29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Manajemen Buruk, Pemain Ogah Bertahan

MEDAN- Buruknya kondisi finansial PSMS musim lalu menjadi masalah yang belum tuntas. Gaji para pemain yang masih tertunggak enam bulan menjadi sumber kekecewaan pemain. Manajemen hanya mampu mencicil lewat beberapa kali pinjaman.

Meskipun kompetisi musim depan belum jelas formatnya, para pemain tentu sudah merancang masa depannya. Dua opsi yakni bertahan atau hijrah ke klub lain.Nah untuk opsi bertahan, keseriusan manajemen mnejadi pertimbangan untuk tetap berkostum PSMS. Tentunya memperbaiki sumber kekecewaan pemain.
“Situasinya sangat sulit dan pusing sekali. Setiap hari saya mikir kapan sih kelarnya gaji. Belum lagi sisa kontrak 10 persen sejak awal. Sakit kali kerja tapi nggak dibayar. Musim ini memang yang terberat selama saya berkarir profesional. Soal tawaran belum ada dan belum saya pikirkan,” kata Alamsyah Nasution, gelandang PSMS saat berbincang belum lama ini. Alasan keluarga menjadi pertimbangan utama.

“Saya punya dua anak yang masih kecil-kecil. Yang paling bungsu masih belum genap berusia setahun. Mereka kan butuh gizi. Kalau uang pas-pasan mana bisa. Itu yang buat saya pusing. Tapi untuk keperluan dapur masih bisa diatasi,” ungkapnya.

Meskipun menjadi masalah yang menyeluruh menerpa klub-klub setanah air, namun menurutnya manajemen di klub lain punya upaya meringankan tunggakan. “Ya, saya tahu jelas kalau ada beberapa klub yang juga menunggak gaji. Tapi,  saya dapat informasi dari kawan kawan di sana, klub-klub itu nggak terlalu banyak nunggaknya. Mereka juga ada upaya untuk meringankan tunggakan,” tambahnya.

Sementara wing bek PSMS Denny Rumba yang kabarnya sudah menjalin kesepakatan dengan klub promosi ISL, Persepam Pamekasan sebenarnya masih ingin bertahan.
“PSMS ini tim besar dan pemain manapun mau bergabung. Termasuk saya pribadi yang bangga bisa berbaju kebesaran, hijau-hijau. Tapi itu kalau finansial klub sudah membaiklah, sayang sekali klub besar tapi tidak didukung manajemen yang profesional,” pungkasnya.

Toh, wajar saja pemain berniat hengkang. Manajemen juga terlihat tak berupaya menahan para pemainnya. Justru menyibukkan diri dengan persiapan musyawarah PSMS. (mag-18)

MEDAN- Buruknya kondisi finansial PSMS musim lalu menjadi masalah yang belum tuntas. Gaji para pemain yang masih tertunggak enam bulan menjadi sumber kekecewaan pemain. Manajemen hanya mampu mencicil lewat beberapa kali pinjaman.

Meskipun kompetisi musim depan belum jelas formatnya, para pemain tentu sudah merancang masa depannya. Dua opsi yakni bertahan atau hijrah ke klub lain.Nah untuk opsi bertahan, keseriusan manajemen mnejadi pertimbangan untuk tetap berkostum PSMS. Tentunya memperbaiki sumber kekecewaan pemain.
“Situasinya sangat sulit dan pusing sekali. Setiap hari saya mikir kapan sih kelarnya gaji. Belum lagi sisa kontrak 10 persen sejak awal. Sakit kali kerja tapi nggak dibayar. Musim ini memang yang terberat selama saya berkarir profesional. Soal tawaran belum ada dan belum saya pikirkan,” kata Alamsyah Nasution, gelandang PSMS saat berbincang belum lama ini. Alasan keluarga menjadi pertimbangan utama.

“Saya punya dua anak yang masih kecil-kecil. Yang paling bungsu masih belum genap berusia setahun. Mereka kan butuh gizi. Kalau uang pas-pasan mana bisa. Itu yang buat saya pusing. Tapi untuk keperluan dapur masih bisa diatasi,” ungkapnya.

Meskipun menjadi masalah yang menyeluruh menerpa klub-klub setanah air, namun menurutnya manajemen di klub lain punya upaya meringankan tunggakan. “Ya, saya tahu jelas kalau ada beberapa klub yang juga menunggak gaji. Tapi,  saya dapat informasi dari kawan kawan di sana, klub-klub itu nggak terlalu banyak nunggaknya. Mereka juga ada upaya untuk meringankan tunggakan,” tambahnya.

Sementara wing bek PSMS Denny Rumba yang kabarnya sudah menjalin kesepakatan dengan klub promosi ISL, Persepam Pamekasan sebenarnya masih ingin bertahan.
“PSMS ini tim besar dan pemain manapun mau bergabung. Termasuk saya pribadi yang bangga bisa berbaju kebesaran, hijau-hijau. Tapi itu kalau finansial klub sudah membaiklah, sayang sekali klub besar tapi tidak didukung manajemen yang profesional,” pungkasnya.

Toh, wajar saja pemain berniat hengkang. Manajemen juga terlihat tak berupaya menahan para pemainnya. Justru menyibukkan diri dengan persiapan musyawarah PSMS. (mag-18)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/