26 C
Medan
Friday, May 3, 2024

PSMS Akhiri Penantian

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SELEBRASI_Para pemain PSMS Medan melakukan selebrasi usai Fretz Butuan (21) berhasil mencetak gol ke gawang PSIS Semarang dalam lanjutan liga 2 di Stadion teladan Medan, Sabtu (7/10).  Di babak semifinal PSMS kembali bersua PSIS di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (25/11) malam ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS selangkah lebih dekat dengan Liga 1. Satu kemenangan lagi akan mengakhiri penantian PSMS kembali ke kompetisi kasta teratas Indonesia. Maka pasukan Ayam Kinantan harus mengerahkan tenaga maksimal menghadapi PSIS Semarang pada semifinal Liga 2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (25/11) malam ini.

Terakhir kali PSMS berlaga di kasta tertinggi saat masih bertajuk ISL pada 2012. Namun kala itu PSMS mendapat jatah ke ISL saat dualisme kompetisi terbelah menjadi IPL dan ISL. Kebetulan PSMS yang juga dualisme sama-sama dapat tiket ‘gratis’ karena di musim sebelumnya mereka lolos ke delapan besar dan tim-tim yang lolos berpindah liga. Uniknya dua tim PSMS sama-sama degradasi kala itu.

Jauh sebelumnya lagi, PSMS terdegradasi saat ISL edisi perdana tahun 2008/2009. Kala itu kalah playoff dari Persebaya. Artinya PSMS kali ini sedang berjuang mendapatkan tiket promosi sesungguhnya ke Liga 1.

Kalahpun sebenarnya PSMS masih punya asa lewat perebutan tempat ketiga. Tapi itu tentu bukan opsi yang diinginkan PSMS. Tiket final yang jika disusul dengan gelar juara akan membuat PSMS sempurna di Liga 2 musim ini.

Segala persiapan pun tentu sudah dilakukan Pelatih Djajang Nurjaman bersama skuadnya. PSMS punya banyak keunggulan untuk menang. Mulai dari waktu recovery yang cukup dibandingkan dengan sang lawan, serta skuad yang komplet, Ayam Kinantan punya segala persyaratan untuk menang. Tinggal mental yang membuktikan di lapangan.

Djanur mengatakan tak ada kata lain kecuali fight hingga peluit panjang. Apalagi kedua tim sudah tidak asing dengan pertemuan ini setelah bentrok di 16 besar. Kala itu PSMS dan PSIS saling mengalahkan. “Kita sudah tahu kekuatan dan kekurangan masing-masing. Sehingga pertandingan akan berjalan sengit terlebih siapa yang menang besok akan memastikan diri meraih satu tiket promosi ke Liga 1 musim depan,” kata Djanur dihubungi, Jumat (24/11).

Djanur menilai Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS punya beberapa kelebihan. Selain bola mati, mereka juga punya pemain-pemain cepat. “Mereka memiliki pemain bagus. Terutama di lini depan dan sayap yang memiliki kecepatan, itu yang nanti akan kita atasi saat laga,” sebut Djanur.

Djanur juga sudah memperbaiki beberapa kelemahan yang tampak dari laga sebelumnya. Salah satunya kemampuan mengantisipasi bola-bola mati lawan. PSIS mampu membobol PSMS tiga kali dalam dua pertemuan lewat cara tersebut. “Lini belakang kita sudah semakin baik dan kita minta agar tetap fokus dari awal hingga akhir pertandingan,” ucapnya.

Mantan pelatih Persib Bandung itu menambahkan, dia optimistis tim besutannya bisa lolos ke babak final dengan mulus. Seluruh pemain sedang dalam keadaan fit dan onfire  adalah salah satu alasan. “Dengan kondisi skuad seperti itu, saya lebih leluasa untuk memilih siapa saja yang menjadi starter di semifinal nanti,” bebernya. 

SUTAN SIREGAR/SUMUT POS
SELEBRASI_Para pemain PSMS Medan melakukan selebrasi usai Fretz Butuan (21) berhasil mencetak gol ke gawang PSIS Semarang dalam lanjutan liga 2 di Stadion teladan Medan, Sabtu (7/10).  Di babak semifinal PSMS kembali bersua PSIS di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (25/11) malam ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PSMS selangkah lebih dekat dengan Liga 1. Satu kemenangan lagi akan mengakhiri penantian PSMS kembali ke kompetisi kasta teratas Indonesia. Maka pasukan Ayam Kinantan harus mengerahkan tenaga maksimal menghadapi PSIS Semarang pada semifinal Liga 2 di Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Bandung, Sabtu (25/11) malam ini.

Terakhir kali PSMS berlaga di kasta tertinggi saat masih bertajuk ISL pada 2012. Namun kala itu PSMS mendapat jatah ke ISL saat dualisme kompetisi terbelah menjadi IPL dan ISL. Kebetulan PSMS yang juga dualisme sama-sama dapat tiket ‘gratis’ karena di musim sebelumnya mereka lolos ke delapan besar dan tim-tim yang lolos berpindah liga. Uniknya dua tim PSMS sama-sama degradasi kala itu.

Jauh sebelumnya lagi, PSMS terdegradasi saat ISL edisi perdana tahun 2008/2009. Kala itu kalah playoff dari Persebaya. Artinya PSMS kali ini sedang berjuang mendapatkan tiket promosi sesungguhnya ke Liga 1.

Kalahpun sebenarnya PSMS masih punya asa lewat perebutan tempat ketiga. Tapi itu tentu bukan opsi yang diinginkan PSMS. Tiket final yang jika disusul dengan gelar juara akan membuat PSMS sempurna di Liga 2 musim ini.

Segala persiapan pun tentu sudah dilakukan Pelatih Djajang Nurjaman bersama skuadnya. PSMS punya banyak keunggulan untuk menang. Mulai dari waktu recovery yang cukup dibandingkan dengan sang lawan, serta skuad yang komplet, Ayam Kinantan punya segala persyaratan untuk menang. Tinggal mental yang membuktikan di lapangan.

Djanur mengatakan tak ada kata lain kecuali fight hingga peluit panjang. Apalagi kedua tim sudah tidak asing dengan pertemuan ini setelah bentrok di 16 besar. Kala itu PSMS dan PSIS saling mengalahkan. “Kita sudah tahu kekuatan dan kekurangan masing-masing. Sehingga pertandingan akan berjalan sengit terlebih siapa yang menang besok akan memastikan diri meraih satu tiket promosi ke Liga 1 musim depan,” kata Djanur dihubungi, Jumat (24/11).

Djanur menilai Laskar Mahesa Jenar, julukan PSIS punya beberapa kelebihan. Selain bola mati, mereka juga punya pemain-pemain cepat. “Mereka memiliki pemain bagus. Terutama di lini depan dan sayap yang memiliki kecepatan, itu yang nanti akan kita atasi saat laga,” sebut Djanur.

Djanur juga sudah memperbaiki beberapa kelemahan yang tampak dari laga sebelumnya. Salah satunya kemampuan mengantisipasi bola-bola mati lawan. PSIS mampu membobol PSMS tiga kali dalam dua pertemuan lewat cara tersebut. “Lini belakang kita sudah semakin baik dan kita minta agar tetap fokus dari awal hingga akhir pertandingan,” ucapnya.

Mantan pelatih Persib Bandung itu menambahkan, dia optimistis tim besutannya bisa lolos ke babak final dengan mulus. Seluruh pemain sedang dalam keadaan fit dan onfire  adalah salah satu alasan. “Dengan kondisi skuad seperti itu, saya lebih leluasa untuk memilih siapa saja yang menjadi starter di semifinal nanti,” bebernya. 

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/