30 C
Medan
Monday, September 23, 2024

Ikut Camp Internasional, Belajar dan Bertanding di Amerika

Kesempatan Langka bila Menjadi DBL Indonesia All-Star

Sejak tahun 2008, kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda Development Basketball League (DBL), selalu berkomitmen mencari pemain-pemain terbaik untuk bergabung dalam DBL Indonesia All-Star. Mereka yang terpilih akan punya kesempatan langka mengikuti perjalanan internasional. Pada 2008 dan 2009, tim DBL All-Star diajak belajar dan bertanding ke Australia. Pada 2010 dan 2011, mereka yang terpilih dibawa ke Amerika Serikat.
Tahun ini, Honda DBL kembali memberikan peluang tersebut.

Untuk menjadi salah satu yang berhak mengecap kesempatan itu, tentu bukan hal mudah. Pada setiap penyelenggaraannya, Honda DBL akan mencari pemain-pemain serta pelatih-pelatih terbaik dari setiap provinsi. Sebanyak 10 pemain (lima putra, lima putri) dan dua pelatih terbaik dari setiap seri akan masuk dalam League DBL First Team. Selain itu, DBL Indonesia juga akan mencari pemain putra dan putri terbaik untuk menjadi Honda Most Valuable Player.

”Terpilihnya pemain sebagai League DBL First Team adalah langkah awal mereka untuk bisa terpilih sebagai DBL Indonesia All-Star dan pergi ke Amerika Serikat,” ujar Donny Rahardian, events senior manager PT DBL Indonesia.

Pemain-pemain terbaik dari setiap provinsi peserta Honda DBL 2012 itu akan diterbangkan ke Surabaya, mengikuti DBL Camp. Di camp basket terbesar di Indonesia itu, mereka akan mendapat pelatihan dari pelatih-pelatih kelas dunia. Tahun lalu, salah satu pelatihnya merupakan pemain legendaris dari salah satu negara dengan sejarah basket kuat, Australia. ”Kami akan mengumumkan lebih lanjut mengenai detil DBL Camp. Yang pasti, peserta camp akan mendapat banyak ilmu bertaraf internasional,” ujar Donny.

Dari seluruh peserta DBL Camp, para pelatih internasional tersebut kemudian akan memilih satu tim putra, satu tim putri, dan dua pelatih terbaik dari ratusan yang terbaik itu untuk bergabung dalam DBL Indonesia All-Star. Mereka inilah yang akan terbang ke Amerika Serikat, belajar dan bertanding di negeri asal basket tersebut.

”Pada 2011 lalu, kami sudah mengirim tim ke Seattle, Amerika Serikat. Dan, kami sangat senang karena mereka bisa bertanding dan belajar di negara asal olahraga basket. Ketika pulang, kami berharap, cerita-cerita menarik yang mereka dapat di sana bisa menjadi inspirasi bagi teman-temannya di Indonesia,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL.

Salah satu pemain yang pernah merasakan kesempatan langka terpilih ke Amerika Serikat adalah Jan Misael Panagan, DBL All-Star 2011 asal SMAN 9 Bandung. Tahun sebelumnya, Jan tergabung dalam DBL Indonesia Selection, tim pilihan Honda DBL yang berangkat ke Malaysia untuk mengikuti kompetisi internasional Malaysia International High School Basketball Tournament.

“Tergabung dalam DBL All-Star dan terbang ke Amerika adalah pengalaman berharga buat saya. Di sana, saya banyak mendapatkan pelajaran yang belum tentu bisa saya dapatkan di sini. Terutama pengetahuan tentang basket melalui berbagai coaching clinic,” ungkap Jan. “Tapi, pengalaman yang saya dapat nggak melulu soal teori basket. Pengalaman bertanding dengan tim-tim kuat di sana juga memberi ilmu yang berharga. Belum lagi pembelajaran budaya dan teman-teman baru yang saya dapatkan. Pokoknya, nggak terlupakan,” terangnya.

Nantinya, tidak hanya pemain-pemain terbaik yang akan dikirim ke Amerika. Empat penonton beruntung juga bakal berkesempatan terbang ke Negeri Paman Sam. Program ini terselenggara berkat dukungan PT KAO Indonesia bersama Men’s Biore dan Laurier selaku official partners Honda DBL. (*)

Kesempatan Langka bila Menjadi DBL Indonesia All-Star

Sejak tahun 2008, kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia, Honda Development Basketball League (DBL), selalu berkomitmen mencari pemain-pemain terbaik untuk bergabung dalam DBL Indonesia All-Star. Mereka yang terpilih akan punya kesempatan langka mengikuti perjalanan internasional. Pada 2008 dan 2009, tim DBL All-Star diajak belajar dan bertanding ke Australia. Pada 2010 dan 2011, mereka yang terpilih dibawa ke Amerika Serikat.
Tahun ini, Honda DBL kembali memberikan peluang tersebut.

Untuk menjadi salah satu yang berhak mengecap kesempatan itu, tentu bukan hal mudah. Pada setiap penyelenggaraannya, Honda DBL akan mencari pemain-pemain serta pelatih-pelatih terbaik dari setiap provinsi. Sebanyak 10 pemain (lima putra, lima putri) dan dua pelatih terbaik dari setiap seri akan masuk dalam League DBL First Team. Selain itu, DBL Indonesia juga akan mencari pemain putra dan putri terbaik untuk menjadi Honda Most Valuable Player.

”Terpilihnya pemain sebagai League DBL First Team adalah langkah awal mereka untuk bisa terpilih sebagai DBL Indonesia All-Star dan pergi ke Amerika Serikat,” ujar Donny Rahardian, events senior manager PT DBL Indonesia.

Pemain-pemain terbaik dari setiap provinsi peserta Honda DBL 2012 itu akan diterbangkan ke Surabaya, mengikuti DBL Camp. Di camp basket terbesar di Indonesia itu, mereka akan mendapat pelatihan dari pelatih-pelatih kelas dunia. Tahun lalu, salah satu pelatihnya merupakan pemain legendaris dari salah satu negara dengan sejarah basket kuat, Australia. ”Kami akan mengumumkan lebih lanjut mengenai detil DBL Camp. Yang pasti, peserta camp akan mendapat banyak ilmu bertaraf internasional,” ujar Donny.

Dari seluruh peserta DBL Camp, para pelatih internasional tersebut kemudian akan memilih satu tim putra, satu tim putri, dan dua pelatih terbaik dari ratusan yang terbaik itu untuk bergabung dalam DBL Indonesia All-Star. Mereka inilah yang akan terbang ke Amerika Serikat, belajar dan bertanding di negeri asal basket tersebut.

”Pada 2011 lalu, kami sudah mengirim tim ke Seattle, Amerika Serikat. Dan, kami sangat senang karena mereka bisa bertanding dan belajar di negara asal olahraga basket. Ketika pulang, kami berharap, cerita-cerita menarik yang mereka dapat di sana bisa menjadi inspirasi bagi teman-temannya di Indonesia,” kata Azrul Ananda, commissioner DBL.

Salah satu pemain yang pernah merasakan kesempatan langka terpilih ke Amerika Serikat adalah Jan Misael Panagan, DBL All-Star 2011 asal SMAN 9 Bandung. Tahun sebelumnya, Jan tergabung dalam DBL Indonesia Selection, tim pilihan Honda DBL yang berangkat ke Malaysia untuk mengikuti kompetisi internasional Malaysia International High School Basketball Tournament.

“Tergabung dalam DBL All-Star dan terbang ke Amerika adalah pengalaman berharga buat saya. Di sana, saya banyak mendapatkan pelajaran yang belum tentu bisa saya dapatkan di sini. Terutama pengetahuan tentang basket melalui berbagai coaching clinic,” ungkap Jan. “Tapi, pengalaman yang saya dapat nggak melulu soal teori basket. Pengalaman bertanding dengan tim-tim kuat di sana juga memberi ilmu yang berharga. Belum lagi pembelajaran budaya dan teman-teman baru yang saya dapatkan. Pokoknya, nggak terlupakan,” terangnya.

Nantinya, tidak hanya pemain-pemain terbaik yang akan dikirim ke Amerika. Empat penonton beruntung juga bakal berkesempatan terbang ke Negeri Paman Sam. Program ini terselenggara berkat dukungan PT KAO Indonesia bersama Men’s Biore dan Laurier selaku official partners Honda DBL. (*)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/