32 C
Medan
Saturday, June 29, 2024

Kompetisi Terhenti, PSMS Rugi

PSMS

PSMS Medan masih berharap agar kompetisi Liga 2 musim ini dilanjutkan. Pasalnya, bila dihentikan Ayam Kinantan merasa sangat dirugikan.

“KITA memang belum tahu kapan wabah covid-19 ini berakhir. Tapi, kita masih berharap agar kompetisi dilanjutkan. Kita lebih memiliki kompetisi daripada turnamen,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, kemarin.

Julius Raja menegaskan, bila kompetisi Liga 2 musim ini dihentikan dan digantikan turnamen, maka sangat merugikan PSMS. Kerugian bukan hanya dari segi materi, tapi juga target.

“Target kita musim ini adalah lolos ke Liga 1. Kalau kompetisi dihentikan, maka target itu otomatis pasti tidak tercapai. Sebab, kalau turnamen pasti tidak ada sistem promosi dan degradasi,” papar pria yang akrab dipanggil King itu.

Sedangkan dari segi materi, selain pengeluaran, pemasukan PSMS pada musim ini dipastikan hilang. Mulai dari pemasukan tiket hingga sponsor. “Karena kompetisi dihentikan, sudah pasti sponsor akan meninjau ulang kerja sama kita,” ungkapnya.

Untuk itu, daripada menggelar turnamen, PSMS memilih melajutkan kompetisi. “Toh sama-sama menggelar pertandingan. Apa bedanya turnamen dengan kompetisi. Paling hanya soal waktu, tapi itu bisa diatur,” sarannya.

Pelatih PSMS Philip Hansen juga mengakui turnamen bakal kurang menarik, karena tidak ada promosi dan degradasi. “Target PSMS untuk lolos ke Liga 1 pasti tidak akan tercapai kalau kompetisi dihentikan. Tapi, turnamen itu juga bagus untuk mengisi kekosongan,” paparnya.

Pelatih asal Riau ini mengaku prihatin melihat kondisi pemain saat ini, terutama yang bergaji kecil dan hanya mengandalkan gaji sebagai pemain bola.

“Situasi sekarang ini sanget berpengaruh kepada pemain yang hanya mengandalkan gaji dari sepak bola. Apalagi gaji mereka dibayar hanya 25 persen, tentu tidak cukup. Dan, kondisinya akan lebih parah jika kompetisi dihentikan dan kegiatan sepak bola tidak ada,” ungkapnya.

Untuk itu, Philip menyarankan agar PSSI juga memperhatian kondisi pemain. “PSSI bisa mencari solusi terbaik agar pertandingan sepak bola tidak terhenti total,” pungkasnya. (dek)

PSMS

PSMS Medan masih berharap agar kompetisi Liga 2 musim ini dilanjutkan. Pasalnya, bila dihentikan Ayam Kinantan merasa sangat dirugikan.

“KITA memang belum tahu kapan wabah covid-19 ini berakhir. Tapi, kita masih berharap agar kompetisi dilanjutkan. Kita lebih memiliki kompetisi daripada turnamen,” ujar Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja kepada Sumut Pos, kemarin.

Julius Raja menegaskan, bila kompetisi Liga 2 musim ini dihentikan dan digantikan turnamen, maka sangat merugikan PSMS. Kerugian bukan hanya dari segi materi, tapi juga target.

“Target kita musim ini adalah lolos ke Liga 1. Kalau kompetisi dihentikan, maka target itu otomatis pasti tidak tercapai. Sebab, kalau turnamen pasti tidak ada sistem promosi dan degradasi,” papar pria yang akrab dipanggil King itu.

Sedangkan dari segi materi, selain pengeluaran, pemasukan PSMS pada musim ini dipastikan hilang. Mulai dari pemasukan tiket hingga sponsor. “Karena kompetisi dihentikan, sudah pasti sponsor akan meninjau ulang kerja sama kita,” ungkapnya.

Untuk itu, daripada menggelar turnamen, PSMS memilih melajutkan kompetisi. “Toh sama-sama menggelar pertandingan. Apa bedanya turnamen dengan kompetisi. Paling hanya soal waktu, tapi itu bisa diatur,” sarannya.

Pelatih PSMS Philip Hansen juga mengakui turnamen bakal kurang menarik, karena tidak ada promosi dan degradasi. “Target PSMS untuk lolos ke Liga 1 pasti tidak akan tercapai kalau kompetisi dihentikan. Tapi, turnamen itu juga bagus untuk mengisi kekosongan,” paparnya.

Pelatih asal Riau ini mengaku prihatin melihat kondisi pemain saat ini, terutama yang bergaji kecil dan hanya mengandalkan gaji sebagai pemain bola.

“Situasi sekarang ini sanget berpengaruh kepada pemain yang hanya mengandalkan gaji dari sepak bola. Apalagi gaji mereka dibayar hanya 25 persen, tentu tidak cukup. Dan, kondisinya akan lebih parah jika kompetisi dihentikan dan kegiatan sepak bola tidak ada,” ungkapnya.

Untuk itu, Philip menyarankan agar PSSI juga memperhatian kondisi pemain. “PSSI bisa mencari solusi terbaik agar pertandingan sepak bola tidak terhenti total,” pungkasnya. (dek)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/