SUMUTPOS.COM- KONGRES tahunan PSSI yang berlangsung di Jakarta, kemarin (4/1) merekomendasikan Surabaya sebagai host Kongres Luar Biasa (KLB) pada 18 April mendatang.
Dalam kongres tersebut, hanya ada satu agenda yang dibahas, yaitu memilih Ketua Umum PSSI untuk menggantikan Djohar Arifin Husin yang masa kerjanya akan berakhir pada Juli mendatang. Â
Meski begitu, sampai saat ini belum ada yang secara resmi ingin dicalonkan atau mencalonkan diri sebagai pengganti Djohar tersebut. Namun, dari beberapa wacana yang beredar, ada tiga kandidat kuat yang akan meramaikan pemilihan Ketua Umum PSSI tersebut, dua dia antara bahkan berasal dari status quo alias kepengurusan saat ini.
Mereka adalah Oesman Sapta Odang yang tidak lain adalah Wakil Ketua MPR RI, serta Isran Noor bupati Kutai Timur yang pada 2013 lalu menjadi sponsor utama datangnya legenda sepak bola dunia asal Argentina Diego Maradona ke Indonesia.
Sementara satu kandidat lain adalah Wakil Ketua Umum PSSI saat ini La Nyalla Mattalitti.
Dari ketiga kandidat tersebut, hanya baru La Nyalla Mattalitti yang berani angkat suara terkait namanya yang disebut-sebut sebagai kandidat kuat orang nomor satu di PSSI tersebut.
“Demi Allah sampai saat ini saya tidak kepengin untuk berada di sana (Ketua Umum PSSI, Red). Tapi, kalau saya dipilih, itu amanah,” kata Nyalla.
Pria yang juga Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Jatim itu lantas menambahkan bahwa, yang saat ini dia inginkan adalah mengantarkan kembali Djohar Arifin untuk kembali menduduki jabatannya tersebut.
“Malah yang saya inginkan adalah Pak Djohar kembali lagi menjadi ketua,” timpalnya.
Meski masih malu-malu kucing, penetapan Surabaya sebagai lokasi perhelataan Kongres Luar Biasa tersebut secara otomatis memperlancar akses Nyalla untuk menjadi ketua Umum PSSI yang baru.
Apalagi, ada 13 dari total 106 voters yang memiliki hak suara di KLB berasal dari provinsi paling timur pulau jawa itu.
Kondisi tersebut semakin diperkuat dengan Ketua Komite Pemilihan Ketua Umum PSSI adalah Dhimam Abror Djuraid yang tidak lain adalah ketua Harian KONI Jatim.
Abror dan Nyalla memang dikenal memiliki hubungan yang sangat intim sebagai pengurus inti di jajaran KONI Jatim. Meski begitu, Abror mengatakan bahwa, sampai saat ini masih belum ada calon yang bermunculan.
“Kami (Komite Pemilihan, Red) baru saja kerja hari ini, jadi masih jauh kalau mau berbicara tentang kandidat,” kata Abror.
Menurutnya, saat ini ada tiga agenda penting yang akan dibahas oleh Komite Pemilihan, yaitu terkait syarat para kandidat, mulai dari Administrasi, Organisasi dan Program.
“Artinya, calon ketua nanti bisa berasal dari orang di luar PSSI atau hanya mereka yang selama ini aktiv membangun sepak bola Indonesia,” ucapnya.(dik)