26 C
Medan
Monday, September 30, 2024

Suharto: Indra Sakti Pembohong

MEDAN-Permasalahan gaji skuad PSMS PT Liga Indonesia (LI) yang belum tuntas masih mengerutkan dahi. Problem yang akan coba dituntaskan dengan penyelesaian di meja hijau menjadi perjuangan tingkat lanjut pemain, pelatih, dan official.

Pelatih Kepala PSMS LI Suharto AD, mengatakan, sudah sepantasnya Indra diseret ke meja hijau. Karena sejak awal pembentukan tim, ia hanya bisa memberikan janji-janji palsu. “Dari awal sampai sekarang bisa dihitung dengan jari janjinya yang direalisasikan. Kami selalu dijejali janji-janji. Ujungnya kami hanya gigit jari seperti sekarang ini,” tuturnya.

Sejak awal ditunjuk bergabung menjadi tim pelatih, yang saat itu diunjuk sebagai asisten Suimin Diharja, Suharto sudah langsung merasakan getirnya dibohongi Indra. “Dari awal saya diunjuk saja, ia sudah bohong. Saya bersedia dikontrak dengan nilai yang kecil karena PSMS. Saya bilang syaratnya harus lancar, tidak seperti musim lalu. Itu kebohongan pertamanya,” papar Suharto.

Selanjutnya, kekecewaan itu kian menggunung seiiring dengan daftar kebohongan yang terus bertambah. Hingga akhirnya Suharto dan asisten pelatih lainnya tak mengecap sedikit pun haknya hingga saat ini. “Ia bilang setelah PSMS nantinya diterima bermain di PT LI, saya akan menjadi pelatih pertama kali dipanggil untuk dikontrak. Itu pun bohong. Dikontrak tapi duitnya belum. Berikutnya apa yang ia katakan semuanya tidak bisa dipercaya. Sampai sekarang!” tegas pelatih berkepala plontos itu.

Lalu salahkah jika pemain dan pelatih mempertanyakan Indra yang tak terkena sanksi apapun? Gelandang senior, Alamsyah, mengatakan, cukup aneh pengurus yang tak pernah menepati janji, dan membuat suasana PSMS tak membaik ternyata masih dimaafkan dan tidak disentuh oleh PSSI. “‘Harusnya ia juga disanksi. Masa pengurus yang tidak disiplin, bertingkah laku buruk tidak disanksi,” katanya.
Sementara, Asisten Pelaith Coly Misrun, menyebut Indra sebagai ketua umum merupakan pihak yang paling bertanggung jawab. Karena itu atas segala tindakan tim yang dianggap buruk ia juga harus menanggungnya. “Bagaimana PSSI? Kami berharap bisa melihat ini sebagai sebuah masalah yang harus selesai. Tidak hanya berhenti dengan memberikan sanksi kepada pemain, tapi juga siapa yang berbohong,” tandasnya. (don)

MEDAN-Permasalahan gaji skuad PSMS PT Liga Indonesia (LI) yang belum tuntas masih mengerutkan dahi. Problem yang akan coba dituntaskan dengan penyelesaian di meja hijau menjadi perjuangan tingkat lanjut pemain, pelatih, dan official.

Pelatih Kepala PSMS LI Suharto AD, mengatakan, sudah sepantasnya Indra diseret ke meja hijau. Karena sejak awal pembentukan tim, ia hanya bisa memberikan janji-janji palsu. “Dari awal sampai sekarang bisa dihitung dengan jari janjinya yang direalisasikan. Kami selalu dijejali janji-janji. Ujungnya kami hanya gigit jari seperti sekarang ini,” tuturnya.

Sejak awal ditunjuk bergabung menjadi tim pelatih, yang saat itu diunjuk sebagai asisten Suimin Diharja, Suharto sudah langsung merasakan getirnya dibohongi Indra. “Dari awal saya diunjuk saja, ia sudah bohong. Saya bersedia dikontrak dengan nilai yang kecil karena PSMS. Saya bilang syaratnya harus lancar, tidak seperti musim lalu. Itu kebohongan pertamanya,” papar Suharto.

Selanjutnya, kekecewaan itu kian menggunung seiiring dengan daftar kebohongan yang terus bertambah. Hingga akhirnya Suharto dan asisten pelatih lainnya tak mengecap sedikit pun haknya hingga saat ini. “Ia bilang setelah PSMS nantinya diterima bermain di PT LI, saya akan menjadi pelatih pertama kali dipanggil untuk dikontrak. Itu pun bohong. Dikontrak tapi duitnya belum. Berikutnya apa yang ia katakan semuanya tidak bisa dipercaya. Sampai sekarang!” tegas pelatih berkepala plontos itu.

Lalu salahkah jika pemain dan pelatih mempertanyakan Indra yang tak terkena sanksi apapun? Gelandang senior, Alamsyah, mengatakan, cukup aneh pengurus yang tak pernah menepati janji, dan membuat suasana PSMS tak membaik ternyata masih dimaafkan dan tidak disentuh oleh PSSI. “‘Harusnya ia juga disanksi. Masa pengurus yang tidak disiplin, bertingkah laku buruk tidak disanksi,” katanya.
Sementara, Asisten Pelaith Coly Misrun, menyebut Indra sebagai ketua umum merupakan pihak yang paling bertanggung jawab. Karena itu atas segala tindakan tim yang dianggap buruk ia juga harus menanggungnya. “Bagaimana PSSI? Kami berharap bisa melihat ini sebagai sebuah masalah yang harus selesai. Tidak hanya berhenti dengan memberikan sanksi kepada pemain, tapi juga siapa yang berbohong,” tandasnya. (don)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/