31.7 C
Medan
Saturday, May 18, 2024

Guru Merampok Diamuk Massa

TEBINGTINGGI- Muhammad Hakim Nasution (20) warga Dusun Seiparit Desa Seirampah Kecamatan Seirampah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) gelap mata. Guru honor di Yayasan Budi Dharma Indrapura Kabupaten Batubara itu nekat merampok handphone (HP) milik dua wanita pejalan kaki di Jalan Kasatria Kota Tebingtinggi, Sabtu malam (8/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Aksinya itu gagal, tersangka kemudian diamuk massa.

Informasi di kepolisian menyebutkan, saat itu dua korbannya Nurul Rahayu Sinaga (19) dan Pratiwi (18) warga Jalan Ksatria Kota Tebingtinggi berjalan menuju ke rumah. Muncul Hakim kemudian memepet kedua korbannya dengan sepeda motor yang ditungganginya. “Dia lalu mengambil paksa HP kami,” kata Rahayu saat membuat pengaduan di Mapolres Tebingtinggi.

Korban menjerit sehingga mengundang perhatian warga. Massa kemudian mengejar, Hakim berhasil ditangkap warga. Tersangka lalu diamuk massa. Mengetahu pelaku berprofesi sebagai guru, massa lalu menyerahkannya ke polisi.

Sementara Hakim mengaku nekat menjambret karena ingin memiliki HP. Gaji honor yang diterimanya sebagai guru tidak mencukupi untuk membeli HP. “Honor gaji guru tidak cukup untuk membeli HP, terpaksa aku merampok HP orang,” katanya.

Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP Ngemat Surbakti mengatakan tersangka yang merupakan guru honorer itu kini dalam pemeriksaan Polres Tebingtinggi. “Kini kasusnya sudah ditangani pihak Mapolres Tebingtinggi, dan tersangka dalam pemeriksaan,” paparnya. (ian)

TEBINGTINGGI- Muhammad Hakim Nasution (20) warga Dusun Seiparit Desa Seirampah Kecamatan Seirampah Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai) gelap mata. Guru honor di Yayasan Budi Dharma Indrapura Kabupaten Batubara itu nekat merampok handphone (HP) milik dua wanita pejalan kaki di Jalan Kasatria Kota Tebingtinggi, Sabtu malam (8/6) sekitar pukul 23.00 WIB. Aksinya itu gagal, tersangka kemudian diamuk massa.

Informasi di kepolisian menyebutkan, saat itu dua korbannya Nurul Rahayu Sinaga (19) dan Pratiwi (18) warga Jalan Ksatria Kota Tebingtinggi berjalan menuju ke rumah. Muncul Hakim kemudian memepet kedua korbannya dengan sepeda motor yang ditungganginya. “Dia lalu mengambil paksa HP kami,” kata Rahayu saat membuat pengaduan di Mapolres Tebingtinggi.

Korban menjerit sehingga mengundang perhatian warga. Massa kemudian mengejar, Hakim berhasil ditangkap warga. Tersangka lalu diamuk massa. Mengetahu pelaku berprofesi sebagai guru, massa lalu menyerahkannya ke polisi.

Sementara Hakim mengaku nekat menjambret karena ingin memiliki HP. Gaji honor yang diterimanya sebagai guru tidak mencukupi untuk membeli HP. “Honor gaji guru tidak cukup untuk membeli HP, terpaksa aku merampok HP orang,” katanya.

Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP Ngemat Surbakti mengatakan tersangka yang merupakan guru honorer itu kini dalam pemeriksaan Polres Tebingtinggi. “Kini kasusnya sudah ditangani pihak Mapolres Tebingtinggi, dan tersangka dalam pemeriksaan,” paparnya. (ian)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/