MEDAN-Duel kontra Persela Lamongan Minggu (20/50) kemarin malam di Stadion Teladan merupakan laga yang cukup berat bagi PSMS.
Padahal sebelum laga, kekhawatiran menyeruak. Motivasi pemain dikhawatirkan menurun dengan kondisi finansial klub yang tengah morat marit. Namun kali ini pemain mendapat suntikan doping yang diyakini menjadi motivasi ekstra. Selain tekad kuat mengamankan posisi tim kebanggaan warga Medan itu dari zona degradasi, umbaran bonus dengan total 50 juta rupiah menjadi pembeda. Rinciannya 25 juta dari manajemen, 15 juta dari Ketua Umum KONI Sumut, Gus Irawan serta sisanya dari suporter.
Nah, artinya manajemen menambah panjang daftar janjinya. Selain pinjaman dengan range 5 juta-10 juta sebagai ganti sementara gaji yang belum tuntas, umbaran bonus sebagai apresiasi bagi pemain yang telah bersusah payah menghadirkan kemenangan semakin membuat pemain berharap banyak. Namun apa nyana. Hingga Senin (21/5) tanggal yang dijanjikan, baik pinjaman maupun bonus tak juga mengucur ke dompet pemain.
Beberapa pemain tampak kesal. Salah seorang pemain yang tak ingin disebutkan namanya mengaku pinjaman belum juga diberikan pengurus hingga pukul 21.00 WIB. “Mereka belum kasih. Pertama katanya sebelum pertandingan. Lalu hari Senin. Besok (hari ini-red) sudah hari Selasa,” katanya kecewa.
Sementara itu beberapa lainnya tampak mengumpat lewat status blackberry messenger (BBM)nya. “Kita dibohongi lagi kawan,” begitu statusnya.
Jika kondisi ini tak cepat direspon manajemen bukan tidak mungkin semangat pemain yang telah meningkat akan kembali turun. Artinya ini menjadi tugas berat bagi Caretaker pelatih kepala PSMS, Suharto untuk mempersiapkan timnya menghadapi Arema Indonesia pada 26 Mei mendatang di Stadion Teladan. (mag-18)