25 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Soal Gaji dan Jadwal Liga, PSMS Minta PSSI Tegas

LATIHAN: Para pemain PSMS sudah mulai latihan di Kebun Bunga, meski kompetisi belum jelas kapan mulai digelar. Triadi Wibowo/Sumut Pos.
LATIHAN: Para pemain PSMS sudah mulai latihan di Kebun Bunga, meski kompetisi belum jelas kapan mulai digelar. Triadi Wibowo/Sumut Pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kini jumlah gaji pemain dan pelatih yang harus dibayar untuk Juli belum jelas. Begitu juga soal jadwal kompetisi, belum mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19. Hal itu membuat PSMS bingung dan mendesak agar PSSI tegas.

“Kita minta agar PSSI segera menetapkan soal besaran gaji yang harus diterima pemain pada Juli. Kemudian, soal jadwal kompetisi Oktober nanti juga harus jelas,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Minggu (21/6).

Dijelaskan, untuk gaji pemain Bulan Juli, PSSI belum mengeluarkan keputusan. Padahal sudah sangat mendesak karena bulan Juni sudah hampir berakhir. “Sampai sekarang belum ada keputusan soal besar gaji pemain pada Bulan Juli hingga September,” ungkapnya.

PSMS berharap agar PSSI segera mengeluarkan keputusan. Manajemen Ayam Kinantan ingin agar besaran gaji tidak lebih dari 25 persen, karena saat ini klub belum memiliki pemasukkan.

“Kalau bisa keputusan PSSI sebelumnya dilanjutkan, karena kita sendiri belum memiliki pemasukkan,” tegasnya.

Selain itu, PSMS meminta agar PSSI segara memutuskan jadwal pasti kompetisi Oktober nanti. Pasalnya saat ini terjadi mis komunikasi antara PSSI dengan Gugus Tugas Covid-19.

Sebelumnya melalui rapat Exco, PSSI mengumumkan bahwa kompetisi sepak bola akan kembali dilanjutkan pada Oktober mendatang. Namun keputusan itu ditantang oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo.

“Ini kan membingungkan. PSSI bilang akan digelar pada Oktober mendatang, tapi Gugus Tugas melarang pertandingan sepak bola, meski tidak jelas dilarang sampai kapan,” ungkap pria yang akrab dipanggil King itu.

Untuk itu, King meminta agar PSSI menggelar pertemuan dengan stakeholder terkait, mulai dari KONI, Kemenpora, APPI hingga Gugus Tugas Covid-19. “Nah, dari pertemuan itu akan diputuskan apakah kompetisi bisa digelar atau tidak?” sebutnya.

King menambahkan PSSI tidak bisa sendirian memutuskan itu. Sebab banyak yang terkait. Bahkan, Maklumat Kapolri hingga kini belum dicabut. “Tidak mungkin kita menggelar pertandingan sepak bola tanpa izin pemerintah,” sebutnya.

King berharap agar kepastikan kompetisi itu segera ditetapkan. Sebab sangat berpengaruh kepada tim. “Kalau memang kompetisi tidak diizinkan, untuk apa kita mempersiapkan tim. PSSI harus tegas,” pungkasnya. (dek)

LATIHAN: Para pemain PSMS sudah mulai latihan di Kebun Bunga, meski kompetisi belum jelas kapan mulai digelar. Triadi Wibowo/Sumut Pos.
LATIHAN: Para pemain PSMS sudah mulai latihan di Kebun Bunga, meski kompetisi belum jelas kapan mulai digelar. Triadi Wibowo/Sumut Pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Hingga kini jumlah gaji pemain dan pelatih yang harus dibayar untuk Juli belum jelas. Begitu juga soal jadwal kompetisi, belum mendapatkan rekomendasi dari Gugus Tugas Covid-19. Hal itu membuat PSMS bingung dan mendesak agar PSSI tegas.

“Kita minta agar PSSI segera menetapkan soal besaran gaji yang harus diterima pemain pada Juli. Kemudian, soal jadwal kompetisi Oktober nanti juga harus jelas,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, Minggu (21/6).

Dijelaskan, untuk gaji pemain Bulan Juli, PSSI belum mengeluarkan keputusan. Padahal sudah sangat mendesak karena bulan Juni sudah hampir berakhir. “Sampai sekarang belum ada keputusan soal besar gaji pemain pada Bulan Juli hingga September,” ungkapnya.

PSMS berharap agar PSSI segera mengeluarkan keputusan. Manajemen Ayam Kinantan ingin agar besaran gaji tidak lebih dari 25 persen, karena saat ini klub belum memiliki pemasukkan.

“Kalau bisa keputusan PSSI sebelumnya dilanjutkan, karena kita sendiri belum memiliki pemasukkan,” tegasnya.

Selain itu, PSMS meminta agar PSSI segara memutuskan jadwal pasti kompetisi Oktober nanti. Pasalnya saat ini terjadi mis komunikasi antara PSSI dengan Gugus Tugas Covid-19.

Sebelumnya melalui rapat Exco, PSSI mengumumkan bahwa kompetisi sepak bola akan kembali dilanjutkan pada Oktober mendatang. Namun keputusan itu ditantang oleh Ketua Gugus Tugas Covid-19, Doni Monardo.

“Ini kan membingungkan. PSSI bilang akan digelar pada Oktober mendatang, tapi Gugus Tugas melarang pertandingan sepak bola, meski tidak jelas dilarang sampai kapan,” ungkap pria yang akrab dipanggil King itu.

Untuk itu, King meminta agar PSSI menggelar pertemuan dengan stakeholder terkait, mulai dari KONI, Kemenpora, APPI hingga Gugus Tugas Covid-19. “Nah, dari pertemuan itu akan diputuskan apakah kompetisi bisa digelar atau tidak?” sebutnya.

King menambahkan PSSI tidak bisa sendirian memutuskan itu. Sebab banyak yang terkait. Bahkan, Maklumat Kapolri hingga kini belum dicabut. “Tidak mungkin kita menggelar pertandingan sepak bola tanpa izin pemerintah,” sebutnya.

King berharap agar kepastikan kompetisi itu segera ditetapkan. Sebab sangat berpengaruh kepada tim. “Kalau memang kompetisi tidak diizinkan, untuk apa kita mempersiapkan tim. PSSI harus tegas,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/