26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Gol Mantan PSMS

PERSEGRES vs PERSELA

GRESIK – Persegres Gresik mengakhiri hasil negatif dengan memetik kemenangan perdana Indonesia Super League (ISL) kemarin (10/12). Tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu menuai tiga angka perdana di kandang setelah menundukkan Persela Lamongan 3-2 di Stadion Petrokimia Gresik sore kemarin.

Uniknya, empat dari lima gol yang tercipta di laga itu dikemas oleh mantan pemain PSMS yang kini sudah berkostum Persegres atau Gresik United dan Persela. Dari Persegres yang mencetak gol James Koko Lomell pada menit ke-44 dan 52. James Koko dulu sempat membawa PSMS jadi runner up Ligina 2007. Lalu rekannya di Persegres Gaston Castano menyempurnakan kemenangan pada lima menit menjelang laga berakhir. Gaston juga sempat membela PSMS musim lalu dan jadi top skor PSMS.

Sedangkan dua gol Persela diciptakan melalui gol cepat Mario Costas saat laga baru berjalan 8 menit dan Rudi Widodo memperkecil kekalahan lewat gol di menit ke-89. Mario Costas juga sempat membela PSMS di ISL 2008-2009. Kemenangan perdana itu mengakhiri episode buruk Persegres setelah dalam dua laga sebelumnya terkapar saat lawatan ke Papua. Bahkan, gawang yang dijaga Herry Prasetyo harus bobol tujuh gol dalam dua pertandingan.

Yakni kalah 2-4 saat melawan Persiwa Wamena (1/12) dan dibekuk Persipura Jayapura 1-3 (5/12). Kendati memenangi pertandingan, permainan Persegres masih belum bisa dibilang sempurna. Kesalahan masih sering dilakukan Agus Indra Kurniawan dkk di babak pertama. Menurut pelatih kepala Persegres Freddy Muli-yang juga sempat melatih PSMS, ketidaktenangan pemain menjadi salah satu kelemahan permainan Persegres saat itu. “Saya akui, kurang tenangnya pemain menjadi faktor yang sama-sama dirasakan kedua tim.

Tapi, kami sedikit lebih beruntung bisa memanfaatkan kelengahan pemain Persela di akhir babak pertama. Sehingga berikutnya kami bisa menemukan ritme permainan,” kata Freddy. Perubahan ritme permainan paling mencolok terjadi di babak kedua dengan masuknya David Faristian menggantikan Mayona Amtop. Alur serangan dari sayap kiri pun cenderung lebih hidup. Banyak peluangpeluang yang bermula dari pergerakan gelandang asli Gresik ini.

Sebenarnya, skor bisa saja bertambah jika Gaston Castano bisa memanfaatkan peluang manisnya di masa injury time. Sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper, top skor Persegres ini malah menyia-nyiakannya. “Intinya apa yang kami dapat hari ini akan kami evaluasi untuk berikutnya,” cetus mantan arsitek Persidafon Dafonsoro dan Persebaya Surabaya itu. Sementara itu, pelatih Persela Miroslav Janu mengaku sangat kecewa dengan performa buruk anak asuhnya yang tidak bisa menjaga konsistensi permainannya.

Hasil negatif ini berbanding terbalik seperti saat Gustavo Lopes dkk mempermalukan Arema Indonesia 0-1 sebelumnya. “Harusnya anak-anak bisa ber main lebih tenang lagi. Jangan sampai kehilangan konsentrasi seperti ini,” jelas pelatih asal Rep Ceko ini. (ren/ful/jpnn)

PERSEGRES vs PERSELA

GRESIK – Persegres Gresik mengakhiri hasil negatif dengan memetik kemenangan perdana Indonesia Super League (ISL) kemarin (10/12). Tim berjuluk Laskar Joko Samudro itu menuai tiga angka perdana di kandang setelah menundukkan Persela Lamongan 3-2 di Stadion Petrokimia Gresik sore kemarin.

Uniknya, empat dari lima gol yang tercipta di laga itu dikemas oleh mantan pemain PSMS yang kini sudah berkostum Persegres atau Gresik United dan Persela. Dari Persegres yang mencetak gol James Koko Lomell pada menit ke-44 dan 52. James Koko dulu sempat membawa PSMS jadi runner up Ligina 2007. Lalu rekannya di Persegres Gaston Castano menyempurnakan kemenangan pada lima menit menjelang laga berakhir. Gaston juga sempat membela PSMS musim lalu dan jadi top skor PSMS.

Sedangkan dua gol Persela diciptakan melalui gol cepat Mario Costas saat laga baru berjalan 8 menit dan Rudi Widodo memperkecil kekalahan lewat gol di menit ke-89. Mario Costas juga sempat membela PSMS di ISL 2008-2009. Kemenangan perdana itu mengakhiri episode buruk Persegres setelah dalam dua laga sebelumnya terkapar saat lawatan ke Papua. Bahkan, gawang yang dijaga Herry Prasetyo harus bobol tujuh gol dalam dua pertandingan.

Yakni kalah 2-4 saat melawan Persiwa Wamena (1/12) dan dibekuk Persipura Jayapura 1-3 (5/12). Kendati memenangi pertandingan, permainan Persegres masih belum bisa dibilang sempurna. Kesalahan masih sering dilakukan Agus Indra Kurniawan dkk di babak pertama. Menurut pelatih kepala Persegres Freddy Muli-yang juga sempat melatih PSMS, ketidaktenangan pemain menjadi salah satu kelemahan permainan Persegres saat itu. “Saya akui, kurang tenangnya pemain menjadi faktor yang sama-sama dirasakan kedua tim.

Tapi, kami sedikit lebih beruntung bisa memanfaatkan kelengahan pemain Persela di akhir babak pertama. Sehingga berikutnya kami bisa menemukan ritme permainan,” kata Freddy. Perubahan ritme permainan paling mencolok terjadi di babak kedua dengan masuknya David Faristian menggantikan Mayona Amtop. Alur serangan dari sayap kiri pun cenderung lebih hidup. Banyak peluangpeluang yang bermula dari pergerakan gelandang asli Gresik ini.

Sebenarnya, skor bisa saja bertambah jika Gaston Castano bisa memanfaatkan peluang manisnya di masa injury time. Sudah berhadapan satu lawan satu dengan kiper, top skor Persegres ini malah menyia-nyiakannya. “Intinya apa yang kami dapat hari ini akan kami evaluasi untuk berikutnya,” cetus mantan arsitek Persidafon Dafonsoro dan Persebaya Surabaya itu. Sementara itu, pelatih Persela Miroslav Janu mengaku sangat kecewa dengan performa buruk anak asuhnya yang tidak bisa menjaga konsistensi permainannya.

Hasil negatif ini berbanding terbalik seperti saat Gustavo Lopes dkk mempermalukan Arema Indonesia 0-1 sebelumnya. “Harusnya anak-anak bisa ber main lebih tenang lagi. Jangan sampai kehilangan konsentrasi seperti ini,” jelas pelatih asal Rep Ceko ini. (ren/ful/jpnn)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/