26 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Komdis PT LI Berharap Klub Lebih Disiplin

JAKARTA- Komisi Disiplin (Komdis) PT Liga Indonesia kembali mengeluarkan sanksi kepada klub terkait pelanggaran disiplin selama kompetisi Indonesia Super League (ISL) berjalan. Pada sidang komdis kedua, jumlah klub yang melakukan pelanggaran mulai menurun.Asumsi tersebut dengan membandingkan hasil sidang Komdis pertama pada pertengahan Februari lalu dan pekan ini. Hasilnya, pada sidang pertama ada 14 kasus, di sidang Komdis kedua, hanya lima kasus yang disidangkan.

Ketua Komdis Hinca Pandjaitan menjelaskan jika klub-klub dinilai mulai memperhatikan faktor disiplin.
“Ketegasan kami menjadi perhitungan juga kepada klub. Mereka mau tidak mau harus lebih disiplin untuk terhindar dari sanksi, klub harusnya bisa lebih displin lagi” katanya, kemarin (2/3).

Hinca menyebut dengan adanya sanksi denda ini, klub bisa merasa jera. Pasalnya, denda diberikan memang tidak cukup besar di setiap pertandingan namun bisa menjadi besar jika tiap pekan klub melakukan pelanggaran disiplin itu.

Pada sidang Komdis kali ini, Persidafon Dafonsoro menjadi klub yang mendapatkan denda paling besar, Rp50 juta. Mereka wajib mebayarkan denda itu karena tidak bisa menjaga pertandingan kondusif.

“Pendukung Persidafon melakukan pelemparan ke aparat keamanan, ada keributan yang membuat pertandingan terhenti 27 menit. Sesuai sidang, itu denda yang harus mereka terima,” ucapnya.

Selain efek jera, Hinca berharap klub juga mampu mengendalikan pendukung dan juga menjadi pertimbangan pendukung agar tidak memancing keributan. Sebab, yang dirugikan nantinya bukan hanya klub, tapi pendukung juga bisa rugi.

“Kalau sudah terlalu sering, bisa saja pertandingan nanti dibuat tanpa penonton atau malah tidak bisa bertanding di kandang,” terangnya.
Meski merasa senang, Hinca menyebut ada beberapa kasus yang sudah disidangkan oleh Komdis namun belum bsia diumumkan. Kasus itu terkait tindakan yang mengandung kekerasan dari pemain kepada pemain lain ataupun perangkat pertandingan.(aam/jpnn)

JAKARTA- Komisi Disiplin (Komdis) PT Liga Indonesia kembali mengeluarkan sanksi kepada klub terkait pelanggaran disiplin selama kompetisi Indonesia Super League (ISL) berjalan. Pada sidang komdis kedua, jumlah klub yang melakukan pelanggaran mulai menurun.Asumsi tersebut dengan membandingkan hasil sidang Komdis pertama pada pertengahan Februari lalu dan pekan ini. Hasilnya, pada sidang pertama ada 14 kasus, di sidang Komdis kedua, hanya lima kasus yang disidangkan.

Ketua Komdis Hinca Pandjaitan menjelaskan jika klub-klub dinilai mulai memperhatikan faktor disiplin.
“Ketegasan kami menjadi perhitungan juga kepada klub. Mereka mau tidak mau harus lebih disiplin untuk terhindar dari sanksi, klub harusnya bisa lebih displin lagi” katanya, kemarin (2/3).

Hinca menyebut dengan adanya sanksi denda ini, klub bisa merasa jera. Pasalnya, denda diberikan memang tidak cukup besar di setiap pertandingan namun bisa menjadi besar jika tiap pekan klub melakukan pelanggaran disiplin itu.

Pada sidang Komdis kali ini, Persidafon Dafonsoro menjadi klub yang mendapatkan denda paling besar, Rp50 juta. Mereka wajib mebayarkan denda itu karena tidak bisa menjaga pertandingan kondusif.

“Pendukung Persidafon melakukan pelemparan ke aparat keamanan, ada keributan yang membuat pertandingan terhenti 27 menit. Sesuai sidang, itu denda yang harus mereka terima,” ucapnya.

Selain efek jera, Hinca berharap klub juga mampu mengendalikan pendukung dan juga menjadi pertimbangan pendukung agar tidak memancing keributan. Sebab, yang dirugikan nantinya bukan hanya klub, tapi pendukung juga bisa rugi.

“Kalau sudah terlalu sering, bisa saja pertandingan nanti dibuat tanpa penonton atau malah tidak bisa bertanding di kandang,” terangnya.
Meski merasa senang, Hinca menyebut ada beberapa kasus yang sudah disidangkan oleh Komdis namun belum bsia diumumkan. Kasus itu terkait tindakan yang mengandung kekerasan dari pemain kepada pemain lain ataupun perangkat pertandingan.(aam/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/