GRESIK-Persegres Gresik mulai waswas jelang laga kandang perdananya di Indonesia Super League (ISL) kontra Persiram Raja Ampat, Selasa sore (8/1). Pasalnya, hingga tadi malam belum ada rekomendasi dari pihak kepolisian terkait dengan penyelenggaraan pertandingan yang dilangsungkan di Stadion Petrokimia Gresik itu.
Padahal, pihak panpel Persegres sudah melayangkan surat perijinan ke pihak kepolisian sejak 2 Januari lalu. Berdasarkan informasi yang dihimpun Jawa Pos, rekomendasi dari Polda Jatim-lah yang masih belum turun.
“Soal ijin, silakan ditanyakan ke Polda Jatim saja, karena perijinan itu sudah jadi wewenangnya Polda,” ujar Kapolres Gresik AKBP Achmad Ibrahim.
Untuk pertandingan sepak bola sekelas ISL, perijinan harus melalui Polda. Sedangkan kepolisian di Polres Gresik hanya sebatas pengamanannya saja. Ketika ditanya lebih lanjut terkait kepastian keluarnya rekomendasi tersebut, Ibrahim enggan berkomentar banyak. “Takutnya kalau saya salah komentar. Ditunggu sajalah,” cetus dia.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Hilman Thayib menyebut bahwa pihaknya masih mempelajari surat rekomendasi tersebut. Kondisi riil di lapangan-lah yang akan dipelajari Polda Jatim, dan Polres Gresik dianggap lebih mengetahuinya. “Sebagai pemilik wilayah, tentu Polres harus jeli melihat kondisi tersebut,” terangnya.
Kondisi belum turunnya rekomendasi dari kepolisian ini seolah mengulangi peristiwa yang dialami Sriwijaya FC saat menghadapi Persiba Balikpapan di laga pembuka ISL, Sabtu lalu (5/1). Meski demikian, ketua panpel Persegres Choirul Anam tetap yakin pertandingan perdana bisa digelar sesuai jadwal.
Secara terpisah, Anam menyebut kondisi ini sebagai yang tidak biasa. Jika normal, bisa turun sesuai dengan permohonan. “Kalau kemarin dari Mabes Polri turunnya Sabtu, maka kami optimistis besok (hari ini, Red) rekomendasi dari Polda Jatim sudah turun,” koar Anam.
Optimisme pihak Panpel tersebut juga didukung manajemen Persegres. Melalui media officer-nya Adi Sarminto, Persegres menganggap persoalan ini hanya bagian dari proses saja.
“Kami optimistis aparat keamanan akan tetap memberi rekomendasi pelaksanaan pertandingan,” jelas Adi. (ren/mar/ko/jpnn)