26.7 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Suporter Bicara Bola

MEDAN–Sejumlah fans fanatik sepak bola tanah air berencana menggelar diskusi tentang masa depan sepak bola nasional. Agenda itu digelar keliling di sejumlah kota di Indonesia. Hari ini (22/6) rencananya diskusi itu akan digelar di Terminal Futsal Jalan Dr Mansyur Medan.

Kelompok suporter itu diwakili oleh Bonek Persebaya, Pasoepati Solo, dan SMeCK Hooligan yang mewakili Kota Medan. Sesuai rencana semula, diskusi itu akan menghadirkan pembicara antara lain, tokoh sepak bola Sumut yang juga merupakan Staf Ahli Menpora Djohar Arifin Husin, mantan pemain timnas Rocky Puttiray dan perwakilan dari Indonesian Corruption Watch (ITC) Apung Widadi, Presidium Koalisi Suporter untuk Revolusi PSSI serta dari media.
Penggagas kegiatan, Andreas Marbun yang ditemui kemarin mengatakan, kegiatan tersebut akan membahas harapan masyarakat tentang sepak bola yang lebih baik di tangan pengurus PSSI mendatang. Menurutnya, Kota Medan dinilai menjadi salah satu tempat yang layak untuk menggelar kegiatan itu, lantaran Medan memiliki atmosfer sepak bola yang cukup baik.

“Medan merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia. Jadi kami yakin, kegiatan ini akan tepat sasaran. Kami berharap diskusi ini bisa berjalan lancar dan menjadi stimulasi bagi kota-kota lainnya untuk menggelar kegiatan serupa yang rutin dikerjakan klub suporter,” ungkap Andreas.

Sebelumnya, kegiatan serupa telah digelar di Surabaya, Semarang, Solo dengan antusiasme masyarakat yang cukup baik. “Kegiatan itu juga bakal mengupas seluk-beluk penggunaan APBD untuk klub dan membeberkan sejumlah bukti penyelidikan ICW terhadap penyelewengan oknum klub terhadap penggunaan dana APBD, dan berbagai hal menarik lainnya,” ungkap Andreas lagi.

Kehadiran Rocky Puttiray pada kegiatan tersebut menurutnya bakal menjadi salah satu hal positif, karena sebagai salah satu pelaku sepak bola yang pernah berjaya di masanya, dirinya acap kali menerima perlakuan yang menyimpang dari semangat fair-play sepak bola, seperti pengaturan skor dan berbagai hal lainnya. “Diskusi ini akan membuka mata masyarakat yang mungkin selama ini kurang memahami betapa sepak bola Indonesia selama ini penuh dengan intrik dan rekayasa,” tandasnya.
Sementara Ketua SMeCK Wahyudinata Simangunsong sebagai salah satu penggagas kegiatan menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, diskusi itu akan membuka mata masyarakat terkait hal-hal negatif yang terjadi pada sepak bola Indonesia selama ini.
Menurutnya, mereka sebagai kelompok suporter mewakili masyarakat dari daerah asal klub sepak bola itu sendiri selalu menginginkan sepak bola yang sehat. Sejauh ini PSSI masih kurang baik dalam memajukan sepak bola nasional dan berimbas kepada prestasi timnas. Bahkan kompetisi nasional juga semakin tidak sehat.
“Kami sudah jenuh dengan keadaan sepak bola Indonesia yang seperti ini dan tentunya menginginkan perubahan. Kapan lagi sepak bola kita menjadi komoditi yang enak ditonton,” katanya.  (ful)

MEDAN–Sejumlah fans fanatik sepak bola tanah air berencana menggelar diskusi tentang masa depan sepak bola nasional. Agenda itu digelar keliling di sejumlah kota di Indonesia. Hari ini (22/6) rencananya diskusi itu akan digelar di Terminal Futsal Jalan Dr Mansyur Medan.

Kelompok suporter itu diwakili oleh Bonek Persebaya, Pasoepati Solo, dan SMeCK Hooligan yang mewakili Kota Medan. Sesuai rencana semula, diskusi itu akan menghadirkan pembicara antara lain, tokoh sepak bola Sumut yang juga merupakan Staf Ahli Menpora Djohar Arifin Husin, mantan pemain timnas Rocky Puttiray dan perwakilan dari Indonesian Corruption Watch (ITC) Apung Widadi, Presidium Koalisi Suporter untuk Revolusi PSSI serta dari media.
Penggagas kegiatan, Andreas Marbun yang ditemui kemarin mengatakan, kegiatan tersebut akan membahas harapan masyarakat tentang sepak bola yang lebih baik di tangan pengurus PSSI mendatang. Menurutnya, Kota Medan dinilai menjadi salah satu tempat yang layak untuk menggelar kegiatan itu, lantaran Medan memiliki atmosfer sepak bola yang cukup baik.

“Medan merupakan kota ketiga terbesar di Indonesia. Jadi kami yakin, kegiatan ini akan tepat sasaran. Kami berharap diskusi ini bisa berjalan lancar dan menjadi stimulasi bagi kota-kota lainnya untuk menggelar kegiatan serupa yang rutin dikerjakan klub suporter,” ungkap Andreas.

Sebelumnya, kegiatan serupa telah digelar di Surabaya, Semarang, Solo dengan antusiasme masyarakat yang cukup baik. “Kegiatan itu juga bakal mengupas seluk-beluk penggunaan APBD untuk klub dan membeberkan sejumlah bukti penyelidikan ICW terhadap penyelewengan oknum klub terhadap penggunaan dana APBD, dan berbagai hal menarik lainnya,” ungkap Andreas lagi.

Kehadiran Rocky Puttiray pada kegiatan tersebut menurutnya bakal menjadi salah satu hal positif, karena sebagai salah satu pelaku sepak bola yang pernah berjaya di masanya, dirinya acap kali menerima perlakuan yang menyimpang dari semangat fair-play sepak bola, seperti pengaturan skor dan berbagai hal lainnya. “Diskusi ini akan membuka mata masyarakat yang mungkin selama ini kurang memahami betapa sepak bola Indonesia selama ini penuh dengan intrik dan rekayasa,” tandasnya.
Sementara Ketua SMeCK Wahyudinata Simangunsong sebagai salah satu penggagas kegiatan menyambut baik kegiatan tersebut. Menurutnya, diskusi itu akan membuka mata masyarakat terkait hal-hal negatif yang terjadi pada sepak bola Indonesia selama ini.
Menurutnya, mereka sebagai kelompok suporter mewakili masyarakat dari daerah asal klub sepak bola itu sendiri selalu menginginkan sepak bola yang sehat. Sejauh ini PSSI masih kurang baik dalam memajukan sepak bola nasional dan berimbas kepada prestasi timnas. Bahkan kompetisi nasional juga semakin tidak sehat.
“Kami sudah jenuh dengan keadaan sepak bola Indonesia yang seperti ini dan tentunya menginginkan perubahan. Kapan lagi sepak bola kita menjadi komoditi yang enak ditonton,” katanya.  (ful)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/