MEDAN- Perjalanan skuad PSMS U-18 sudah memasuki 10 bulan. Waktu yang sudah cukup matang untuk mempersiapkan sebuah tim yang solid. Namun dengan persiapan matang itu, tim besutan Suyono justru tak berkiprah di turnamen apapun.
Sejatinya, PSMS U-18 menanti turnamen Piala Suratin gaweannya KPSI-nya La Nyalla Matiliti. Turnamen ini sendiri sudah dibuka di Jawa Timur. Namun untuk zona lain, belum ada kejelasan soal itu.
“PSMS U-18 sampai hari ini terus mempersiapkan diri. Secara tim kita sudah siap untuk bertanding. Tapi belum ada kejelasan soal itu. Terakhir kita dapat urat edarannya kalau turnmen akan digelar bulan Mei,” kata Suyono usai latihan kemarin.
Suyono tak memungkiri keberadaan skuad yang sudah terbentuk lama ini seperti tanpa arah. Namun pihaknya tetap mempersiapkan diri secara tim. “Sudah saya bilang sama anak-anak. Mau kemana PSMS ini kita tetap latihan. Apalagi sekarang serba mendadak. Jadi sewaktu-waktu ada turnamen kita sudah siap,” tambahnya.
Kondisi ini juga riskan menimbulkan kejenuhan pemain. Latihan yang terus meneru digeber tentu membutuhkan pengujian. Beberapa pemain andalan pun memilih hengkang. “Ada yang keluar ke PSDS Junior. Untuk mengatasi kejenuhan saya siasati dengan ujicoba ke luar daerah. Sekarang ini kita sedang ujicoba ke Pematang Siantar menghadapi PTKS Siantar. Tanggal 3 Juni nanti kita ujicoba ke Rambung Sialang. Jadi anak-anak tidak jenuh,” jelasnya.
Persiapan tim dengan waktu yang cukup lama ini tentu membutuhkan biaya. Minimal uang saku maupun uang puding pemain harus disediakan. Namun ironisnya sejak pembentukan tim dari awal tak sepeserpun kucuran dana dari manajemen PSMS. Padahal tim ini dibentuk atas inisiatif mereka.
“Selama in tidak pendanaan dari manajer semua, Pak Haji Yahya. Selama ini manajer masih sanggup. dan masih bisa teratasi. Kecuali membutuhkan biaya besar seperti ikut turnamen baru kami minta bantuan manajemen. Selama tim ini tujuannya untuk membina kami berusaha tidak mengeluh,” katanya.
Namun Suyono berharap kepedulian terhadap tim ini ada dari manajemen. Memastikan keikutsertaan di turnamen resmi semacam Suratinnya tim-tim ISL tentu perlu diupayakan. “Kita akan terus berusaha semaksimal menggedor manajemen agar ikut serta di turnamen ini. Kalau pun tidak saya programkan tur ke Jawa. Yang pasti jangan kecewakan pemain usia muda. Medan sudah kehilangan ciri khas. Dari sini bakal tumbuh pemain-pemain PSMS ke depannya,” tandasnya.
Sementara Manajer PSMS, Benny Tomasoa yang dihubungi terpisah mengatakan pihaknya siap mengikutsertakan PSMS U-18 ke turnamennya Suratin versi KPSI jika memang jadi digelar. Namun ia mengaku belum mendapat informasi soal itu. “ Kalau ada kita pasti ikutlah. Tapi belum ada pemberitahuan terbaru kapan digelar di daerah-daerah,” pungkas Benny. (mag-18)