26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Sengit Buru Rangking Tiga

BADUNG-Seiring selesainya seri V Bali pada 7 April lalu, dua posisi teratas klasemen akhir musim reguler Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia hampir pasti menjadi milik Dell Aspac Jakarta dan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta.

Yang bakal panas diperebutkan justru posisi ketiga. CLS Knights Surabaya, Satria Muda Britama Jakarta, dan Garuda Kukar Bandung saling sikut untuk berebut posisi di bawah Aspac dan Pelita Jaya tersebut. Karena itu, seri VI di DBL Arena, Surabaya, pada 20-28 April mendatang bisa dipastikan akan berlangsung seru.

Sengitnya persaingan tersebut karena finis di posisi ketiga akan menguntungkan dalam Championship Series di Jogjakarta 18-26 Mei mendatang. Sebab, ranking ketiga akan melawan peringkat enam yang besar kemungkinan dihuni Stadium Jakarta.

Merio Ferdiansyah dkk memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka kuda hitam yang sekali waktu bisa menyengat. Namun, bagi CLS, SM, atau Garuda, melawan Stadium di atas kertas sedikit lebih menguntungkan ketimbang bentrok di antara mereka sendiri (rangking empat versus posisi lima).
CLS sekarang berada di pole position untuk menempati posisi tiga. CLS menelan kekalahan paling sedikit, yakni enam kali dari 27 game. Lebih sedikit dari SM (tujuh kali dari 27 game) dan Garuda (delapan dari 28 game).  Namun, ingat, di DBL Arena Surabaya, CLS akan menghadapi jadwal neraka. CLS bakal berduel dengan tiga tim raksasa ibukota: Aspac, PJ, dan SM. Plus dua kuda hitam Stadium dan Hangtuah IM Sumsel. Satu-satunya lawan ringan CLS adalah Pacific Caesar Surabaya.

Dengan komposisi tersebut, SM akan sangat diunggulkan. Apalagi, Rony Gunawan dkk unggul head to head 2-0 atas tim kebanggaan Surabaya tersebut.
“Untuk menjaga peluang ke tempat ketiga, kami hanya boleh maksimal kalah satu kali (melawan tim selain SM),” ucap point guard utama CLS Dimaz Muharri.

Gentarkah CLS menghadapi tantangan di Surabaya” Pelatih asal Filipina Eduard Santos Vergeire menggeleng. Walau CLS menutup aksi mereka di Bali dengan penampilan tak mengesankan (menang tipis atas NSH GMC Riau 78-71), Coach Dong masih optimis. Sapu bersih lima kemenangan di Bali menjadi modal sangat berharga.

“Dalam mindset kami sekarang adalah kami peringkat tiga. Kami tidak ingin berfikir yang lain,” tandas Coach Dong. “Kami selalu belajar dan mengevaluasi permainan buruk. Saatnya nanti, kami akan siap di Surabaya,” imbuhnya.

Di sisi lain, SM di Surabaya tidak akan menjalani partai terlalu berat, namun signifikan. SM memang terhindar dari dua raksasa Aspac dan PJ, tetapi akan berjumpa Garuda dan CLS. Jangan lupakan juga dua kuda hitam Hangtuah dan Stadium. Jika bisa menyapu bersih semua kemenangan, SM dipastikan akan menempati posisi ketiga.
Garuda, meski secara matematis, masih bisa mengejar posisi ketiga akan sangat sulit. Wendha Wijaya dkk telah menelan delapan kekalahan. Walau unggul 2-0 atas SM, Garuda di posisi terjepit karena tertinggal head to head 0-3 atas CLS. “Sebenarnya, lawan siapapun kami akan siap. Asal anak-anak bisa menjaga momentum permainan,” papar A.F Rinaldo, asisten pelatih Garuda.
“Di Bali menjadi pelajaran penting. Seharusnya kami bisa mengambil game atas CLS. Namun, karena tidak bisa menjaga momentum, kami akhirnya kalah,” papar Inal. Di Surabaya, Garuda hanya dua kali melawan tim papan atas, SM dan Aspac. Jika bisa meng ambil semua kemenangan dan berharap CLS terpeleset, Garuda bisa melesat ke posisi tiga. (nur/ttg)

BADUNG-Seiring selesainya seri V Bali pada 7 April lalu, dua posisi teratas klasemen akhir musim reguler Speedy National Basketball League (NBL) Indonesia hampir pasti menjadi milik Dell Aspac Jakarta dan Pelita Jaya Energi-MP Jakarta.

Yang bakal panas diperebutkan justru posisi ketiga. CLS Knights Surabaya, Satria Muda Britama Jakarta, dan Garuda Kukar Bandung saling sikut untuk berebut posisi di bawah Aspac dan Pelita Jaya tersebut. Karena itu, seri VI di DBL Arena, Surabaya, pada 20-28 April mendatang bisa dipastikan akan berlangsung seru.

Sengitnya persaingan tersebut karena finis di posisi ketiga akan menguntungkan dalam Championship Series di Jogjakarta 18-26 Mei mendatang. Sebab, ranking ketiga akan melawan peringkat enam yang besar kemungkinan dihuni Stadium Jakarta.

Merio Ferdiansyah dkk memang tidak bisa dipandang sebelah mata. Mereka kuda hitam yang sekali waktu bisa menyengat. Namun, bagi CLS, SM, atau Garuda, melawan Stadium di atas kertas sedikit lebih menguntungkan ketimbang bentrok di antara mereka sendiri (rangking empat versus posisi lima).
CLS sekarang berada di pole position untuk menempati posisi tiga. CLS menelan kekalahan paling sedikit, yakni enam kali dari 27 game. Lebih sedikit dari SM (tujuh kali dari 27 game) dan Garuda (delapan dari 28 game).  Namun, ingat, di DBL Arena Surabaya, CLS akan menghadapi jadwal neraka. CLS bakal berduel dengan tiga tim raksasa ibukota: Aspac, PJ, dan SM. Plus dua kuda hitam Stadium dan Hangtuah IM Sumsel. Satu-satunya lawan ringan CLS adalah Pacific Caesar Surabaya.

Dengan komposisi tersebut, SM akan sangat diunggulkan. Apalagi, Rony Gunawan dkk unggul head to head 2-0 atas tim kebanggaan Surabaya tersebut.
“Untuk menjaga peluang ke tempat ketiga, kami hanya boleh maksimal kalah satu kali (melawan tim selain SM),” ucap point guard utama CLS Dimaz Muharri.

Gentarkah CLS menghadapi tantangan di Surabaya” Pelatih asal Filipina Eduard Santos Vergeire menggeleng. Walau CLS menutup aksi mereka di Bali dengan penampilan tak mengesankan (menang tipis atas NSH GMC Riau 78-71), Coach Dong masih optimis. Sapu bersih lima kemenangan di Bali menjadi modal sangat berharga.

“Dalam mindset kami sekarang adalah kami peringkat tiga. Kami tidak ingin berfikir yang lain,” tandas Coach Dong. “Kami selalu belajar dan mengevaluasi permainan buruk. Saatnya nanti, kami akan siap di Surabaya,” imbuhnya.

Di sisi lain, SM di Surabaya tidak akan menjalani partai terlalu berat, namun signifikan. SM memang terhindar dari dua raksasa Aspac dan PJ, tetapi akan berjumpa Garuda dan CLS. Jangan lupakan juga dua kuda hitam Hangtuah dan Stadium. Jika bisa menyapu bersih semua kemenangan, SM dipastikan akan menempati posisi ketiga.
Garuda, meski secara matematis, masih bisa mengejar posisi ketiga akan sangat sulit. Wendha Wijaya dkk telah menelan delapan kekalahan. Walau unggul 2-0 atas SM, Garuda di posisi terjepit karena tertinggal head to head 0-3 atas CLS. “Sebenarnya, lawan siapapun kami akan siap. Asal anak-anak bisa menjaga momentum permainan,” papar A.F Rinaldo, asisten pelatih Garuda.
“Di Bali menjadi pelajaran penting. Seharusnya kami bisa mengambil game atas CLS. Namun, karena tidak bisa menjaga momentum, kami akhirnya kalah,” papar Inal. Di Surabaya, Garuda hanya dua kali melawan tim papan atas, SM dan Aspac. Jika bisa meng ambil semua kemenangan dan berharap CLS terpeleset, Garuda bisa melesat ke posisi tiga. (nur/ttg)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/