25.6 C
Medan
Saturday, May 4, 2024

Motivasi versus Strategi

MEDAN- Development Basketball League (DBL) North Sumatera Series 2012 baru dibuka tapi langsung panas. Usai memainkan tiga laga di opening party kemarin, pertarungan sengit kembali dipentaskan hari ini. Salah satu yang naik pentas adalah tim putra SMA Santo Thomas 1 melawan SMAN 1 Medan.

Tentu saja, seperti biasa even ini kerap dibanjiri hingga ribuan penikmat basket usia remaja. Pendukung kedua tim siap memberikan yang terbaik demi hasil terbaik pula.

Bagi SMA Santo Thomas 1 Medan, DBL ini merupakan kali kedua yang mereka ikuti. “Pada 2010 lalu kita memang sama sekali tak ikut,” ungkap pelatih tim basket putra SMA Santo Thomas Medan Mario Wijaya, Sabtu (18/2).

Pengalaman tahun lalu menurutnya juga bukan satu prestasi yang bisa cukup dibanggakan. “Karena pada 2011 lalu di even serupa kita hanya sampai babak penyisihan. Pada 2012 ini tentu kita tak mau itu terulang lagi,” ujar Mario.

Kali ini menurut Mario, skuadnya jauh lebih baik. “Dan kita optimis bisa mengalahkan tim SMA Negeri 1 Medan besok Hari ini, Red,” tuturnya.

Mengenai motivasi, Mario mengaku, pengalaman tahun lalu harus dijadikan evaluasi mendasar. “Kita tahu di DBL yang bisa bertanding hanya kelas X dan XI. Tahun lalu yang kita latih mati-matian adalah siswa kelas XII, dan sangat minim melatih siswa di bawahnya. Karena di kelas X dan XI yang diajarkan memang masih pengenalan dasar,” katanya.

“Jadi, pada persiapan tahun ini kita mengintensifkan pelatihan untuk anak kelas X dan XI. Dan ini sudah cukup maksimal. Mudah-mudahan mereka bisa bermain baik besok Hari ini, Red,” tandas Mario.

Sementara dari kubu SMAN 1 Medan, lewat coach Abdul Latif Rusni tak memungkiri kualitas lawan yang dianggapnya berada di atas timnya.
“Kita sadari Santo Thomas 1 adalah tim yang kelasnya satu tingkat di atas kita. Untuk itu saya harus memperkuat defence dan kita ingin menipiskan skor di awal agar mental anak-anak tidak langsung jatuh,” ujarnya.

Lantas apakah itu berarti sikap pesimis dapat memenangkan laga? Abdul menggeleng. “Itu strategi di awal. Selanjutnya kita akan coba bangkit di kuarter ketiga dan keempat untuk menekan. Dalam pertandingan setiap tim punya kesempatan untuk menang,” ujarnya. Tim ini juga sudah melakukan dua bulan persiapan. Selain latihan intens, ujicoba juga menjadi menu wajib menguji kekuatan yang ada. “Enam kali kita berujicoba. Tiga kali kita menang, tiga kali berikutnya kita kalah,” ujarnya. (saz/mag-18)

MEDAN- Development Basketball League (DBL) North Sumatera Series 2012 baru dibuka tapi langsung panas. Usai memainkan tiga laga di opening party kemarin, pertarungan sengit kembali dipentaskan hari ini. Salah satu yang naik pentas adalah tim putra SMA Santo Thomas 1 melawan SMAN 1 Medan.

Tentu saja, seperti biasa even ini kerap dibanjiri hingga ribuan penikmat basket usia remaja. Pendukung kedua tim siap memberikan yang terbaik demi hasil terbaik pula.

Bagi SMA Santo Thomas 1 Medan, DBL ini merupakan kali kedua yang mereka ikuti. “Pada 2010 lalu kita memang sama sekali tak ikut,” ungkap pelatih tim basket putra SMA Santo Thomas Medan Mario Wijaya, Sabtu (18/2).

Pengalaman tahun lalu menurutnya juga bukan satu prestasi yang bisa cukup dibanggakan. “Karena pada 2011 lalu di even serupa kita hanya sampai babak penyisihan. Pada 2012 ini tentu kita tak mau itu terulang lagi,” ujar Mario.

Kali ini menurut Mario, skuadnya jauh lebih baik. “Dan kita optimis bisa mengalahkan tim SMA Negeri 1 Medan besok Hari ini, Red,” tuturnya.

Mengenai motivasi, Mario mengaku, pengalaman tahun lalu harus dijadikan evaluasi mendasar. “Kita tahu di DBL yang bisa bertanding hanya kelas X dan XI. Tahun lalu yang kita latih mati-matian adalah siswa kelas XII, dan sangat minim melatih siswa di bawahnya. Karena di kelas X dan XI yang diajarkan memang masih pengenalan dasar,” katanya.

“Jadi, pada persiapan tahun ini kita mengintensifkan pelatihan untuk anak kelas X dan XI. Dan ini sudah cukup maksimal. Mudah-mudahan mereka bisa bermain baik besok Hari ini, Red,” tandas Mario.

Sementara dari kubu SMAN 1 Medan, lewat coach Abdul Latif Rusni tak memungkiri kualitas lawan yang dianggapnya berada di atas timnya.
“Kita sadari Santo Thomas 1 adalah tim yang kelasnya satu tingkat di atas kita. Untuk itu saya harus memperkuat defence dan kita ingin menipiskan skor di awal agar mental anak-anak tidak langsung jatuh,” ujarnya.

Lantas apakah itu berarti sikap pesimis dapat memenangkan laga? Abdul menggeleng. “Itu strategi di awal. Selanjutnya kita akan coba bangkit di kuarter ketiga dan keempat untuk menekan. Dalam pertandingan setiap tim punya kesempatan untuk menang,” ujarnya. Tim ini juga sudah melakukan dua bulan persiapan. Selain latihan intens, ujicoba juga menjadi menu wajib menguji kekuatan yang ada. “Enam kali kita berujicoba. Tiga kali kita menang, tiga kali berikutnya kita kalah,” ujarnya. (saz/mag-18)

Artikel Terkait

Panpel Klaim PSMS U-15 Tak Curi Umur

Honda DBL All-Star 2016 Tiba di AS

GOR Samudra Riuh Lagi

Terpopuler

Artikel Terbaru

/