebun Bunga, dengan surat tersebut maka pengurus PSMS memberhentikan Syafril sebagai Ketua Panpel PSMS 2011/2012. Dan surat tersebut berlaku terhitung sejak dikeluarkannya surat itu.
Idris mengaku, pendepakan Syafril murni untuk penyegaran. “Hingga saat ini, pendapatan tiket kita minus,” katanya, Jumat (20/4) malam.
Sementara itu, Syafril yang ditemui di Mess Kebun Bunga menjelaskan, ia baru menerima surat pemberhentian itu pukul 16.00 WIB. Surat itu diberikan oleh manajer keuangan PSMS Iswanda Nanda Ramli. “Saya sebenarnya tak masalah jika diberhentikan. Namun, yang saya pertanyakan caranya. Harusnya ada rapat untuk memutuskan ini, karena saya juga masih pengurus (Wakil ketua bidang pembinaan). Kemudian di poin pertama soal sudah ada rapat, kapan itu? Mana ada. Saya sudah tanyakan ke Nanda dan Syaf Lubis (Ketua harian PSMS) tidak ada rapat tadi,” ungkapnya.
Dengan pemberhentian ini, Syafril menegaskan akan membuat surat ke manajemen. “Saya akan mempertanyakan rapat pengurus itu. Saya mau, jika diangkat baik-baik maka harus diberhentikan secara tata cara organisasi yang benar. Bukan ingin kali saya jadi Ketua Panpel,” kata eks pemain PSMS era 80-an ini.
Dia menjelaskan, selama ini hubungan dia dan Idris baik-baik saja. Meski diakuinya, dirinya sempat protes sebagai Ketua Panpel yang merasa haknya dikangkangi. Saat Idris memecat beberapa orang tenaga kerja di bagian tiket Panpel. “Saya sebagai Ketua Panpel tidak ditanya, tiba-tiba bawahan saya dipecat. Selebihnya, tak ada masalah. Ya bisa jadi, dia (Idris) tersinggung. Tapi itu saya rasa sudah menjadi hak saya untuk protes mengenai pemecatan bawahan saya,” tandasnya. (saz)