30 C
Medan
Monday, November 25, 2024
spot_img

2.000 Penonton Sesaki GOR

MEDAN- Ajang Honda DBL 2013 North Sumatera Series mencapai klimaksnya Sabtu (8/6). Ribuan penonton yang tumpah ruah di GOR Samudera Sport Club larut dalam ketegangan tinggi dan akhirnya menjadi saksi para jawara mengangkat supremasi tertinggi basket pelajar di tanah air di final party DBL 2013. Dan kebanggaan itu menjadi milik tim basket putra Sutomo 1 dan tim putri Wahidin yang back to back champions.

CHAMPIONS: Tim putra SMA Sutomo 1 (kiri)  tim basket putri SMA Wahidin (kanan) mengulang sukses sebelumnya, tampil sebagai  terbaik  ajang Honda DBL 2013 North Sumatera Series, Sabtu (8/6) kemarin.//triadi wibowo/Sumut Pos
CHAMPIONS: Tim putra SMA Sutomo 1 (kiri) dan tim basket putri SMA Wahidin (kanan) mengulang sukses sebelumnya, tampil sebagai yang terbaik dalam ajang Honda DBL 2013 North Sumatera Series, Sabtu (8/6) kemarin.//triadi wibowo/Sumut Pos

Di final putra, SMA Sutomo 1 lewat duel ketat akhirnya memupus asa Methodist 2 dengan kemenangan 68-63. Sementara tim putri Wahidin memastikan tropi juara masih dalam genggaman, juga dengan menumbangkan Methodist 2, 48-24.

Final malam di GOR berkapasitas 2.000 penonton ini benar-benar menjadi duel pamungkas. Tempat duduk terisi penuh sehingga penonton meluber hingga ke lapangan. Meski banyak penonton tak dapat tempat, mereka tak mau kehilangan kesempatan menyaksikan duel laga final yang menegangkann
Final dramatis terjadi saat kedua tim saling kejar angka dan bergantian memimpin. Tembakan tiga angka Tommy dari Sutomo 1 dibalas dengan aksi ciamik Jeswan. Methodist 2 unggul setengah bola 17-16 di kuarter awal.

Di kuarter berikutnya gantian Sutomo 1 memimpin. Lay up Edrick membuat Sutomo 1 berbalik unggul 21-19. Ditambah aksi tembakan tiga angka Kevin Chiuman, Sutomo 1 mencoba menjauhkan margin angka dari lawan. Sutomo 1 unggul 31-24 hingga paruh waktu.

Dua kuarter sisa, tekad kuat menghapus kutukan runner up tergambar jelas dari Wilson dkk. Meski mengalami cedera, MPV tahun ini itu terus mengatur irama permainan Methodist 2. Tembakan Jeswan mengawali usaha Methodist 2 mengejar. Pada suatu momen Cakra Gulo menyamakan angka 34-34 yang diikuti tembakan Jeswan hingga Methodist 2 kembali berbalik unggul 36-34. Namun Frederik dkk tak mau tinggal diam. Lewat sederet aksi menambah angka, Sutomo 1 mampu menjaga keunggulan enam angka sebelum kuarter penentu.

Di kuarter pamungkas, Methodist 2 belum menyerah. Mereka berhasil menyamakan angka dan angka kembar kerap terjadi. Lay up yang dilakukan center Sutomo 1, Frederik dibalas Tommy pada kedudukan 53-53. Sejurus kemudian, Fast break Anthony dibalas center Methodist 2, Collin 56-56.

Kali ini David dan Kevin Chiuman, yang mampu membuat timnya berbalik unggul. Namun petaka bagi Methodist 2, Eric. Sementara Sutomo 1 harus kehilangan Kevin karena sanksi yang sama. Aksi Collin membuat angka sama 63-63. Bahkan Methodist 2 berpeluang unggul. Namun dua free throw center bertinggi 187 cm itu gagal. Diikuti dengan foul out untuk Collin di sisa satu menit.

Sebuah blok penting dari Frederick membuat Sutomo 1 menjaga keunggulan dua angka. Beberapa kali technical foul yang dilakukan Methodist 2 berbuah keuntungan bagi tim besutan Suwandy. Free throw Frederick memastikan Sutomo 1 menjauh menjadi lima angka. “Tadi pemain kami sempat buyar konsentrasi. Seperti Albert yang terpukul gagal lolos first team jadi ngaruh ke mainnya. Tapi syukurnya kawan-kawannya bisa menutupi. Kami berhasil mempertahankan gelar juara. Dan tahun depan kami akan siapkan tim juara lagi,” ujar Suwandy, pelatih Sutomo 1.

Kontras di kubu Methodist 2, kekesalan dan isak tangis menjadi ekspresi yang terlihat. Betapa tidak, tiga kali mereka sampai ke puncak, tiga kali juga mereka harus gagal. “Good game malam ini. Anak-anak sudah menunjukkan yang terbaik. Seperti saya katakan sebelumnya, ini masalah mental. Kami hanya kehilangan momentum. Tahun depan kami datang lagi ke final untuk juara,” ujar Jenny, pelatih Methodist 2 yang juga terpilih masuk first team ke Surabaya.

Regenerasi di Wahidin

Sementara di final putri, Methodist 2 lebih dulu merasakan kedukaan mendalam karena gagal di final. Kali ini Wahidin mencuatkan figur lain yakni forward, Cindy Servia yang menampilkan performa terbaiknya. Tembakan tiga angkanya mengawali keran skor Wahidin sore itu. Namun dibalas dengan cepat oleh lay up kapten Methodist 2, Chintya.

Tak seperti biasanya, Chintya tak mampu berbuat banyak. Wahidin mampu mengalang defence yang tangguh. Yuni Tancho memarkingnya ketat. Vanessa membuat Wahidin mulai meninggalkan Wahidin berikut dengan lay up Cindy. Defence Methodist 2 kerap kecolongan dan mereka kerap turn over dan hal itu dimanfaatkan dengan baik. Wahidin sudah unggul 20-7 di awal.

Kuarter kedua, Methodist 2 justru tak mampu menambah angka. Sebaliknya Wahidin semakin tak terbendung lewat Tita dan Vlorencia. Methodist 2 dengan sisa-sisa keyakinan mencoba mengejar margin angka yang sudah mencapai 30 angka. Namun Methodist 2 hanya mampu menambah 21 angka di dua kuarter sisa.

“Chintya kita kawal ketat. Yuni Tancho jaga dia dengan baik sehingga dia gak bisa buat apa-apa. Cindy terbaik sore ini.Kami bangga menjadi juara lagi. Rahasianya setelah kita juara tahun 2012 kami langsung berlatih untuk mempertahankan juara. Regenerasi yang kami lakukan berjalan baik,” jelas pelatih Wahidin, Herijanto.

Pada pertandingan Final Honda ini di hadiri oleh perwakilan dari sponsor yang berperan aktif kedalam acara ini, seperti dari Honda Gunawan Rustandi Brand Activation Head PT.AHM Indonesia dan Leo Wijaya Marketing Manager CV Indako Honda Medan. Juga hadir dari Kartu As yaitu Head of CSC Brand Medan Departemen, Safrul Azhar, perwakilan Biore dan Laurier (PT KAO, Dewi dan perwakilan League PT. Berca Sportindo, Hendri.(don/ban)

MEDAN- Ajang Honda DBL 2013 North Sumatera Series mencapai klimaksnya Sabtu (8/6). Ribuan penonton yang tumpah ruah di GOR Samudera Sport Club larut dalam ketegangan tinggi dan akhirnya menjadi saksi para jawara mengangkat supremasi tertinggi basket pelajar di tanah air di final party DBL 2013. Dan kebanggaan itu menjadi milik tim basket putra Sutomo 1 dan tim putri Wahidin yang back to back champions.

CHAMPIONS: Tim putra SMA Sutomo 1 (kiri)  tim basket putri SMA Wahidin (kanan) mengulang sukses sebelumnya, tampil sebagai  terbaik  ajang Honda DBL 2013 North Sumatera Series, Sabtu (8/6) kemarin.//triadi wibowo/Sumut Pos
CHAMPIONS: Tim putra SMA Sutomo 1 (kiri) dan tim basket putri SMA Wahidin (kanan) mengulang sukses sebelumnya, tampil sebagai yang terbaik dalam ajang Honda DBL 2013 North Sumatera Series, Sabtu (8/6) kemarin.//triadi wibowo/Sumut Pos

Di final putra, SMA Sutomo 1 lewat duel ketat akhirnya memupus asa Methodist 2 dengan kemenangan 68-63. Sementara tim putri Wahidin memastikan tropi juara masih dalam genggaman, juga dengan menumbangkan Methodist 2, 48-24.

Final malam di GOR berkapasitas 2.000 penonton ini benar-benar menjadi duel pamungkas. Tempat duduk terisi penuh sehingga penonton meluber hingga ke lapangan. Meski banyak penonton tak dapat tempat, mereka tak mau kehilangan kesempatan menyaksikan duel laga final yang menegangkann
Final dramatis terjadi saat kedua tim saling kejar angka dan bergantian memimpin. Tembakan tiga angka Tommy dari Sutomo 1 dibalas dengan aksi ciamik Jeswan. Methodist 2 unggul setengah bola 17-16 di kuarter awal.

Di kuarter berikutnya gantian Sutomo 1 memimpin. Lay up Edrick membuat Sutomo 1 berbalik unggul 21-19. Ditambah aksi tembakan tiga angka Kevin Chiuman, Sutomo 1 mencoba menjauhkan margin angka dari lawan. Sutomo 1 unggul 31-24 hingga paruh waktu.

Dua kuarter sisa, tekad kuat menghapus kutukan runner up tergambar jelas dari Wilson dkk. Meski mengalami cedera, MPV tahun ini itu terus mengatur irama permainan Methodist 2. Tembakan Jeswan mengawali usaha Methodist 2 mengejar. Pada suatu momen Cakra Gulo menyamakan angka 34-34 yang diikuti tembakan Jeswan hingga Methodist 2 kembali berbalik unggul 36-34. Namun Frederik dkk tak mau tinggal diam. Lewat sederet aksi menambah angka, Sutomo 1 mampu menjaga keunggulan enam angka sebelum kuarter penentu.

Di kuarter pamungkas, Methodist 2 belum menyerah. Mereka berhasil menyamakan angka dan angka kembar kerap terjadi. Lay up yang dilakukan center Sutomo 1, Frederik dibalas Tommy pada kedudukan 53-53. Sejurus kemudian, Fast break Anthony dibalas center Methodist 2, Collin 56-56.

Kali ini David dan Kevin Chiuman, yang mampu membuat timnya berbalik unggul. Namun petaka bagi Methodist 2, Eric. Sementara Sutomo 1 harus kehilangan Kevin karena sanksi yang sama. Aksi Collin membuat angka sama 63-63. Bahkan Methodist 2 berpeluang unggul. Namun dua free throw center bertinggi 187 cm itu gagal. Diikuti dengan foul out untuk Collin di sisa satu menit.

Sebuah blok penting dari Frederick membuat Sutomo 1 menjaga keunggulan dua angka. Beberapa kali technical foul yang dilakukan Methodist 2 berbuah keuntungan bagi tim besutan Suwandy. Free throw Frederick memastikan Sutomo 1 menjauh menjadi lima angka. “Tadi pemain kami sempat buyar konsentrasi. Seperti Albert yang terpukul gagal lolos first team jadi ngaruh ke mainnya. Tapi syukurnya kawan-kawannya bisa menutupi. Kami berhasil mempertahankan gelar juara. Dan tahun depan kami akan siapkan tim juara lagi,” ujar Suwandy, pelatih Sutomo 1.

Kontras di kubu Methodist 2, kekesalan dan isak tangis menjadi ekspresi yang terlihat. Betapa tidak, tiga kali mereka sampai ke puncak, tiga kali juga mereka harus gagal. “Good game malam ini. Anak-anak sudah menunjukkan yang terbaik. Seperti saya katakan sebelumnya, ini masalah mental. Kami hanya kehilangan momentum. Tahun depan kami datang lagi ke final untuk juara,” ujar Jenny, pelatih Methodist 2 yang juga terpilih masuk first team ke Surabaya.

Regenerasi di Wahidin

Sementara di final putri, Methodist 2 lebih dulu merasakan kedukaan mendalam karena gagal di final. Kali ini Wahidin mencuatkan figur lain yakni forward, Cindy Servia yang menampilkan performa terbaiknya. Tembakan tiga angkanya mengawali keran skor Wahidin sore itu. Namun dibalas dengan cepat oleh lay up kapten Methodist 2, Chintya.

Tak seperti biasanya, Chintya tak mampu berbuat banyak. Wahidin mampu mengalang defence yang tangguh. Yuni Tancho memarkingnya ketat. Vanessa membuat Wahidin mulai meninggalkan Wahidin berikut dengan lay up Cindy. Defence Methodist 2 kerap kecolongan dan mereka kerap turn over dan hal itu dimanfaatkan dengan baik. Wahidin sudah unggul 20-7 di awal.

Kuarter kedua, Methodist 2 justru tak mampu menambah angka. Sebaliknya Wahidin semakin tak terbendung lewat Tita dan Vlorencia. Methodist 2 dengan sisa-sisa keyakinan mencoba mengejar margin angka yang sudah mencapai 30 angka. Namun Methodist 2 hanya mampu menambah 21 angka di dua kuarter sisa.

“Chintya kita kawal ketat. Yuni Tancho jaga dia dengan baik sehingga dia gak bisa buat apa-apa. Cindy terbaik sore ini.Kami bangga menjadi juara lagi. Rahasianya setelah kita juara tahun 2012 kami langsung berlatih untuk mempertahankan juara. Regenerasi yang kami lakukan berjalan baik,” jelas pelatih Wahidin, Herijanto.

Pada pertandingan Final Honda ini di hadiri oleh perwakilan dari sponsor yang berperan aktif kedalam acara ini, seperti dari Honda Gunawan Rustandi Brand Activation Head PT.AHM Indonesia dan Leo Wijaya Marketing Manager CV Indako Honda Medan. Juga hadir dari Kartu As yaitu Head of CSC Brand Medan Departemen, Safrul Azhar, perwakilan Biore dan Laurier (PT KAO, Dewi dan perwakilan League PT. Berca Sportindo, Hendri.(don/ban)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/