25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Empat Pilar Absen

Jelang PSMS Lawan Pelita Jaya

MEDAN- Skuad yang tidak komplit, kembali menganggu tekad PSMS memetik angka penuh menghadapi Pelita Jaya di Stadion Teladan Medan, Sabtu (23/6). Anton Samba, Yoseph Ostanika “Nico” Malau dan Nastja Ceh sudah dipastikan absen pasca duel klasik kontra Persib, Minggu (17/6) lalu.
Anton dan Nico akumulasi kartu kuning, sementara Ceh karena hukuman kartu merah. Namun, kini jumlah yang absen bertambah. Zulkarnaen yang awalnya diyakini tak termasuk dalam daftar pemain akumulasi ternyata ikut absen.

Zul, sapaan akrabnya, memang ikut menerima kartu kuning dari wasit Yandri. Namun sedikit kekeliruan, PSMS menyangka Zul baru mengoleksi satu kartu. Hal ini membuat Suharto harus merubah lagi strategi yang sudah dipersiapkannya sebelumnya.

“Saya dapat informasi soal absennya Zul dari manajer. Informasi itu dari BLI. Jadi rotasi harus berubah lagi,” kata Caretaker Pelatih PSMS, Suharto saat dihubungi Rabu (20/6).

Lagi-lagi ia tak bisa leluasa memainkan strategi andalannya dengan materi pemain yang tidak komplit. Apalagi, para pemain yang absen adalah senjata andalannya mengobrak abrik pertahanan lawan. Nastja Ceh diandalkan sebagai penyuplai bola dan pengatur ritme permainan. Apalagi dengan adanya Ceh, Suharto punya senjata alternatif lewat set pieces. Gol perdana Denny Rumba saat duel dengan Persib Minggu lalu bersumber dari tendangan bebasnya yang mengenai mistar.

Sementara di lini depan, kelincahan dan kecepatan Nico membuat PSMS bisa melakukan tusukan-tusukan langsung ke daerah pertahanan. Tanpanya, kondisi PSMS mirip seperti berlaga pada tur Papua. Suharto terpaksa mengubah pola pakem 4-4-2 menjadi 4-2-3-1 karena hanya punya satu striker murni. Sedikit berbeda karena kali ini PSMS bermain di kandang, dan membutuhkan daya dobrak yang tinggi untuk merangsek ke barisan pertahanan lawan.

Sebenarnya Suharto bisa tetap memaksakan pola 4-4-2 demi memaksimalkan target poin penuh dengan menempatkan Zulkarnaen sedikit lebih maju ke depan mendampingi Osas Saha. Namun dengan absennya Zul, kini opsinya semakin terbatas. Sahih dengan 4-2-3-1.

“Akan sangat berpengaruh bagi tim. Absennya tiga gelandang dan satu striker ini membuat pilihan saya menjadi sangat terbatas. Kini opsinya hanya 4-2-3-1 karena Zul juga absen. Padahal sebelumnya dia saya siapkan mendampingi Saha sebagai second striker,” kata Suharto kemarin.
Kini Suharto hanya punya waktu dua hari untuk mempersiapkan rotasi yang berbeda. Dengan kondisi skuad yang pincang namun keharusan memetik angka penuh di kandang, Suharto berharap semangat bertarung yang sangat kental saat berduel dengan Persib dapat ditunjukkan anak asuhnya pada laga ini.

“Lawannya kali ini tidak mudah. Pelita Jaya sama baiknya dari Persib. Kita butuh semangat bertarung anak-anak seperti saat menghadapi Persib. Mereka tidak menyerah hingga peluit akhir ditiupkan wasit,” pungkasnya. (mag-18)

Jelang PSMS Lawan Pelita Jaya

MEDAN- Skuad yang tidak komplit, kembali menganggu tekad PSMS memetik angka penuh menghadapi Pelita Jaya di Stadion Teladan Medan, Sabtu (23/6). Anton Samba, Yoseph Ostanika “Nico” Malau dan Nastja Ceh sudah dipastikan absen pasca duel klasik kontra Persib, Minggu (17/6) lalu.
Anton dan Nico akumulasi kartu kuning, sementara Ceh karena hukuman kartu merah. Namun, kini jumlah yang absen bertambah. Zulkarnaen yang awalnya diyakini tak termasuk dalam daftar pemain akumulasi ternyata ikut absen.

Zul, sapaan akrabnya, memang ikut menerima kartu kuning dari wasit Yandri. Namun sedikit kekeliruan, PSMS menyangka Zul baru mengoleksi satu kartu. Hal ini membuat Suharto harus merubah lagi strategi yang sudah dipersiapkannya sebelumnya.

“Saya dapat informasi soal absennya Zul dari manajer. Informasi itu dari BLI. Jadi rotasi harus berubah lagi,” kata Caretaker Pelatih PSMS, Suharto saat dihubungi Rabu (20/6).

Lagi-lagi ia tak bisa leluasa memainkan strategi andalannya dengan materi pemain yang tidak komplit. Apalagi, para pemain yang absen adalah senjata andalannya mengobrak abrik pertahanan lawan. Nastja Ceh diandalkan sebagai penyuplai bola dan pengatur ritme permainan. Apalagi dengan adanya Ceh, Suharto punya senjata alternatif lewat set pieces. Gol perdana Denny Rumba saat duel dengan Persib Minggu lalu bersumber dari tendangan bebasnya yang mengenai mistar.

Sementara di lini depan, kelincahan dan kecepatan Nico membuat PSMS bisa melakukan tusukan-tusukan langsung ke daerah pertahanan. Tanpanya, kondisi PSMS mirip seperti berlaga pada tur Papua. Suharto terpaksa mengubah pola pakem 4-4-2 menjadi 4-2-3-1 karena hanya punya satu striker murni. Sedikit berbeda karena kali ini PSMS bermain di kandang, dan membutuhkan daya dobrak yang tinggi untuk merangsek ke barisan pertahanan lawan.

Sebenarnya Suharto bisa tetap memaksakan pola 4-4-2 demi memaksimalkan target poin penuh dengan menempatkan Zulkarnaen sedikit lebih maju ke depan mendampingi Osas Saha. Namun dengan absennya Zul, kini opsinya semakin terbatas. Sahih dengan 4-2-3-1.

“Akan sangat berpengaruh bagi tim. Absennya tiga gelandang dan satu striker ini membuat pilihan saya menjadi sangat terbatas. Kini opsinya hanya 4-2-3-1 karena Zul juga absen. Padahal sebelumnya dia saya siapkan mendampingi Saha sebagai second striker,” kata Suharto kemarin.
Kini Suharto hanya punya waktu dua hari untuk mempersiapkan rotasi yang berbeda. Dengan kondisi skuad yang pincang namun keharusan memetik angka penuh di kandang, Suharto berharap semangat bertarung yang sangat kental saat berduel dengan Persib dapat ditunjukkan anak asuhnya pada laga ini.

“Lawannya kali ini tidak mudah. Pelita Jaya sama baiknya dari Persib. Kita butuh semangat bertarung anak-anak seperti saat menghadapi Persib. Mereka tidak menyerah hingga peluit akhir ditiupkan wasit,” pungkasnya. (mag-18)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/