30 C
Medan
Friday, May 17, 2024

Gold Coast Sapu Juara di Surabaya

 Juan Laurent Raih MVP untuk Indonesia

SURABAYA- Dominasi tim Gold Coast Junior All-Stars sangat terasa di perhelatan DBL International Challenge 2012. Tim asal negara bagian Queensland, Australia itu mampu mengawinkan gelar di kelompok putra dan putri. Kedua tim mereka menyapu bersih kemenangan dalam dua kali pertandingan di DBL Arena Surabaya.

Tim putri Gold Coast meraih kemenangan keduanya dengan meraih hasil positif atas tim Asal Malaysia Bandar utama Damansara 3 High School, 110-34. Sementara tim putranya kembali meraih kemenangan setelah melalui perjuangan keras menundukkan tim DBL Indonesia All-Star dengan 65-52.

Gelaran DBL International Challenge tahun ini memang berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Untuk pertama kalinya, PT DBL (Deteksi Basket Lintas) Indonesia yang sudah berdiri sejak 2008 membuat kompetisi berformat turnamen. Selain Indonesia yang diwakili tim DBL Indonesia All-Star, turnamen juga diikuti wakil dari Australia, Singapura dan Malaysia.

DBL International Challenge menjadi evolusi dari berbagai game persahabatan internasional di tahun-tahun sebelumnya. Itu diselenggarakan tidak mengiringi kompetisi yang sudah jadi (DBL).

“Setiap tahun, kami selalu ingin menunjukkan pemain-pemain dan pelatih pilihan DBL, dan memberi mereka pengalaman belajar dan bertanding internasional. SEkarang, program ini sudah bisa melangkah lebih maju. Kini ada turnamen junior internasionalnya. Tahun ini empat negara, tahun-tahun ke depan kami yakin akan lebih banyak lagi. Bukan tidak mungkin, ini kelak akan jadi turnamen junior terbesar di Asia Tenggara,” terang Azrul Ananda, Commissioner DBL Indonesia.

Meski baru penyelenggaraan pertama, kompetisi sudah mendapatkan sambutan yang meriah dari pencinta basket di Surabaya. Itu tak lepas dari seluruh pertandingan yang berlangsung kompetitif.

Itu menjadi tanda-tanda yang bagus. Persaingan sangat sengit. Permainan sangat menarik dan berkelas. Penonton yang hadir langsung ke DBL Arena pun melebihi ekspektasi, bisa lebih dari 2.000 orang per hari yang menjadi kejutan.

“Saya rasa pemain Singapura, Malaysia, dan Australia sangat jarang mendapat atmosfer seperti ini. Surabaya memang layak disebut ibu kota basket Indonesia. Even basket apa saja di sini penontonnya luar biasa,” tambah Azrul.

Tentang hasil yang diraih DBL Indonesia All-Star 2012 Azrul menambahkan, memang pahit dan manis. Di satu sisi, tim yang masing-masing berisi 12 pemain dibentuk dalam waktu singkat. Tapi tim ini punya talenta bagus.

Bukti terbaik diberikan pemain DBL All-Star yang paling menonjol, Juan Laurent Kokodiputra. Siswa SMA Trinitas Bandung itu meraih gelar MVP (Most Valuable player) putra.(ady/jpnn)

 Juan Laurent Raih MVP untuk Indonesia

SURABAYA- Dominasi tim Gold Coast Junior All-Stars sangat terasa di perhelatan DBL International Challenge 2012. Tim asal negara bagian Queensland, Australia itu mampu mengawinkan gelar di kelompok putra dan putri. Kedua tim mereka menyapu bersih kemenangan dalam dua kali pertandingan di DBL Arena Surabaya.

Tim putri Gold Coast meraih kemenangan keduanya dengan meraih hasil positif atas tim Asal Malaysia Bandar utama Damansara 3 High School, 110-34. Sementara tim putranya kembali meraih kemenangan setelah melalui perjuangan keras menundukkan tim DBL Indonesia All-Star dengan 65-52.

Gelaran DBL International Challenge tahun ini memang berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. Untuk pertama kalinya, PT DBL (Deteksi Basket Lintas) Indonesia yang sudah berdiri sejak 2008 membuat kompetisi berformat turnamen. Selain Indonesia yang diwakili tim DBL Indonesia All-Star, turnamen juga diikuti wakil dari Australia, Singapura dan Malaysia.

DBL International Challenge menjadi evolusi dari berbagai game persahabatan internasional di tahun-tahun sebelumnya. Itu diselenggarakan tidak mengiringi kompetisi yang sudah jadi (DBL).

“Setiap tahun, kami selalu ingin menunjukkan pemain-pemain dan pelatih pilihan DBL, dan memberi mereka pengalaman belajar dan bertanding internasional. SEkarang, program ini sudah bisa melangkah lebih maju. Kini ada turnamen junior internasionalnya. Tahun ini empat negara, tahun-tahun ke depan kami yakin akan lebih banyak lagi. Bukan tidak mungkin, ini kelak akan jadi turnamen junior terbesar di Asia Tenggara,” terang Azrul Ananda, Commissioner DBL Indonesia.

Meski baru penyelenggaraan pertama, kompetisi sudah mendapatkan sambutan yang meriah dari pencinta basket di Surabaya. Itu tak lepas dari seluruh pertandingan yang berlangsung kompetitif.

Itu menjadi tanda-tanda yang bagus. Persaingan sangat sengit. Permainan sangat menarik dan berkelas. Penonton yang hadir langsung ke DBL Arena pun melebihi ekspektasi, bisa lebih dari 2.000 orang per hari yang menjadi kejutan.

“Saya rasa pemain Singapura, Malaysia, dan Australia sangat jarang mendapat atmosfer seperti ini. Surabaya memang layak disebut ibu kota basket Indonesia. Even basket apa saja di sini penontonnya luar biasa,” tambah Azrul.

Tentang hasil yang diraih DBL Indonesia All-Star 2012 Azrul menambahkan, memang pahit dan manis. Di satu sisi, tim yang masing-masing berisi 12 pemain dibentuk dalam waktu singkat. Tapi tim ini punya talenta bagus.

Bukti terbaik diberikan pemain DBL All-Star yang paling menonjol, Juan Laurent Kokodiputra. Siswa SMA Trinitas Bandung itu meraih gelar MVP (Most Valuable player) putra.(ady/jpnn)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/