25 C
Medan
Sunday, September 29, 2024

Ferdinand Sinaga dkk Harus Didampingi Psikiater

FIFA Selidiki Hasil Bahrain vs Indonesia

Jakarta- Kekalahan memalukan nan menyakitkan 10-0 atas Bahrain konon akan segera diinvestigasi oleh  Badan sepak bola dunia FIFA. Di sisi lain, akibat kekalahan itu, anggota skuad Garuda harus didampingi psikiater.

Rencana penyelidikan itu disampaikan FIFA, Kamis (1/3/) sore lalu. Kemenangan Bahrain dicurigai karena mereka memang harus mengejar selisih sembilan gol dari rivalnya Qatar untuk bisa lolos ke putaran berikutnya, dengan catatan Qatar kalah dari Iran.

Syarat-syarat itu nyaris terpenuhi ketika Bahrain menang 10-0 dan Qatar sempat tertinggal 1-2 sampai menit-menit terakhir, sebelum mereka berhasil mencetak gol penyama di menit 84. Bahrain, meski menang besar, tetap tidak lolos.

“Keamanan FIFA akan melakukan sebuah pemeriksaan rutin dari pertandingan ini dan hasilnya,” demikian pernyataan FIFA.
Disebutkan bahwa ada “hasil akhir yang tidak biasa” dari pertandingan tersebut, yang di luar perkiraan.

Praktisi klinis, Ari Fahrial Syam yang dimintai tanggapan koran ini atas hasil itu menjelaskan, skuad timnas harus segera didampingi psikiater. Menurut Ari, kekalahan seperti ini bisa menjadi trauma dan stress buat para pemain muda. Kondisi ini akan membuat mereka sulit tidur dan tidak nafsu makan.
“Kondisi stress ini akan mencetuskan stress lain yang mungkin sudah ada sebelumnya.  Apalagi jejaring sosial, media cetak dan media elektronik menghujat kekalahan ini. Nasi sudah menjadi bubur. Faktor psikologi para pemain muda yang habis mengalami kekalahan tersebut harus menjadi perhatian pengurus,” urainya mengingatkan.

“Psikolog atau bahkan psikiater harus segera mendampingi mereka,” tegas Ari. (sam/bbs/jpnn)

FIFA Selidiki Hasil Bahrain vs Indonesia

Jakarta- Kekalahan memalukan nan menyakitkan 10-0 atas Bahrain konon akan segera diinvestigasi oleh  Badan sepak bola dunia FIFA. Di sisi lain, akibat kekalahan itu, anggota skuad Garuda harus didampingi psikiater.

Rencana penyelidikan itu disampaikan FIFA, Kamis (1/3/) sore lalu. Kemenangan Bahrain dicurigai karena mereka memang harus mengejar selisih sembilan gol dari rivalnya Qatar untuk bisa lolos ke putaran berikutnya, dengan catatan Qatar kalah dari Iran.

Syarat-syarat itu nyaris terpenuhi ketika Bahrain menang 10-0 dan Qatar sempat tertinggal 1-2 sampai menit-menit terakhir, sebelum mereka berhasil mencetak gol penyama di menit 84. Bahrain, meski menang besar, tetap tidak lolos.

“Keamanan FIFA akan melakukan sebuah pemeriksaan rutin dari pertandingan ini dan hasilnya,” demikian pernyataan FIFA.
Disebutkan bahwa ada “hasil akhir yang tidak biasa” dari pertandingan tersebut, yang di luar perkiraan.

Praktisi klinis, Ari Fahrial Syam yang dimintai tanggapan koran ini atas hasil itu menjelaskan, skuad timnas harus segera didampingi psikiater. Menurut Ari, kekalahan seperti ini bisa menjadi trauma dan stress buat para pemain muda. Kondisi ini akan membuat mereka sulit tidur dan tidak nafsu makan.
“Kondisi stress ini akan mencetuskan stress lain yang mungkin sudah ada sebelumnya.  Apalagi jejaring sosial, media cetak dan media elektronik menghujat kekalahan ini. Nasi sudah menjadi bubur. Faktor psikologi para pemain muda yang habis mengalami kekalahan tersebut harus menjadi perhatian pengurus,” urainya mengingatkan.

“Psikolog atau bahkan psikiater harus segera mendampingi mereka,” tegas Ari. (sam/bbs/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/