30.6 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Jumat Komite Normalisasi Bertemu LPI

JAKARTA – Selain mempersiapkan Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan dilangsungkan pada 9 Juli nanti di Solo, Komite Normalisasi (KN) juga fokus menuntaskan persoalan Liga Primer Indonsia (LPI) seperti yang diinstruksikan FIFA.  Masalah  LPI harus clear pada 10 Juli atau berbarengan dengan habisnya masa kerja KN pimpinan Agun Gumelar. Jika sampai waktu yang ditentukan masalah LPI belum juga tuntas, maka FIFA akan menjatuhkan sanksi.
Untuk itu, setelah LPI membalas surat yang dikirimkan KN, Jumat lusa KN dan LPI akan bertemu. Itu disampikan ketua KN Agum Gumelar kepada wartawan di kantor PSSI kemarin sore.   “Dalam keputusan awalnya KN, LPI tidak dibubarkan. Kalau memang di bawah PSSI, persyaratan memang harus dipenuhi,’ kata Agum Gumelar. “Kami akan berkoordinasi dengan konsorsium pada Jumat pagi jam 09.00 WIB. KN yang mengundang konsorsium LPI,” sambungnya.

Kepada wartawan Agum juga mengungkapkan kembali soal kedatangan salah satu wapres FIFA Prince Ali bin Al Hussein pekan lalu. Menurut Agum pangeran asal Yordania itu jelas sekali terlihat akan membantu memperjuangkan George Toisutta dan Arifini Panigoro agar bisa dicalonkan. “Itu tidak ada masalah buat KN. Saya juga pernah menyarankan kepada Pak George dan pak Arifin agar membentuk tim kuat untuk melobi FIFA. Tidak masalah bagia KN jika ada perubahan keputusan FIFA,” bebernya.

Sementara itu, Kongres PSSI yang bakal dihelat 9 Juli mendatang mendapat perhatian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat menghadap presiden untuk melaporkan pelaksanaan Jambore Pramuka, Menpora Andi Mallarangeng mengaku ditanya perkembangan PSSI.

Menurut Andi, presiden mengharapkan agar kongres yang digelar di Solo berhasil dan Indonesia tidak mendapat sanksi dari FIFA. “Pokoknya arahan beliau, (kongres) harus sukses, membuka lembaran baru, memilih pengurus baru,” kata Andi di komplek Istana Kepresidenan, kemarin.

Dia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan seluruh pihak, antara lain Ketua KN Agum Gumelar, George Toisutta, dan Arifin Panigoro. Bahkan bersama Ketua KONI Rita Subowo, Andi juga bertemu dengan Wapres FIFA Pangeran Ali bin Al-Hussein. Nantinya akan ada pertemuan dengan pihak terkait lain. “Sehingga sebelum ke Solo, suasananya lebih kondusif,” katanya.

Andi menyebutkan ada titik terang dari hasil pertemuan-pertemuan itu. Apa titik terang itu? Mantan juru bicara kepresidenan itu mengungkapkan, semua pihak sepakat dengan semangat rekonsiliasi dan mengedepankan kepentingan sepak bola nasional.

Saat didesak apakah itu berarti pasangan GT-AP dipastikan tidak akan maju dalam bursa calon ketua umum PSSI, Andi tidak menjawab tegas. “Pokoknya saya katakan, saya sudah bertemu dan berkomunikasi. Ada titik-titik terang, semua pihak berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan nasional dan semangat rekonsiliasi,” tuturnya. (ali/fal/jpnn)

JAKARTA – Selain mempersiapkan Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan dilangsungkan pada 9 Juli nanti di Solo, Komite Normalisasi (KN) juga fokus menuntaskan persoalan Liga Primer Indonsia (LPI) seperti yang diinstruksikan FIFA.  Masalah  LPI harus clear pada 10 Juli atau berbarengan dengan habisnya masa kerja KN pimpinan Agun Gumelar. Jika sampai waktu yang ditentukan masalah LPI belum juga tuntas, maka FIFA akan menjatuhkan sanksi.
Untuk itu, setelah LPI membalas surat yang dikirimkan KN, Jumat lusa KN dan LPI akan bertemu. Itu disampikan ketua KN Agum Gumelar kepada wartawan di kantor PSSI kemarin sore.   “Dalam keputusan awalnya KN, LPI tidak dibubarkan. Kalau memang di bawah PSSI, persyaratan memang harus dipenuhi,’ kata Agum Gumelar. “Kami akan berkoordinasi dengan konsorsium pada Jumat pagi jam 09.00 WIB. KN yang mengundang konsorsium LPI,” sambungnya.

Kepada wartawan Agum juga mengungkapkan kembali soal kedatangan salah satu wapres FIFA Prince Ali bin Al Hussein pekan lalu. Menurut Agum pangeran asal Yordania itu jelas sekali terlihat akan membantu memperjuangkan George Toisutta dan Arifini Panigoro agar bisa dicalonkan. “Itu tidak ada masalah buat KN. Saya juga pernah menyarankan kepada Pak George dan pak Arifin agar membentuk tim kuat untuk melobi FIFA. Tidak masalah bagia KN jika ada perubahan keputusan FIFA,” bebernya.

Sementara itu, Kongres PSSI yang bakal dihelat 9 Juli mendatang mendapat perhatian dari Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Saat menghadap presiden untuk melaporkan pelaksanaan Jambore Pramuka, Menpora Andi Mallarangeng mengaku ditanya perkembangan PSSI.

Menurut Andi, presiden mengharapkan agar kongres yang digelar di Solo berhasil dan Indonesia tidak mendapat sanksi dari FIFA. “Pokoknya arahan beliau, (kongres) harus sukses, membuka lembaran baru, memilih pengurus baru,” kata Andi di komplek Istana Kepresidenan, kemarin.

Dia mengaku sudah menjalin komunikasi dengan seluruh pihak, antara lain Ketua KN Agum Gumelar, George Toisutta, dan Arifin Panigoro. Bahkan bersama Ketua KONI Rita Subowo, Andi juga bertemu dengan Wapres FIFA Pangeran Ali bin Al-Hussein. Nantinya akan ada pertemuan dengan pihak terkait lain. “Sehingga sebelum ke Solo, suasananya lebih kondusif,” katanya.

Andi menyebutkan ada titik terang dari hasil pertemuan-pertemuan itu. Apa titik terang itu? Mantan juru bicara kepresidenan itu mengungkapkan, semua pihak sepakat dengan semangat rekonsiliasi dan mengedepankan kepentingan sepak bola nasional.

Saat didesak apakah itu berarti pasangan GT-AP dipastikan tidak akan maju dalam bursa calon ketua umum PSSI, Andi tidak menjawab tegas. “Pokoknya saya katakan, saya sudah bertemu dan berkomunikasi. Ada titik-titik terang, semua pihak berkomitmen untuk mengedepankan kepentingan nasional dan semangat rekonsiliasi,” tuturnya. (ali/fal/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/