MEDAN-Honda DBL 2013 mulai memasuki fase-fase menegangkan yakni fantasic four (semi final, red) mulai Kamis (6/6) di GOR Samudera.
Empat tim putra dan putri telah melalui perjuangan keras untuk melaju ke fantastic four.
Seperti biasa, selalu ada kejutan. Pada edisi kali ini, langkah tim basket putra Wahidin tak sampai ke fantastic four dari empat kali keikutsertaan di ajang basket pelajar terbesar di Indonesia ini. Kampiun DBL dua tahun lalu itu dipaksa menyerah oleh Me-thodist Binjai 43-38 lewat duel ketat hingga akhir laga.Methodist Binjai pun melangkah ke fantastic four.
Wahidin dengan mengandalkan Adrian dan kapten tim Kalvin sebenarnya mampu unggul di dua kuarter awal. Namun Methodist Binjai perlahan mulai mengejar dengan kolaborasi Andi Lau dan Dennis Irwin. Selain itu Roby Hartanto di posisi center juga tak boleh dinafikan perannya dengan pertahanan di bawah ring. Mereka menipiskan margin hingga 17-20 di kuarter kedua.
Di kuarter ketiga apa yang dikhawatirkan Wahidin terjadi. Tim besutan Hendi mulai mampu menyamakan angka. Free throw Andi Lau me-nyamakan angka 20-20. Selanjutnya kedua tim saling kejar angka. Pada suatu momen lagi-lagi lewat ketenangannya menuntaskan free throw, Andi Lau membawa Methodist Binjai berbalik unggul. Semakin percaya diri, juara DBL 2010 itu coba menjauhkan margin angka dari Wahidin.
Free throw Felix menyamakan angka menjadi 34-34. Duel semakin menegangkan dan Wahidin terlihat panik. Masih dengan Andi Lau dan Denis yang menjadi momok di bawah ring dengan shoot dan kemampuan penetrasi yang baik kerap membuat Methodist Binjai unggul. Kapten Wahidin, Kalvin tak mau kalah dan dua aksi lay up-nya.
Pada suatu kesempatan Wahidin harusnya bisa berbalik unggul andai saja Adrian lebih tenang di under basket saat fast break. Selanjutnya sejumlah foul yang dibuat pemain Wahidin berbuah fatal. Felix foul out dan mereka semakin kesulitan mengejar ketertinggalan angka. Kali ini mereka harus pulang tertunduk sebelum mencapai empat besar.
Pelatih Methodist Binjai, Hendy, mengaku salut atas perjuangan anak asuhnya. Berkaca dari performa sebelumnya, Methodist Binjai mampu tampil lebih percaya diri. “Anak-anak main bagus. Saya berterima kasih sama anak-anak. Mereka menjalankan semua instruksi saya dengan baik. Mungkin saya harus perbaiki defence di empat besar nanti,” ujarnya.
Sementara pelatih Wahidin Gunawan Mahendra, mengatakan, timnya kurang beruntung. Sementara keberuntungan justru lebih berpihak pada lawan. “Kami juga heran karena rata-rata tembakan mereka cukup baik sore ini. Tidak ada pengawalan ketat karena anak-anak lebih fokus pada nomor delapan mereka (Dennis, red). Ya ini hasil yang harus kami terima,” pungkasnya.
Sementara itu di duel lainnya Methodist 2 meneruskan tradisi selalu menginjak empat besar dengan menumbangkan tim debutan SMA Dharmawangsa 64-16. Penjagaan ketat kepada kapten tim Wilson membuat ia sedikit kesulitan. Namun Methodist 2 masih punya Evinthea tampil gemilang dengan sumbangan 13 poin bersama Marchiano dengan 11 poin. (don)
Wahidin Tumbang Methodist Binjai dan Methodist 2 ke Final Four
MEDAN-Honda DBL 2013 mulai memasuki fase-fase menegangkan yakni fantasic four (semi final, red) mulai Kamis (6/6) di GOR Samudera.
Empat tim putra dan putri telah melalui perjuangan keras untuk melaju ke fantastic four.
Seperti biasa, selalu ada kejutan. Pada edisi kali ini, langkah tim basket putra Wahidin tak sampai ke fantastic four dari empat kali keikutsertaan di ajang basket pelajar terbesar di Indonesia ini. Kampiun DBL dua tahun lalu itu dipaksa menyerah oleh Me-thodist Binjai 43-38 lewat duel ketat hingga akhir laga.Methodist Binjai pun melangkah ke fantastic four.
Wahidin dengan mengandalkan Adrian dan kapten tim Kalvin sebenarnya mampu unggul di dua kuarter awal. Namun Methodist Binjai perlahan mulai mengejar dengan kolaborasi Andi Lau dan Dennis Irwin. Selain itu Roby Hartanto di posisi center juga tak boleh dinafikan perannya dengan pertahanan di bawah ring. Mereka menipiskan margin hingga 17-20 di kuarter kedua.
Di kuarter ketiga apa yang dikhawatirkan Wahidin terjadi. Tim besutan Hendi mulai mampu menyamakan angka. Free throw Andi Lau me-nyamakan angka 20-20. Selanjutnya kedua tim saling kejar angka. Pada suatu momen lagi-lagi lewat ketenangannya menuntaskan free throw, Andi Lau membawa Methodist Binjai berbalik unggul. Semakin percaya diri, juara DBL 2010 itu coba menjauhkan margin angka dari Wahidin.
Free throw Felix menyamakan angka menjadi 34-34. Duel semakin menegangkan dan Wahidin terlihat panik. Masih dengan Andi Lau dan Denis yang menjadi momok di bawah ring dengan shoot dan kemampuan penetrasi yang baik kerap membuat Methodist Binjai unggul. Kapten Wahidin, Kalvin tak mau kalah dan dua aksi lay up-nya.
Pada suatu kesempatan Wahidin harusnya bisa berbalik unggul andai saja Adrian lebih tenang di under basket saat fast break. Selanjutnya sejumlah foul yang dibuat pemain Wahidin berbuah fatal. Felix foul out dan mereka semakin kesulitan mengejar ketertinggalan angka. Kali ini mereka harus pulang tertunduk sebelum mencapai empat besar.
Pelatih Methodist Binjai, Hendy, mengaku salut atas perjuangan anak asuhnya. Berkaca dari performa sebelumnya, Methodist Binjai mampu tampil lebih percaya diri. “Anak-anak main bagus. Saya berterima kasih sama anak-anak. Mereka menjalankan semua instruksi saya dengan baik. Mungkin saya harus perbaiki defence di empat besar nanti,” ujarnya.
Sementara pelatih Wahidin Gunawan Mahendra, mengatakan, timnya kurang beruntung. Sementara keberuntungan justru lebih berpihak pada lawan. “Kami juga heran karena rata-rata tembakan mereka cukup baik sore ini. Tidak ada pengawalan ketat karena anak-anak lebih fokus pada nomor delapan mereka (Dennis, red). Ya ini hasil yang harus kami terima,” pungkasnya.
Sementara itu di duel lainnya Methodist 2 meneruskan tradisi selalu menginjak empat besar dengan menumbangkan tim debutan SMA Dharmawangsa 64-16. Penjagaan ketat kepada kapten tim Wilson membuat ia sedikit kesulitan. Namun Methodist 2 masih punya Evinthea tampil gemilang dengan sumbangan 13 poin bersama Marchiano dengan 11 poin. (don)