JAKARTA – PSSI sudah mengumumkan format baru kompetisi liga profesional musim depan. Untuk level 1 PSSI akan menerapkan format dua wilayah dengan total peserta 32 tim peserta. Sedangkan level 2 memakai format empat wilayah dengan total 48 tim peserta.
Berkali-kali PSSI menegaskan bahwa format itu sudah direstui oleh AFC. Meski itu tidak sesuai dengan kaidah-kaidah kompetisi profesional. Misalnya kompetisi profesional strata teratas harus satu wilayah dengan peserta maksimal 20 klub.
Tapi PSSI bisa jadi bakal menjilat ludahnya sendiri. Kepada media di kantor PSSI kemarin sore (4/9) Ketua Umum PSSI Djohar Arifin mengatakan bahwa format kompetisi liga professional level 1 musim depan belulm tentu dua wilayah.
Hari ini (6/9), PSSI akan mengadakan pertemuan dengan perwakilan AFC dan FIFA di kantor PSSI membicarakan kompetisi Liga Indonesia musim depan dan membahas perjanjian yang dibuat Komite Normalisasi (KN) dengan FIFA terkait kelanjutan nasib Liga Primer Indonesia (LPI) menjelang penutupan Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI di Solo 9 Juli lalu. “Kompetisi dua wilayah itu belum final. Kita masih menunggu lampu hijau dari AFC dan FIFA,” kata Djohar Arifin.
Apa yang dikatakan Ketua Umum ini mementahkan pernyataan ketua bidang kompetisi PSSI Sihar Sitorus yang sebelumnya menyatakan bahwa pembagian dua wilayah sudah atas restu AFC. “Putusan final apakah kompetisi musim depan satu atau dua wilayah akan kita lakukan dalam rapat pleno exco pada 12 atau 13 September mendatang,” sambung Djohar.
Mantan staf ahli Menpora ini mengungkapkan, PSSI tidak mau liga Indonesia tidak diakui AFC dan FIFA. “Karena itu kami akan bahas langsung persoalan itu dengan AFC dan FIFA pada Selasa pagi,” ungkap Djohar.
Perwakilan FIFA yang akan datang adalah Direktur Pengembangan dan Asosiasi Thiery Regennass serta Direktur Pengembangan FIFA untuk kawasan Asia Domeca Iribaldi, sedangkan AFC akan mengirimkan Sekjen AFC Alex Sosay serta Direktur Hukum AFC James Thomson.
Sementara itu, saat ini perwakilan PSSI dari bidang kompetisi Sihar Sitorus dan Tony Apriliani sedang ke markas AFC di Kuala Lumpur untuk membahas kompetisi musim depan dan melaporkan format kompetisi yang sudah disusun.
Keputusan PSSI yang membagi liga profesional level 1 sendiri mendapat kritikan bertubi-tubi dari berbagai pihak. Sebab banyak kejanggalan. Misalnya, banyak klub kasat mata tidak layak bertengger di kompetisi level tertinggi malah ditetapkan berkompetisi di level 1.
Klub seperti Persidafon Dafondoro yang musim lalu sudah berdarah-darah untuk promosi ke Indonesia Super League (ISL) hingga babak playoff malah terlempar ke kompetisi liga professional level 2. Sementara Bontang FC yang ditaklukkan Persidafon di babak playoff malah masuk ke level 1. (ali/ko/jpnn)