25 C
Medan
Saturday, September 28, 2024

Kalah 0-5 dari Thailand, Ini Alasan Aji Santoso

Aji Santoso. Foto: dok/JPNN.com
Aji Santoso. Foto: dok/JPNN.com

SINGAPORE, SUMUTPOS.CO – Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso bakal melakukan evaluasi usai timnya ditekuk Thailand U-23 dengan skor telak 0-5, dalam laga semifinal SEA Games, Sabtu (13/6). Menurut dia, faktor kelelahan dan tak tampil full team jadi penyebab.

Dengan jadwal yang mepet, Aji menilai kondisi recovery pemain menjadi tak ideal. “Harus diakui, Thailand memang main lebih bagus daripada kami. Mungkin yang akhirnya bikin begini karena pemain juga mengalami kelelahan. Mereka bertanding 5 kali dalam 10 hari,” kata Aji beralasan.

Kondisi ini semakin diperparah dengan absennya dua pemain belakang, M Abduh Lestaluhu dan Agung Prasetyo. Menurutnya, performa lini belakang terlihat menurun dibanding sebelumnya.

Imbasnya, lini tengah dan lini serang menjadi kehilangan ketenangan dan menjadi tak enjoy bermain saat tahu lini belakang keteteran.

“Anak-anak hilang kesabaran setelah gol pertama. Strategi yang ingin diterapkan jadi tidak berjalan sesuai rencana. pemain pengganti kami juga tampil gugup karena itu kami kalah,” tegasnya. (dkk/jpnn)

Aji Santoso. Foto: dok/JPNN.com
Aji Santoso. Foto: dok/JPNN.com

SINGAPORE, SUMUTPOS.CO – Pelatih Timnas U-23 Aji Santoso bakal melakukan evaluasi usai timnya ditekuk Thailand U-23 dengan skor telak 0-5, dalam laga semifinal SEA Games, Sabtu (13/6). Menurut dia, faktor kelelahan dan tak tampil full team jadi penyebab.

Dengan jadwal yang mepet, Aji menilai kondisi recovery pemain menjadi tak ideal. “Harus diakui, Thailand memang main lebih bagus daripada kami. Mungkin yang akhirnya bikin begini karena pemain juga mengalami kelelahan. Mereka bertanding 5 kali dalam 10 hari,” kata Aji beralasan.

Kondisi ini semakin diperparah dengan absennya dua pemain belakang, M Abduh Lestaluhu dan Agung Prasetyo. Menurutnya, performa lini belakang terlihat menurun dibanding sebelumnya.

Imbasnya, lini tengah dan lini serang menjadi kehilangan ketenangan dan menjadi tak enjoy bermain saat tahu lini belakang keteteran.

“Anak-anak hilang kesabaran setelah gol pertama. Strategi yang ingin diterapkan jadi tidak berjalan sesuai rencana. pemain pengganti kami juga tampil gugup karena itu kami kalah,” tegasnya. (dkk/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/