Wawancara Rocky Putiray
Beberapa waktu lalu, legenda sepak bola nasional Rocky Putiray bertandang ke Kota Medan.
Pemain timnas kelahiran Maluku itu hadir dalam diskusi bersama suporter sepak bola bertemakan revolusi PSSI menuju sepak bola bersih.
Dalam kesempatan singkat itu, terungkap sejumlah rahasia yang tak pernah dibeberkan Rocky kepada publik. Berikut petikan wawancara wartawan Sumut Pos Syaifullah dengan Rocky Putiray.
Sudah lama tak terdengar kabarnya, apa kesibukan sekarang?
Saya sudah jadi agen pemain. Tapi hanya skala lokal. Saya sudah menyalurkan beberapa talenta ke sejumlah klub. Tapi fokusnya pemain muda yang saya kirim bermain di divisi 1 ke bawah.
Anda hadir sebagai pembicara akan kondisi sepak bola nasional ke depannya. Ada keyakinan tidak bahwa sepak bola kita pasti akan membaik di masa mendatang?
Tentu saja yakin. Dengan adanya ornag-orang yang masih peduli, saya optimis sepak bola kita akan bergerak ke arah yang lebih baik.
Sebagai salah satu legenda sepak bola nasional, apa yang bisa Anda sampaikan kepada para junior di timnas maupun di klub masing-masing?
Yang penting terus berlatih. Anda yang tahun kondisi dan potensi ada seperti apa. Ayo kembangkan dan jangan pernah main-main dalam menekuni profesi sebagai pebola.
Sebagai mantan pemain nasional, Anda menyampaikan pernah melihat berbagai kecurangan. Seperti apa modusnya?
Mungkin saja perjudian. Kami pernah dimarahi karena menang 3-0 sementara timnas sudah tak butuh lagi kemenangan karena kami memang sudah lolos ke semifinal. Tapi kami main seperti biasa dan menang. Habis pertandingan kami dikatain manajemen gak pandai main bola.
Well, saya sempat melihat bagaimana cara Anda membobol dua kali gawang AC Milan ketika Anda masih berkostum Kithcee FC Hongkong. Apa perasaan Anda ketika sukses membuat gol luar biasa itu?
Jujur saya biasa saja. Saya juga sudah pernah membobol gawang Sampdoria. Sebagai penyerang kan tugas saya memang mencetak gol.
Ada ritual khusus sebelum bertanding melawan AC Milan?
Ada. Saya banyak-banyak makan mie instan. Saat itu di Hongkong memang saya kurang suka makanannya. Jadi sebelum tanding saya makin mie instan banyak-banyak dan saya mencetak dua gol. Kalau soal kondisi, kan kita sendiri yang tahu. Jadi saya tidak terlalu suka diatur soal kondisi.
Lalu soal gaya Anda di lapangan yang kerap nyentrik, itu ada tujuannya tidak sih?
Ya saya hanya mencari sensasi. Saya melakukan apa yang tidak dilakukan orang lain supaya saya jadi pusat perhatian. Dengan jadi pusat perhatian, saya pribadi akan terus menjaga kondisi dan permainan saya agar tetap di top performa. Maka itu saya suka nyeleneh.
Terakhir, selama berkarir di Indonesia, apakah Anda pernah menerima suap?
Pernah. Saat itu klub tidak bisa menggaji pemain termasuk saya selama hampir empat bulan. Di laga penting saya didatangi seseorang dan memberikan saya uang agar tidak mencetak gol. Saya terima uang itu.
Tapi saat bertanding, saya tetap mencetak gol. Uang saya terima karena butuh uang, tapi sebagai pemain saya tetap membela tim saya sekuat tenaga.
Terimakasih Bang Rocky, sampai jumpa lagi.
Oke oke terimakasih kembali.