30 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Masih Suram

MEDAN- Kesuraman belum juga beranjak dari skuad PSMS versi PT Liga Indonesia (LI). Tiga hari jelang laga kandang kontra PSAP Sigli di Stadion Teladan, Sabtu (25/5) mendatang dalam lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia, persiapan PSMS masih kacau balau. Baik soal teknis maupun non teknis.

GALAU:Skuad PSMS PT LI hanya bisa menatap lapangan stadion Kebun Bunga tanpa kejelasan soal penghasilan.
GALAU:Skuad PSMS PT LI hanya bisa menatap lapangan stadion Kebun Bunga tanpa kejelasan soal penghasilan.

Kegelisahan terlihat wajah-wajah sejumlah awak tim di Mess Kebun Bunga, Rabu (22/5) kemarin. Sekretaris panpel, Sumardi terlihat sibuk menghubungi sejumlah orang. Tentu saja untuk persiapan laga kandang dengan maksud meminjam dana talangan. Hasilnya, ia merebah pasrah.

“Belum sama sekali. Memang saya sempat bilang 70 persen kembali ke nol persen. Gara-gara dana. Ini kita masih cari-cari talangan,” jelas Sekretaris panpel, Sumardi.

Ya, kondisi kas panitia kosong. Lima laga kandang di putaran pertama hanya berbuah utang bukannya pemasukan. Segala aspek kesiapan dari segi administrasi sejatinya sudah dituntaskan. Hanya saja finishingnya membutuhkan dana.

“Kalau hari ada saja duit Rp10 juta dulu, mungkin sudah bisa ditalangi. Tiket sudah dicetak tinggal ngambilnya belum. Stadion izinnya tinggal keluar tapi syaratnya harus bayar Rp20 juta. Keamanan juga. Ya jujur saja uangnya sampai saat ini belum ada,” ujar Sumardi yang tak dapat lagi membendung kegelisahannya.

Sumardi tak bisa berbuat banyak. Upaya coba dilakukan dengan menghubungi Ketua Umum Indra Sakti Harahap dan CEO Heru Prawono. Tapi tak juga ada titik terang.

“Pak Indra tadi nelpon saya. Dia bilang tidak mau nanggungjawabi biaya laga kandang ini. Alasannya karena sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan Pak Haji Saryono. Kita sudah hubungi sudah hubungi CEO, Heru Prawono. Juga manajer tim (Sarwono-red). Dia suruh cari dana talangan dulu,” ujarnya.

Padahal PSMS sukses meraih dua hasil positif pada tur away ke Tembilahan dan Jambi. Namun respon pengurus yang diharapkan tidak muncul.

Terutama Ketua Umum Indra Sakti Harahap. “Seperti ini permasalahannya dan kepengurusan tidak memperdulikan. Dua kemenangan kemarin harusnya membuka mata mereka. Tapi malah jauh lebih buruk. Makan tersendat lagi. Kita menginginkan kemenangan tapi persiapan sama sekali tak menuju kemenangan,” ujarnya.

Selain itu wajah gelisah juga terlihat dari tim pelatih. Pelatih kiper Mardianto terlihat mondar mandir dari kamar ke kamar. Pelatih kepala, Suharto AD terduduk pasrah memikirkan nasib tim. Sementara Asisten pelatih Coly Misrun menahan geram. Terutama kepada Ketua Umum Indra Sakti Harahap yang masih juga acuh tak acuh pasca pertemuan di Kantor KONI Medan, Senin (20/5) lalu.

“Kami gak mau mundur karena kami cinta PSMS. Tapi kami tidak lihat itu dari Ketua Umum Indra Sakti Harahap. Sebenarnya dia paham tidak apa tugas dan fungsinya? Kami pelatih dan pemain sudah menjalankan kewajiban kami di lapangan,” ujar Suharto AD.

Meski latihan pagi dan sore kembali digelar, persiapan teknis tak kalah kacau. Tim pelatih tidak bisa menggelar materi persiapan dengan minimnya pemain yang hadir. Hanya 16 pemain hadir di pagi hari, bahkan jumlah itu berkurang menjadi hanya 13 pemain pada sesi sore. Itu semua dampak dari ketidakjelasan gaji sejak putaran pertama.

Akibatnya Suharto hanya menggelar latihan ringan di pagi harinya. Sementara untuk latihan sore dia coba menyusupkan sedikit materi. “Hanya mengembalikan kebugaran pemain. Karena banyak pemain tidak hadir. Tentu saja persiapan kami terganggu oleh hal-hal seperti ini,” ujarnya. (don)

MEDAN- Kesuraman belum juga beranjak dari skuad PSMS versi PT Liga Indonesia (LI). Tiga hari jelang laga kandang kontra PSAP Sigli di Stadion Teladan, Sabtu (25/5) mendatang dalam lanjutan Divisi Utama PT Liga Indonesia, persiapan PSMS masih kacau balau. Baik soal teknis maupun non teknis.

GALAU:Skuad PSMS PT LI hanya bisa menatap lapangan stadion Kebun Bunga tanpa kejelasan soal penghasilan.
GALAU:Skuad PSMS PT LI hanya bisa menatap lapangan stadion Kebun Bunga tanpa kejelasan soal penghasilan.

Kegelisahan terlihat wajah-wajah sejumlah awak tim di Mess Kebun Bunga, Rabu (22/5) kemarin. Sekretaris panpel, Sumardi terlihat sibuk menghubungi sejumlah orang. Tentu saja untuk persiapan laga kandang dengan maksud meminjam dana talangan. Hasilnya, ia merebah pasrah.

“Belum sama sekali. Memang saya sempat bilang 70 persen kembali ke nol persen. Gara-gara dana. Ini kita masih cari-cari talangan,” jelas Sekretaris panpel, Sumardi.

Ya, kondisi kas panitia kosong. Lima laga kandang di putaran pertama hanya berbuah utang bukannya pemasukan. Segala aspek kesiapan dari segi administrasi sejatinya sudah dituntaskan. Hanya saja finishingnya membutuhkan dana.

“Kalau hari ada saja duit Rp10 juta dulu, mungkin sudah bisa ditalangi. Tiket sudah dicetak tinggal ngambilnya belum. Stadion izinnya tinggal keluar tapi syaratnya harus bayar Rp20 juta. Keamanan juga. Ya jujur saja uangnya sampai saat ini belum ada,” ujar Sumardi yang tak dapat lagi membendung kegelisahannya.

Sumardi tak bisa berbuat banyak. Upaya coba dilakukan dengan menghubungi Ketua Umum Indra Sakti Harahap dan CEO Heru Prawono. Tapi tak juga ada titik terang.

“Pak Indra tadi nelpon saya. Dia bilang tidak mau nanggungjawabi biaya laga kandang ini. Alasannya karena sebelumnya sudah ada kesepakatan dengan Pak Haji Saryono. Kita sudah hubungi sudah hubungi CEO, Heru Prawono. Juga manajer tim (Sarwono-red). Dia suruh cari dana talangan dulu,” ujarnya.

Padahal PSMS sukses meraih dua hasil positif pada tur away ke Tembilahan dan Jambi. Namun respon pengurus yang diharapkan tidak muncul.

Terutama Ketua Umum Indra Sakti Harahap. “Seperti ini permasalahannya dan kepengurusan tidak memperdulikan. Dua kemenangan kemarin harusnya membuka mata mereka. Tapi malah jauh lebih buruk. Makan tersendat lagi. Kita menginginkan kemenangan tapi persiapan sama sekali tak menuju kemenangan,” ujarnya.

Selain itu wajah gelisah juga terlihat dari tim pelatih. Pelatih kiper Mardianto terlihat mondar mandir dari kamar ke kamar. Pelatih kepala, Suharto AD terduduk pasrah memikirkan nasib tim. Sementara Asisten pelatih Coly Misrun menahan geram. Terutama kepada Ketua Umum Indra Sakti Harahap yang masih juga acuh tak acuh pasca pertemuan di Kantor KONI Medan, Senin (20/5) lalu.

“Kami gak mau mundur karena kami cinta PSMS. Tapi kami tidak lihat itu dari Ketua Umum Indra Sakti Harahap. Sebenarnya dia paham tidak apa tugas dan fungsinya? Kami pelatih dan pemain sudah menjalankan kewajiban kami di lapangan,” ujar Suharto AD.

Meski latihan pagi dan sore kembali digelar, persiapan teknis tak kalah kacau. Tim pelatih tidak bisa menggelar materi persiapan dengan minimnya pemain yang hadir. Hanya 16 pemain hadir di pagi hari, bahkan jumlah itu berkurang menjadi hanya 13 pemain pada sesi sore. Itu semua dampak dari ketidakjelasan gaji sejak putaran pertama.

Akibatnya Suharto hanya menggelar latihan ringan di pagi harinya. Sementara untuk latihan sore dia coba menyusupkan sedikit materi. “Hanya mengembalikan kebugaran pemain. Karena banyak pemain tidak hadir. Tentu saja persiapan kami terganggu oleh hal-hal seperti ini,” ujarnya. (don)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/