26.7 C
Medan
Tuesday, May 7, 2024

League First Team DBL 2013 Menatap DBL Camp

League First Team DBL 2013 Menatap DBL Camp
League First Team DBL 2013
Menatap DBL Camp

MEDAN-Selain titel juara, ada hal lain yang dinanti-nantikan para pebasket di Honda DBL 2013 North Sumatera Series. Apalagi kalau bukan kesempatan menimba ilmu di DBL Camp. Tiket itu didapat dengan terpilih sebagai first team yang merupakan lima pebasket putra dan putri serta dua pelatih terbaik yang berhak ke Surabaya.

Karena itu pengumuman first team tak kalah mendebarkan dari  laga final. Usai laga final putri Sabtu (8/6) lalu, 10 nominator pebasket putra dan putri plus pelatih harap-harap cemas menanti apakah namanya menjadi satu anggota first team.
Untuk first team putri dua posisi guard akhirnya menjadi milik Hutami (SMAN 5) dan kapten Wahidin Vanessa. Keduanya memang berkontribusi besar atas perjalanan tim di DBL. Hutami menjadi andalan Smanli (julukan SMAN 5) mencetak angka. Sementara Vanessa tak diragukan lagi sebagai pengatur serangan dan memimpin timnya mempertahankan gelar juara.

Di posisi forward, tentu saja MPV putri, Chintya Andriani mendapat satu tempat. Kapten sekaligus ruh permainan Methodist 2 hingga sampai ke partai puncak. Forward lainnya Titania Valencia juga cukup pantas mendapat tempat dengan skill yang dimilikinya. Di posisi center, Sarah Syafira dinilai terbaik meski timnya SMAN 2 Medan harus terganjal di langkah perdananya.

Untuk posisi pelatih Jenny yang selalu mampu membawa tim Methodist 2 melaju ke final putri dan putra tak diragukan lagi kapasitasnya.  Sementara itu first team putra didominasi tim juara Sutomo 1. Tommy di posisi guard, Andrew Wijaya di posisi forward dan Frederick Wijaya di posisi center.

Dua posisi lainnya cukup pantas ditempati Wilson (Methodist 2)  yang berstatus MPV dan forward Methodist Binjai,  Dennis Irwin.  Sementara pelatih Andi (Prime One School) meski gagal di pertandingan keduanya dinilai punya racik taktik dan leadership yang bagus.

Lalu apa yang menjadi harapan mereka di first team nanti? Peluang terbang ke Amerika jika nantinya mampu melewati seleksi ketat memperkuat DBL All Star menjadi mimpi yang dinantikan. “Ya sesuai target inginnya masuk first team. Ini bakal menjadi pengalaman berharga. Pingin masuk 50 besar first team disana,” jelasnya.

Selain itu Tita juga ingin menggali potensi terbaik dirinya. “Saya ingin memperbaiki  kemampuan dribble dan shooting. Termasuk raut muka saya yang kelihatan sekali merah,” tambah pemain yang memfavoritkan Mariana, pemain WNBL Tomang Sakti.
Rekan setimnya, Vanessa tak kalah antusias dengan tiket ke Surabaya ini. Ia yang ingin memperbaiki mental bertarungnya. Karena itu kesempatan sebagai first team sangat dinantikannya. “Kalau saya sih mental dalam bertanding masih kurang. Itu ingin saya tingkatkan di DBL Camp nanti. Juga skill individu dalam bermain basket,” jelasnya.

Sedang guard Methodist 2 Wilson, pergi ke Amerika tak lantas menjadi target pertamanya. “Saya gak mau pikirkan bagaimana ke Amerika dulu. Tapi secara bertahap. Misalnya terpilih 50 besar, 20 besar baru mikirkan DBL AllStars. Yang pasti saya mau cari ilmu dulu dari pelatih-pelatih NBA,” jelasnya.

Bagi pelatih, kesempatan berharga ini juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencari ilmu yang nantinya bisa dituangkan saat melatih tim sekolahnya. “Kalau target pertama sih ingin ke Amerika. Tapi kalau tidak pun saya ingin bawa apa yang saya dapat dari DBL Camp untuk tim saya Methodist 2,” beber Jenny, pelatih Methodist 2 yang terpilih. (don)

League First Team DBL 2013 Menatap DBL Camp
League First Team DBL 2013
Menatap DBL Camp

MEDAN-Selain titel juara, ada hal lain yang dinanti-nantikan para pebasket di Honda DBL 2013 North Sumatera Series. Apalagi kalau bukan kesempatan menimba ilmu di DBL Camp. Tiket itu didapat dengan terpilih sebagai first team yang merupakan lima pebasket putra dan putri serta dua pelatih terbaik yang berhak ke Surabaya.

Karena itu pengumuman first team tak kalah mendebarkan dari  laga final. Usai laga final putri Sabtu (8/6) lalu, 10 nominator pebasket putra dan putri plus pelatih harap-harap cemas menanti apakah namanya menjadi satu anggota first team.
Untuk first team putri dua posisi guard akhirnya menjadi milik Hutami (SMAN 5) dan kapten Wahidin Vanessa. Keduanya memang berkontribusi besar atas perjalanan tim di DBL. Hutami menjadi andalan Smanli (julukan SMAN 5) mencetak angka. Sementara Vanessa tak diragukan lagi sebagai pengatur serangan dan memimpin timnya mempertahankan gelar juara.

Di posisi forward, tentu saja MPV putri, Chintya Andriani mendapat satu tempat. Kapten sekaligus ruh permainan Methodist 2 hingga sampai ke partai puncak. Forward lainnya Titania Valencia juga cukup pantas mendapat tempat dengan skill yang dimilikinya. Di posisi center, Sarah Syafira dinilai terbaik meski timnya SMAN 2 Medan harus terganjal di langkah perdananya.

Untuk posisi pelatih Jenny yang selalu mampu membawa tim Methodist 2 melaju ke final putri dan putra tak diragukan lagi kapasitasnya.  Sementara itu first team putra didominasi tim juara Sutomo 1. Tommy di posisi guard, Andrew Wijaya di posisi forward dan Frederick Wijaya di posisi center.

Dua posisi lainnya cukup pantas ditempati Wilson (Methodist 2)  yang berstatus MPV dan forward Methodist Binjai,  Dennis Irwin.  Sementara pelatih Andi (Prime One School) meski gagal di pertandingan keduanya dinilai punya racik taktik dan leadership yang bagus.

Lalu apa yang menjadi harapan mereka di first team nanti? Peluang terbang ke Amerika jika nantinya mampu melewati seleksi ketat memperkuat DBL All Star menjadi mimpi yang dinantikan. “Ya sesuai target inginnya masuk first team. Ini bakal menjadi pengalaman berharga. Pingin masuk 50 besar first team disana,” jelasnya.

Selain itu Tita juga ingin menggali potensi terbaik dirinya. “Saya ingin memperbaiki  kemampuan dribble dan shooting. Termasuk raut muka saya yang kelihatan sekali merah,” tambah pemain yang memfavoritkan Mariana, pemain WNBL Tomang Sakti.
Rekan setimnya, Vanessa tak kalah antusias dengan tiket ke Surabaya ini. Ia yang ingin memperbaiki mental bertarungnya. Karena itu kesempatan sebagai first team sangat dinantikannya. “Kalau saya sih mental dalam bertanding masih kurang. Itu ingin saya tingkatkan di DBL Camp nanti. Juga skill individu dalam bermain basket,” jelasnya.

Sedang guard Methodist 2 Wilson, pergi ke Amerika tak lantas menjadi target pertamanya. “Saya gak mau pikirkan bagaimana ke Amerika dulu. Tapi secara bertahap. Misalnya terpilih 50 besar, 20 besar baru mikirkan DBL AllStars. Yang pasti saya mau cari ilmu dulu dari pelatih-pelatih NBA,” jelasnya.

Bagi pelatih, kesempatan berharga ini juga harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk mencari ilmu yang nantinya bisa dituangkan saat melatih tim sekolahnya. “Kalau target pertama sih ingin ke Amerika. Tapi kalau tidak pun saya ingin bawa apa yang saya dapat dari DBL Camp untuk tim saya Methodist 2,” beber Jenny, pelatih Methodist 2 yang terpilih. (don)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/