BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil seperti menelan ludahnya sendiri. Setelah menyatakan prinsipnya siap masuk tim transisi karena dipanggil negara, dia tiba-tiba memilih mundur per Rabu (13/5).
Kepastian mundurnya wali kota nyentrik itu diutarakan via twitternya @ridwankamil, Rabu (13/5) pagi.
“Saya sudah mengirimkan surat pengunduran diri dari tim transisi PSSI, karena kesibukan dan kendala waktu sebagai wali kota Bandung,” cuitnya.
Di twitter itu, dia juga memposting mengenai kesiapannya untuk tetap membantu, tapi tidak di dalam dan hanya via komunikasi jarak jauh.
“Saya akan tetap membantu sebisa mungkin dari jarak jauh dalam bentuk-bentuk pendapat dan saran-saran terkait reformasi sepak bola yang memang dekat di hati saya. Demikian agar menjadi maklum,” jelas Ridwan di posting twit-nya.
Menanggapi hal ini, Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto memberikan jawaban yang tak jauh beda dengan sebelumnya. Kemenpora menurutnya tak mempermasalahkan mundurnya satu lagi anggota tim transisi. “Ya itu hak beliau, kami hormati,” tandasnya. (dkk/jpnn)
BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil seperti menelan ludahnya sendiri. Setelah menyatakan prinsipnya siap masuk tim transisi karena dipanggil negara, dia tiba-tiba memilih mundur per Rabu (13/5).
Kepastian mundurnya wali kota nyentrik itu diutarakan via twitternya @ridwankamil, Rabu (13/5) pagi.
“Saya sudah mengirimkan surat pengunduran diri dari tim transisi PSSI, karena kesibukan dan kendala waktu sebagai wali kota Bandung,” cuitnya.
Di twitter itu, dia juga memposting mengenai kesiapannya untuk tetap membantu, tapi tidak di dalam dan hanya via komunikasi jarak jauh.
“Saya akan tetap membantu sebisa mungkin dari jarak jauh dalam bentuk-bentuk pendapat dan saran-saran terkait reformasi sepak bola yang memang dekat di hati saya. Demikian agar menjadi maklum,” jelas Ridwan di posting twit-nya.
Menanggapi hal ini, Deputi V Kemenpora Gatot S Dewa Broto memberikan jawaban yang tak jauh beda dengan sebelumnya. Kemenpora menurutnya tak mempermasalahkan mundurnya satu lagi anggota tim transisi. “Ya itu hak beliau, kami hormati,” tandasnya. (dkk/jpnn)