Suimin Belum Sor Legiun Asingnya
MEDAN-Perburuan legiun asing PSMS versi PT Liga Indonesia dimulai. Tiga pemain asing asal Afrika melamar ke skuad besutan Suimin Diharja sejak Minggu (20/1) lalu. Begitupun, Suimin belum menemukan sosok yang pas menambal kekurangan yang ada.
Tiga pemain asing tersebut yakni Djaledjete Bedalbe (Togo), Mgbe Chukwuma (Nigeria), dan Uzo Chukwu I Ezenwafor Makalele (Nigeria). Ketiganya langsung mengikuti laga uji coba kontra Dragon, Minggu (20/1), yang berakhir dengan kemenangan 3-1. Ketiganya merupakan debutan di kompetisi tanah air. “Abang belum melihat itu dari pemain asing yang datang. Mungkin mereka masih jetlag. Saya masih mencari kesempatan lagi,” tuturnya, Senin (21/1).
Terutama untuk lini depan. Deretan striker lokalnya tak mampu menunjukkan produktivitas. Karena itu, Suimin sangat membutuhkan striker yang haus gol dan bertipe pekerja keras. Chukwuma yang berposisi sebagai striker sempat unjuk gigi dengan menceploskan satu gol, namun Suimin menganggap Chukwuma belum seperti kriteria yang dibutuhkannya.
Suimin menyukai striker yang bisa screen ball (melindungi bola, red). Selain itu tentu saja produktif. Sementara untuk Ezenwafor Makalele yang berposisi gelandang, Suimin melihat legiun asing itu mampu melakukan penetrasi-penetrasi yang dibutuhkan. “Kalau gelandang kan harus mampu melakukan tusukan-tusukan dan bisa menjadi kreator untuk memecah kebuntuan. Karena itu ia harus punya visi,” tambah pelatih berusia 61 tahun ini.
Untuk Djaledjete yang ditugasi membentengi lini belakang, Suimin melihatnya masih belum cukup kokoh untuk memperkuat pertahanan. “Dia masih sering kalah duel udara dengan pemain lokal,” paparnya.
Namun Suimin tak lantas menutup kesempatan ketiganya untuk bergabung. Karena itu ia akan melihat selama tiga hari ke depan untuk memantaunya dalam latihan. “Kalau nggak ada perkembangan sesuai kriteria yang kami butuhkan, maka mereka akan pulang,” ujarnya.
Di luar ketiga pemain itu, Suimin masih terus mencari-cari striker asing. Sayang beberapa nama yang sudah dibidiknya keburu direkrut klub lain. Seorang di antaranya Jean Claude Boumsong yang kabarnya sudah berlabuh ke Persebaya. “Ini masih nyari-nyari. Makanya abang butuh rekomendasi dari orang-orang yang abang kenal. Dan kalau bisa sebelumnya sudah pernah bermain di Indonesia,” harapnya.
Pengalaman bermain di tanah air menjadi satu kriteria karena waktu sudah semakin sempit. Pastinya pemain yang belum pernah merumput di Indonesia akan membutuhkan proses administrasi yang pengurusannya tidak sebentar. Ini mengubah paradigma Suimin sebelumnya untuk merekrut pemain asing debutan di tanah air. “Awalnya memang abang ngotot untuk mencari pemain yang belum pernah merumput di Indonesia. Kenapa? Karena mereka akan menunjukkan kelasnya untuk membangun reputasi. Namun, ternyata punya kendala banyak, misalnya pengurusan International Transfer Certificate (ITC) yang bakal membutuhkan waktu lama. Kemudian kita terkesan spekulasi, kalau dapat pemain bagus ya bagus, kalau nggak ya nggak. Ibarat beli kucing dalam karung,” tegasnya.
Persiapan skuad menuju kompetisi yang segera dimulai pada 9 Februari 2013, Suimin mengatakan, akan menentukan pemain asing dalam waktu cepat dan dapat pemain kualitas baik. “Dengan waktu yang sesingkat-singkatnya, kami dituntut mencari yang baik. Agen selalu bilang dua hari siap administrasi, tapi kadang prosesnya lama,” tandasnya. (don)